Jokowi Cerita Masa Kelam BPJS: Antrenya Lama, Banyak Komplain
Jokowi mengapresiasi kini sudah ada 95,7 persen warga Indonesia yang terdaftar di BPJS Kesehatan
Dia bercerita, pada 2015, kerap rapat sepanjang hari terkait BPJS yang defisit.
Jokowi Cerita Masa Kelam BPJS: Antrenya Lama, Banyak Komplain
Presiden Joko Widodo (Jokowi) bercerita masa-masa kelam BPJS Kesehatan. Dia mengatakan, pada tahun 2015 dan ia sering kali rapat permasalahan defisit keuangan BPJS.
Namun, kini keuangan BPJS Kesehatan sudah pulih sehingga rapat-rapat yang sering dilakukan mulai berkurang.
Hal itu disampaikan Jokowi saat meresmikan Kantor BPJS Kesehatan di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur hari ini, Jumat (1/3).
"Saya ingat di 2015, 2016 seringkali saya melakukan rapat-rapat dengan BPJS, urusannya urusan defisit yang tidak mudah diselesaikan saat itu. Tapi sudah beberapa tahun ini saya nggak pernah rapat artinya itu sangat bagus pengelolaan di BPJS Kesehatan" ungkap Jokowi dalam sambutannya, Jumat (1/3).
Jokowi lalu teringat saat blusukan ke rumah sakit di mana banyak keluhan dan protes mengenai layanan BPJS. Tetapi, sekarang sudah berubah menjadi baik.
"Saya juga ingat awal-awal 2015, 2016, 2017, setiap saya cek ke rumah sakit layanan BPJS keluhannya banyak sekali. Antrenya lama, komplainnya, saya kan ngecek ke lapangan, komplain banyak. Tapi 2020 ke sini, saya mampir ke rumah sakit, cek antrean pendaftaran, berubahnya sama drastis sekali baik sekali," ucap Jokowi.
"Yang paling penting sudah tidak defisit. Pak Dirut juga kita nggak rapat karena ngga ada defisit. Kalau defisit itu masih dirutnya ingin rapat terus," ucapnya.
Kepala negara pun mengapresiasi kini sudah ada 95,7 persen warga Indonesia yang terdaftar di BPJS Kesehatan, jumlahnya mencapai 267 juta jiwa.
"Kedua saya apresiasi dan hargai peserta sudah 267 juta peserta, 95,7% dari total penduduk kita," tandas Jokowi.