JK Ungkap Pertemuan Terakhir dengan Mantan Wakapolri Komjen Syafruddin
Mantan Wakapolri tersebut meninggal dalam perawatan di Rumah Sakit Pertamina, Jakarta Selatan, Kamis (20/2) sekira pukul 18.15 WIB.

Wakil Presiden (Wapres) ke-10 dan 12, Jusuf Kalla (JK) turut mengantarkan almarhum Komjen (Purn) Syafruddin ke tempat peristirahatan terakhir di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan.
Mantan Wakapolri tersebut meninggal dalam perawatan di Rumah Sakit Pertamina, Jakarta Selatan, Kamis (20/2) sekira pukul 18.15 WIB.
Saat mendampingi JK menjadi ajudan, mantan Menteri PAN/RB ini dikatakannya sebagai sosok yang baik dan juga tugas.
"Inilah ciri-ciri Pak Syafruddin, orang yang sangat taat aturan dan dapat bekerja," kata JK kepada wartawan di lokasi pemakaman, Jakarta, Jumat (21/2).
Selain itu, almarhum juga pernah membantu para pelajar-pelajar Indonesia yang tengah menuntut ilmu di Timur Tengah.
Dalam kesempatan itu, JK mengaku, terakhir berkomunikasi dengan Syafruddin dua hari lalu dalam rapat bersama-sama membahas pembangunan museum Rasulullah.
"Dan juga kegiatan-kegiatan lainnya dua hari lalu. Kalau kita ngobrol saya sekarang punya kantor di Riyad beliau punya kator di Riyad, ngajak saya ke sana," ungkapnya.
Kepada wartawan, JK mengaku hampir tidak percaya saat mendengar kabar kepergian Syafruddin.
"Saya justru hampir tidak percaya mendengar beliau (sakit) karena beliau sehat, beberapa minggu yang lalu saya ketemu," pungkasnya.
Kabareskrim Pimpinan Upacara Pemakaman
Kabareskrim Polri Komjen Wahyu Widada menjadi Inspektur Upacara (Irup) dalam prosesi pemakaman Komjen (Purn) Syafruddin.
"Pada hari ini kita berkumpul di TMP Kalibata dengan hati penuh duka cita, tuk melaksanakan upacara pemakaman sacara kebesaran Polri sebagai penghormatan terakhir terhadap almarhum Komjen, seorang putra bangsa yang telah memberikan pengabdiannya dengan begitu mulia pada Polri dan bangsa ini," kata Wahyu dalam sambutannya di lokasi.
"Almarhum dikenal sebagai sosok berdedikasi, berintegritas tinggi dan memiliki komitmen kuat dalam setiap tanggungjawab yang diembannya," sambungnya.
Selain itu, mantan Wakapolri tersebut juga disebutnya telah menorehkan banyak prestasi yang telah memberikan kontribusi positif dan signifikan dalam menjaga Kamtibmas.
Tidak hanya itu, Syafruddin juga masih terus mengabdikan dirinya untuk bangsa dan negara meskipun sudah purna tugas dari Korps Bhayangkara.
"Kita semua kehilangan pemimpin yang teladan, seorang senior, seorang mentor dan seorang sahabat yang setia serta menjadi panutan bagi generasi penerus Polri," sebutnya.
Jenderal bintang tiga ini pun mengaku akan mengenang jasa dan kebaikan seniornya itu semasa hidupnya. Almarhum juga dikatakannya akan selalu menjadi teladannnya.
"Ujian ini tentu sangat mengejutkan dan menyedihkan bagi kita semua, tapi Tuhan Yang Maha Esa, Allah SWT telah menghendaki yang demikian dan sebagai umat beragama yang percaya pada Kekuasaan-Nya sudah selayaknya kita semua dapat menerima dengan ikhlas setiap putusan dan kehendak-nya," ucapnya.
Sementara itu, salah satu menantu almarhum, yakni AKBP Muhammad Ardila Amry mengaku, jika sosok Syafruddin merupakan pria yang tidak tergantikan sebagai ayah.
"Ssok yang tidak bisa dan takkan tergantikan sebagai ayah. Beliau adalah pemimpin keluarga, teladan akhlak kami, membimbing agama dan ibadah kami dan selalu menjaga keluarga dengan penuh ketulusan, kesabaran dan kebijaksanaan," ujar Ardila Amry.
"Beliau adalah sosok yang kita cintai dan kami semua sayangi pada keluarga kami, namun sepertinya Allah lebih mencintai ayah. Kesedihan pasti, keluarga besar yang ditinggalkan pasti merasa kehilangan. Namun insya Allah kami ikhlas melepas Ayah," pungkasnya.