Kisah Kejujuran Gadis Penjual Susu Hingga Dinikahkan dengan Putera Khalifah
Merdeka.com - Khalifah Umar bin Khattab dikenal sering blusukan mengelilingi lorong-lorong Madinah di waktu malam. Pemimpin Kaum Muslimin yang paling disegani itu, ingin melihat langsung kondisi rakyatnya dari dekat. Kadang Umar langsung memberikan bantuan seorang diri jika ada yang membutuhkan.
Suatu malam, Umar bin Khattab usai berkeliling. Dia menyandarkan tubuhnya pada dinding sebuah rumah sederhana. Tak sengaja Umar mendengar pembicaraan dua orang wanita.
Kisah ini disarikan dari buku 10 Kunci Rezeki ala Sahabat Rasulullah yang ditulis Fauziah Rachmawati dan diterbitkan Qibla, PT Bhuwana Ilmu Populer tahun 2015.
-
Bagaimana Khalifah Umar bin Khattab menghidupkan malam Ramadhan? Kata tarawih mulai digunakan pada masa Khalifah Umar bin Khattab yang artinya menghidupkan malam-malam Ramadhan dengan ibadah.
-
Apa yang membuat Khalifah disorot? Selain berparas tampan, Khalifah pun sering wara-wiri guna mewakili angkatan di berbagai kesempatan.
-
Dimana Rasulullah menyapa penduduk makam? Rasulullah setiap kali keluar rumah pada akhir malam menuju Baqi’ (makam para sahabat di Madinah yang kini menjadi makam Rasulullah sendiri), Rasulullah menyapa penduduk makam dengan kalimat berikut:
-
Di mana terjadi kemacetan saat Ramadan? Ramainya pengunjung sampai membuat lalu lintas di Pasar Tanah Abang Macet
-
Siapa yang dibelenggu di bulan Ramadhan? Di bulan Ramadhan, setan-setan dibelenggu
-
Dimana tradisi 'Yaumul Khalif' dilakukan? Saat jutaan jemaah haji berangkat menuju Arafah untuk melaksanakan wukuf, Masjidil Haram di kota suci Makkah akan kosong.
Sang ibu berupaya merayu puterinya untuk melakukan kecurangan. "Campurkan air ke dalam susu yang akan kita jual itu, Nak," kata seorang wanita.
"Tapi Ibu, Khalifah Umar melarang hal ini." sanggah puterinya. Khalifah memang melarang mencampur susu dengan air karena dianggap sebagai kecurangan dalam berdagang.
"Ayo lakukan, Umar bin Khattab kan tidak mungkin melihat kita," ibunya mendesak terus.
Sang anak menjawab dengan bijak. "Iya Ibu, Khalifah tidak melihat kita. Tetapi Allah SWT pasti melihat kita," katanya.
Umar sangat terkesan dengan jawaban tersebut. Dia mengagumi kejujuran gadis penjual susu yang sederhana.
Setelah mengumpulkan informasi, Umar mengumpulkan putera-puteranya. Dia meminta salah seorang di antara mereka untuk menikahi gadis penjual susu tersebut. Umar yakin keturunan mereka kelak akan melahirkan seorang pemimpin besar yang mengharumkan Agama Islam.
Adalah Ashim, putera Umar yang kemudian menikahi wanita penjual susu itu. Pernikahan digelar sederhana namun penuh hikmah. Putera pemimpin Islam yang paling dihormati di seluruh Jazirah Arab, dengan puteri penjual susu yang jujur.
Apa yang disampaikan oleh Umar kemudian terbukti. Keturunan Ashim dan Ummu Amarra kelak melahirkan sosok Umar bin Abdul Azis, seorang pemimpin besar dari Dinasti Ummayah yang memerintah dengan adil dan jujur.
Silsilah soal Umar bin Abdul Azis ini juga ditulis dalam buku Sejarah Daulah Umawiyah dan Abbasiyah yang ditulis DR Ali Muhammad Ash Shallabi dan diterbitkan Penerbit Umul Qura Jakarta.
Kisah neneknya dari Bani Hilal yang menolak mencampur susu karena kepatuhan terhadap seruan Khalifah Umar Bin Khattab dan ketakutannya pada Allah SWT sangat terkenal. Dialah putera dari Ummu Ashim binti Ashim bin Umar bin Khattab.
Umar bin Abdul Azis sering dipanggil dengan Khalifah Umar II. Dia meneladani kepemimpinan Umar bin Khattab. Dia dikenal zuhud dan antikorupsi. Sederhana dan penuh teladan. Sosoknya membawa kedamaian dan kesejahteraan untuk seluruh umat semasa era pemerintahannya.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saking pentingnya, dia bahkan rela meninggalkan lapak miliknya di pinggir jalan demi dapat menunaikan salat.
Baca SelengkapnyaDemi meraup keuntungan dan penghasilan halal, mereka rela begadang untuk menjajakan makanan di sudut kota suci Makkah.
Baca SelengkapnyaBerikut sosok kakek penjual mangga keliling dengan sepeda di Aceh yang ternyata keturunan Nabi Muhammad SAW.
Baca SelengkapnyaFatimah binti Maimun merupakan pendakwah Islam di tanah Jawa sebelum Walisongo. Sosok Fatimah mencuri perhatian masyarakat biasa hingga bangsawan.
Baca SelengkapnyaDalam tausiahnya, UAH menyampaikan kisah seorang kakek yang merawat musala di sebuah desa.
Baca SelengkapnyaWanita cantik ini merupakan anak dari Komjen Polisi Fadil Imran. Cukup aktif di media sosial, Farah sering membagikan aktivitasnya di sana.
Baca SelengkapnyaPerjalanannya dari Tuban ke Makkah dan sebaliknya ibarat hanya melangkahkan kaki
Baca SelengkapnyaTak ada yang tahu dari mana datangnya keberkahan dari Tuhan.
Baca SelengkapnyaWanita bagikan pengalaman tak terlupakan saat umroh, semua yang diucapkan dalam hati jadi kenyataan.
Baca SelengkapnyaSeorang jemaah umrah asal Indonesia terpisah dari rombongan saat berada di kota Madinah.
Baca SelengkapnyaDi masa tuanya, ia masih harus bekerja untuk mengisi perut keluarganya.
Baca SelengkapnyaPerjuangan pak Ahmad yang rela banting tulang jualan agar-agar demi keluarganya.
Baca Selengkapnya