Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kontraktor PLTU Batangtoru Terus Cari Operator Ekskavator yang Jatuh ke Jurang

Kontraktor PLTU Batangtoru Terus Cari Operator Ekskavator yang Jatuh ke Jurang ilustrasi Ekskavator©2020 Balai Gakkum

Merdeka.com - PT North Sumatera Hydro Energy (NSHE) buka suara terkait peristiwa ekskavator yang jatuh ke jurang sedalam 200 meter di lokasi proyek PLTA Batangtoru, Sumut. Selain melakukan pencarian terhadap Akuan Ritonga (38), operator yang berada di alat berat itu, mereka juga berkoordinasi dengan instansi terkait untuk menyelidiki lebih lanjut penyebab kecelakaan.

Perusahaan menginformasikan kecelakaan itu terjadi di titik R26 site proyek PLTA Batangtoru yang lokasinya berada di Kelurahan Wek I, Kecamatan Batangtoru, Kabupaten Tapanuli Selatan (bukan Desa Luat Lombang, Kecamatan Sipirok, Tapanuli Selatan, seperti berita sebelumnya) pada hari Jumat (4/12) sekitar pukul 15.32 WIB. Lokasi itu mengalami tanah longsor yang disebabkan hujan deras.

"Sampai saat ini kami bersama dengan tim gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Tapanuli Selatan, Tim SAR Brimob Polri, TNI, dan relawan dari masyarakat terus melakukan pencarian korban," tulis Firman Taufick, Communication & External Affairs Director PT NSHE, dalam keterangan tertulisnya kepada merdeka.com, Sabtu (5/12).

Pihak perusahaan juga akan terus berkoordinasi dengan tim pencari gabungan dan memonitor upaya pencarian dan penyelamatan yang sedang dilakukan.

"Sambil menunggu laporan dari tim pencari, kami, selaku tim teknis akan segera berkoordinasi dengan instansi terkait yang berwenang untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut penyebab kecelakaan yang baru kali ini terjadi selama proses pembangunan proyek PLTA Batangtoru. Dan tentunya akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan atas hasil penyelidikan itu nantinya," sambung Firman.

Dia menambahkan, pihak perusahaan menyampaikan rasa duka kepada keluarga korban. Keluarga diharapkan dapat bersabar menunggu hasil pencarian. "Kami pihak perusahaan akan bertanggung jawab penuh sesuai dengan peraturan yang berlaku dan kebijakan yang ditetapkan perusahaan atas kecelakaan ini," lanjutnya.

Pihak perusahaan juga telah berupaya mengumpulkan informasi mengenai kronologi kecelakaan. Diinformasikan bahwa saat kejadian ekskavator dengan operator bernama Afuan Ritonga tengah digunakan untuk membersihkan parit di titik R26 akibat longsoran yang terjadi malam sebelumnya akibat hujan deras. Saat sedang membersihkan parit di tengah hujan deras, tiba-tiba terjadi longsor susulan yang lebih besar, yang mengakibatkan ekskavator beserta operatornya terdorong dan jatuh ke Sungai Batangtoru.

Tim dari penyelamat dari kontraktor langsung berupaya melakukan pencarian korban dengan turun ke lokasi kejadian menggunakan tali tambang, serta menggunakan UAV Drone. "Karena kondisi medan yang berat, tidak ada penerangan dan arus sungai yang deras, serta hujan yang turun cukup deras dan sesuai arahan BPBD, upaya pencarian dan evakuasi akan diteruskan pada hari ini," jelas Firman.

Sekitar pukul 16.40 WIB, pihak perusahaan langsung melaporkan kejadian ini kepada pemerintah daerah yang diteruskan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

Sampai saat ini upaya pencarian korban tetap dilanjutkan. Pencarian dilakukan tim gabungan yang terdiri dari: 12 orang dari BPBD Tapsel, 10 personel TNI, 7 personel Brimob, 12 personel Polres Tapsel, 11 personel Pam Obvit, sekuriti internal, unsur relawan, dan masyarakat, bersama tim HSE & QC Perusahaan.

(mdk/rnd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP