Kemristekdikti tak beri sanksi, tapi menyayangkan sikap Ketua BEM UI

Merdeka.com - Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) memastikan tidak akan memberikan sanksi terhadap Ketua BEM UI Zaadit Taqwa. Diketahui, Zaadit mengacungkan 'kartu kuning' ke arah Presiden Joko Widodo ketika acara Dies Natalies UI ke-68, Jumat (2/2) kemarin.
Demikian diungkapkan Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Kemenristekdikti Prof Intan Ahmad seperti diberitakan Antara.
"Saya rasa tidak perlu sanksi dari Kemristekdikti. Ini kan, Bapak Presiden diundang ke UI sebagai Presiden dan sudah selayaknya dihormati," ujar Prof Intan Ahmad, Sabtu (3/2).
Namun, lanjutnya, ia mengatakan sangat menyayangkan insiden tersebut. Sebab, sebagai seorang mahasiswa harusnya Zaadit bisa berdialog kepada Presiden. Terlebih, usai acara dijadwalkan Presiden akan berdialog dengan BEM UI.
"Bahkan sebelumnya Presiden Jokowi, sudah ada rencana mau bertemu dengan mereka sebentar," tuturnya.
Ia menyerahkan insiden tersebut kepada pihak kampus.
Sebelumnya, Ketua Badan Eksekutif Universitas Indonesia (BEM UI) Zaadit Taqwa angkat bicara soal aksi pemberian kartu kuning untuk Presiden Joko Widodo. Ditemui di ruang Pusat Kegiatan Mahasiswa, Zaadit Taqwa menuturkan, pemberian kartu kuning itu sebagai warning untuk Presiden.
"Sebagai aksi simbolik saja sih. Untuk peringatan (pada Presiden)," katanya.
Dia memberanikan diri melakukan aksi pemberian kartu kuning agar Presiden mendengar suara dan mengetahui sikap mahasiswa. Sebagai Ketua BEM dan mahasiswa tingkat akhir, Zaadit mengaku mendapat dukungan dari BEM fakultas.
"Ini momentum. Kita punya momentum Presiden datang ke UI dan belum tentu akan seperti ini lagi," ucapnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya