Kemenkes Sebut Varian Delta Bisa Menular Dalam Waktu 5 Detik
Merdeka.com - Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, membenarkan varian Covid-19 Delta atau B16172 asal India bisa menular dalam hitungan detik. Berdasarkan informasi dari Australia, varian tersebut bisa bertransmisi dalam waktu 5 hingga 15 detik.
"Kalau dari informasi di Australia itu 5-15 detik tanpa masker bisa tertular," katanya kepada merdeka.com, Sabtu (26/6).
Nadia menyebut, tingkat penularan varian Delta enam kali lebih tinggi dari varian Alfa atau B117 asal Inggris. Varian Alfa membutuhkan waktu sekitar 15 hingga 20 menit untuk melakukan transmisi.
-
Bagaimana cara virus Corona varian Omicron bermutasi? Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Virus itu apa? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Bentuk virus apa saja? Bentuk virus berbeda-beda ada yang bulat, batang polihidris, dan seperti huruf T.
-
Kapan gelombang puncak Covid-19 di Indonesia? Data Satgas Penanganan Covid-19 mencatat ada dua kali gelombang puncak yang menghantam Indonesia selama kurun 3 tahun terakhir ini.Gelombang pertama pada 15 Juli 2021 akibat varian Delta dengan rata-rata laporan positif harian 16.041 kasus, dan 16 Februari 2022 oleh varian Omicron sebanyak 18.138 kasus.
"Artinya, kecepatan penularan Delta memang enam kali lebih tinggi dari Alfa yang sebelumnya jauh cepat menular," ujarnya.
Nadia mencatat, kasus varian Delta di Indonesia sudah mencapai 254, per 22 Juni 2021. Naik signifikan dari data 20 Juni 2021, yang tercatat masih 160 kasus.
Sebanyak 254 kasus varian Delta sudah tersebar di sembilan provinsi. Sembilan provinsi tersebut adalah DKI Jakarta dengan 96 kasus varian Delta, Jawa Tengah 80, Jawa Barat 48, Jawa Timur 18, Sumatera Selatan 3 dan Kalimantan Tengah 3. Kemudian Kalimantan Timur 3, Banten 2 dan Kalimantan Selatan 1.
Sebelumnya, Ketua Dewan Pertimbangan Pengurus Besar (PB) Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Prof Zubairi Djoerban mengatakan varian Delta bisa menular dalam hitungan detik.
"Transmisi kontak sekilas ini telah didukung oleh pernyataan-pernyataan beberapa tokoh. Termasuk Menteri Kesehatan New South Wales Brad Hazzard dan juga ahli epidemiologi dunia Eric Feigl-Ding," katanya melalui akun Twitter @ProfesorZubairi, Sabtu (26/6).
Prof Zubairi mengatakan, jika dilihat secara global, varian Delta memang menyebabkan lonjakan kasus Covid-19 yang tinggi. Namun, sebagian besar vaksin yang digunakan saat ini masih efektif melawan varian Delta.
"Kabar baiknya, sebagian besar vaksin yang beredar, masih bisa bekerja melawan varian Delta ini," ucap dia.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hyundai Ioniq 6 bakal meluncur di GIIAS 2023. Mobil listrik ini akan dijual lebih dari Rp 1 miliar di Indonesia.
Baca Selengkapnya