Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kemendes Fasilitasi 19 Desa Penyangga Destinasi Super Prioritas Mandalika Jelang WSBK

Kemendes Fasilitasi 19 Desa Penyangga Destinasi Super Prioritas Mandalika Jelang WSBK Direktur Jenderal Pembangunan Desa dan Perdesaan (PDP) Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertingg. ©2021 Merdeka.com/Istimewa

Merdeka.com - Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat segera menggelar event internasional World Superbike (WSBK) 2021 dan FIM MotoGP World Championship (MotoGP) 2022. Pemerintah berharap gelaran internasional itu diharapkan menjadi momentum memperkenalkan keindahan alam dan kekayaan budaya pariwisata Lombok ke seluruh dunia.

Direktur Jenderal Pembangunan Desa dan Perdesaan (PDP) Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) Sugito mengungkapkan Pulau Lombok memiliki potensi pariwisata yang luar biasa. Oleh karena itu, mesti ada penguatan infrastruktur objek dan amenitas desa wisata. Serta peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) pariwisasta melalui pelatihan rumah tinggal (homestay), kuliner dan pemandu wisata.

Kemendes memfasilitasi desa-desa penyangga Destinasi Super Prioritas (DSP) Mandalika dengan membangun sarana dan prasarana di 19 Desa di 4 Kabupaten, yaitu Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Timur dan Lombok Utara.

“Industri pariwisata adalah industri yang dinamis, inovatif dan kreatif. Maka dari itu kami terus berusaha mempercepat kemandirian desa, melalui peningkatan kualitas sarana dan prasarana pendukung dan kapasitas pelaku wisata di wilayah penyangga DSP Mandalika,” ujar Sugito di Desa Senaru, Lombok, Nusa Tenggara Barat, Kamis (28/10/2021).

Ke-19 desa wisata di Lombok, antara lain Desa Selong Belanak, Desa Kopang Rembiga, Desa Bilibante, Desa Aik Dareq, Desa Kembang Kuning, Desa Sembalun, Desa Pringgasela, Desa Seruni Mumbul, Desa Sembalun Bumbung, Desa Paremas, Desa Sugian, Desa Mamben Baru, Desa Senaru, Desa Malaka, Desa Jenggala, Desa Pemenang Barat, Desa Sesaot, Desa Sekotong Tengah dan Desa Sedau.

Sugito menyampaikan bantuan yang diberikan dibagi menjadi dua, pertama bantuan yang mendukung infrastruktur obyek wisata antara lain pembangunan jalan lingkungan, homestay, kios dan kedai serta gazebo. Kedua adalah bantuan yang mendukung amenitas wisata, antara lain, pembangunan toilet umum, balai kesenian, penyediaan sarana dan prasarana pendukung TIK, serta bangunan pendukung lainnya.

“Selain bantuan infrastruktur, desa wisata penyangga mendapatkan pelatihan agar dapat memaksimalkan keramahtamahan dengan memberikan kesan yang terbaik kepada wisatawan mancanegara dan domestik yang datang ke Lombok saat WSBK dan Moto GP nanti,” ungaP Sugito.

Sementara itu, Pengamat Pariwisata, Dodi Riadi menuturkan kegiatan peningkatan kapasitas bagi para pelaku usaha pariwisata dibidang homestay, kuliner dan pemandu wisata dilakukan untuk meningkatkan kualitas SDM dalam pengembangan pariwisata desa.

Tiga kategori tersebut bertujuan untuk menyediakan produk pariwisata dan SDM yang berbasis pada potensi lokal, dengan mengedepankan keramahtamahan disemua lini, seperti pelayanan homestay, aktivitas kepemanduan wisata dan pelayanan fasilitas makan dan minum dengan melibatkan masyarakat, pelaku usaha dan lembaga desa wisata.

“Karena saat ini pariwisata telah menjadi salah satu sektor prioritas yang strategis dalam membangun perekonomian Indonesia,” imbuh Dodi yang juga menjadi koordinator pelatihan.

(mdk/ded)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP