Lempar bom molotov ke bank, warga Indragiri Hilir dibekuk petugas
Merdeka.com - Polisi menangkap pelaku pelemparan bom molotov terhadap Bank Riau Kepri dan BNI Cabang Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir Provinsi Riau, berinisial Suh alias We (46). Pelaku ini juga pernah melempar molotov di lokasi yang sama pada 18 Februari 2017 lalu.
"Pelaku yang merupakan warga Tembilahan Hulu ditangkap Personel Polsek Kawasan Pelabuhan Tembilahan di depan Bank BNI Cabang Tembilahan di Jalan Sudirman Tembilahan," ujar Kapolres Indragiri Hilir AKBP Dolifar Manurung Sik kepada merdeka.com Selasa (25/4) malam.
Saat ditangkap, pelaku kembali mengulangi aksinya dengan melakukan pelemparan bom molotov di halaman Bank Riau Kepri dan BNI Cabang Tembilahan yang berdekatan, Selasa sekitar pukul 16.15 WIB. Namun, molotov yang dilemparnya tidak kena gedung Bank Riau maupun orang lain, hanya di halaman saja.
-
Kenapa polisi belum bisa pastikan motif pembunuhan? Awaluddin mengaku belum bisa memastikan kasus tersebut apakah pembunuhan atau perampokan. Ia menegaskan saat ini personel sedang melakukan penyelidikan.
-
Apa kasus yang sedang diselidiki? Pemerasan itu berkaitan dengan penanganan kasus dugaan korupsi di Kementan tahun 2021 yang tengah ditangani KPK.
-
Kasus apa yang sedang diselidiki? Kejagung melakukan pemeriksaan terhadap adik dari tersangka Harvey Moeis (HM) terkait kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam pengelolaan tata niaga komoditas timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) di PT Timah Tbk tahun 2015 sampai dengan 2022.
-
Siapa yang diduga sebagai pelaku? 'Kalau musuh kita mah nggak tahu ya, kita gak bisa nilai orang depan kita baik di belakang mungkin kita nggak tahu. Kalo musuh gue selama ini nggak ada musuh ya, mungkin musuh gua yang kemarin doang ya, yang bermasalah sama gua doang kali yak,' ungkapnya.
-
Kenapa Kejaksaan Agung tahan tersangka? Setelah ditetapkan sebagai tersangka, RD dilakukan penahanan di Rumah Tahanan Negara Salemba Cabang Kejaksaan Agung selama 20 hari ke depan.'Terhitung dari tanggal 29 Maret sampai dengan 17 April,' tutup Ketut.
-
Apa yang sedang diselidiki KPK? Didalami pula, dugaan adanya penggunaan kendali perusahaan tertentu oleh saksi untuk mengikuti proyek pengadaan di Kementan RI melalui akses dari Tersangka SYL,' ungkap Ali.
"Anggota Polsek Kawasan Pelabuhan, mendengar teriakan dari arah Jalan Sudirman. Kemudian, 3 anggota polisi langsung bergerak dan melihat ada sepeda motor yang baru mulai berjalan dari depan Bank Riau Kepri," jelas Dolifar.
Ketiga polisi itu langsung mengejar, kemudian pengendara sepeda motor tersebut berhenti di depan BNI Cabang Tembilahan dan terlihat mengambil sesuatu dari dalam kardus di depan sepeda motornya.
"Ketika itulah, pelaku dapat diamankan dan ditemukan 2 botol bom molotov yang diletakan di dalam kardus mie instan," kata Dolifar.
Dalam pemeriksaan yang dilakukan terhadap pelaku, dia mengaku sebelumnya pada bulan Februari lalu telah melakukan pelemparan terhadap kedua Bank tersebut. Ini aksinya yang kedua kali dalam meneror masyarakat dengan lemparan molotov tersebut.
"Terkait motifnya belum bisa kita pastikan. Karena penyidik masih memeriksa pelaku karena beberapa keterangan yang diberikan masih berubah. Saat ini pelaku sudah ditahan untuk proses penyidikan lebih lanjut," pungkas perwira menengah jebolan Akademi Kepolisian tahun 1996 ini.
(mdk/msh)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi telah memeriksa sejumlah saksi terkait kasus penembakan ini.
Baca SelengkapnyaKabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar melepaskan tembakan terhadap Kasat Reskrim AKP Ulil Riyanto Anshari dari jarak dekat.
Baca SelengkapnyaWalaupun sudah diamankan, namun motif pelaku masih belum terungkap.
Baca Selengkapnya