Malapetaka Kebakaran Manggarai: Cerita Kepanikan Warga saat Api Berkobar 8 Jam Lebih
Warga gotong royong memadamkan api di rumah tersebut dengan peralatan seadanya. Sayangnya, api kepalang membesar.
Suasana malam di permukiman padat Gang Remaja 5, Manggarai, Jakarta Selatan tampak seperti biasa. Sunyi dan sepi. Hanya terdengar suara sayup-sayup dari obrolan segelintir warga yang sedang jaga ronda.
Jelang dini hari, teriakan minta tolong begitu mengejutkan. Kesunyian warga yang lelap tertidur berubah menjadi kepanikan dalam sekejap. Gang-gang sempit yang tadinya sepi mendadak ramai.
Seorang warga panik berteriak 'kebakaran, kebakaran' pukul 02.42 WIB. "Saya langsung bangun," cerita Abi kepada merdeka.com yang merupakan salah satu korban kebakaran, Selasa (13/8).
Abi bersama warga mendobrak pintu salah satu rumah tetangga yang terbakar. Api sudah merayap ke bagian atas rumah. Asap hitam mengepul ke udara.
Rumah itulah diduga titik awal kebakaran muncul. Dari dalam rumah itu, Abi melihat ada kipas angin dan handphone terbakar diduga akibat korsleting listrik. Api lantas cepat membesar ke bangunan lantai 2 yang berbahan kayu.
"Api muncul dari lantai satu rumah itu kan, abis ngerambat ke atas karena diatasnya bangunan kayu terus ada kasur gitu jadi makin gede dah itu" ceritanya sambil menunjuk asal muasal titik api.
"Karena ada kipas angin meleduk kan terus juga Handphone yang lagi ngecas korslet gitu, akhirnya kebakaran" sambung Abi.
arga gotong royong memadamkan api di rumah tersebut dengan peralatan seadanya. Sayangnya, api kepalang membesar. Permukiman yang padat di Manggarai menyebabkan api dengan cepat merambat ke rumah-rumah lain.
Abi bercerita, dirinya tak kalah panik saat api mulai berkobar. Dia membangunkan seluruh keluarganya untuk berkemas barang-barang dan menyelamatkan diri.
Usai semua keluarga keluar rumah, Abi kembali bersama warga berjibaku memadamkan api. Ember demi ember berisi air diangkat secara estafet untuk memadamkan api. Namun, usaha warga tidak membuahkan hasil. Api berkobar makin hebat.
Beberapa saat kemudian, suara sirine mobil damkar mulai terdengar. Warga memberi jalan petugas damkar mengulur selang air ke titik-titik kebakaran. Akan tetapi, semua upaya itu terkendala karena padatnya rumah penduduk dan akses jalan ke lokasi.
"Karena di sini padat penduduk ya bang, terus akses mobil pemadam juga susah jadi enggak bisa langsung padamin api," tutur Abi.
Petugas Damkar Jebol Tembok
Petugas pemadam kebakaran (damkar) harus menjebol tembok hingga pagar pembatas kompleks pertokoan agar selang air bisa masuk. Api akhirnya bisa dikendalikan setelah 4 jam proses pemadaman.
"Pagar beton dijebol sejumlah sisi sehingga petugas leluasa melakukan penyiraman dan pagi ini sekitar pukul 07.15 WIB api berhasil dikendalikan, sekarang tinggal pendinginan," tutur Kapolsek Tebet Kompol Murodih.
Sementara itu, Kasudin Gulkamart DKI Jakarta Satriadi mengatakan pada awal mula kebakaran, sebanyak enam unit mobil damkar dikerahkan untuk langsung menuju lokasi. Api kemudian membesar seiring berjalannya waktu di RW 06 dan RW 12.
Melihat kondisi si jago merah yang kian membesar, tim pemadam kemudian mengirimkan tambahan unit ke lokasi.
"Kemudian kami coba lokalisir, tapi karena memang posisinya padat hunian dan sudah membesar, akhirnya kita coba penambahan unit lagi tuh. Sekitar hingga saat ini sudah 35 unit yang kita kerahkan, sekitar 125 personel," ucap dia.
Proses pemadaman pun sempat kendala mengingat lokasi kejadian pada hunian dan akses untuk ke lokasi kejadian yang sempit. Belum lagi sumber air yang cukup jauh dan akses yang terbatas.
"Karena itu kan memang untuk sampai ke titik sumber apinya itu kita harus membobol tembok yang jadi halangan kita. Nah itu menjadi satu akses yang buat kita biar efektif untuk pemadaman gitu," Satriadi menegaskan.
Kebakaran 8 Jam Lebih
Dari dua RW yang terdampak paling parah terjadi pada RW 6 yang menyebabkan 15 RT terdampak. Sementara di RW 12 hanya 4 RT saja.
Delapan jam berlalu, si jago merah kemudian bisa jinakkan tanpa adanya korban jiwa. Namun proses pendinginan masih terus dilakukan petugas damkar.
Abi hanya bisa pasrah rumah satu-satunya terbakar habis olej api. Dia terlihat hanya bisa mengais sambil berharap masih ada barang berharga yang masih bisa diselamatkan dari tumpukan kayu yang sudah berubah jadi arang.