Ketua DPR heran anggaran KPU besar dan luar biasa tapi situs masih diretas

Merdeka.com - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Bambang Soesatyo heran laman (website) Komisi Pemilihan Umum (KPU) diretas selama proses penghitungan hasil Pilkada Serentak. Padahal, kata dia, DPR telah memberikan anggaran yang besar pada KPU.
"Kita sudah memberikan anggaran besar dan luar biasa kepada KPU tapi situsnya masih bisa diretas. Saya tidak tahu apa yang terjadi di sana," kata Bambang di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (5/7).
Pria yang akrab disapa Bamsoet ini pun mulai mendorong komisi I, II dan III DPR untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait peretasan laman KPU. Tak hanya itu, dia juga meminta KPU membangun sistem IT yang lebih baik dan canggih untuk mencegah peretasan tersebut.
"Kita mendorong konisi II agar meminta KPU agar lebih canggih membangun sistem IT nya. Sehingga tidak bisa dijebol. Lihat BI dan bank-bank lain kan enggak bisa dijebol walaupun ada tapi kecil lah. Ada upaya tapi ini kan berhasil," ungkapnya.
"Harusnya pembuatnya itu harus yang sudah berpengalaman diuji kemampuannya," ucapnya.
Situs resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU) sempat diretas oleh hacker saat mulai perhitungan real count hasil Pilkada Serentak berbasis formulir C1 milik KPU. Komisioner KPU Pramono Ubaid Tanthowi angkat bicara terkait peristiwa itu.
Dia menjamin aksi peretasan situs KPU tersebut tidak akan mempengaruhi hasil akhir Pilkada serentak.
"Sebenarnya mau dihack gimana pun juga enggak akan pengaruhi hasil akhir. Enggak ada pengaruh sama real count," ungkap Pramono, di Gedung KPU RI, Jakarta Pusat, Kamis (28/6).
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya