Mengenal bisnis seorang personal shopper
Merdeka.com - Personal shopper adalah sebuah profesi di mana seseorang menolong orang lain untuk berbelanja sesuai apa yang mereka inginkan, dengan menggunakan jasa dirinya sebagai pembeli. Fokus mereka biasanya dalam pembelian busana seperti kemeja, baju, celana, gaun atau pelengkapnya seperti tas, sepatu dan aksesoris lainnya.
Untuk shopper di sekitar Jakarta sendiri, kita bisa temui Ella. Ibu dari satu anak ini sudah menggeluti personal shopper sejak satu tahun lalu. Masih terbilang baru, jasa Ella ini baru sekitar dari 'mulut ke mulut'.
"Personal shopper ini awalnya dari temen ke temen. Jadi orang kalau mau minta tolong, jasa aku gantiin dia yang engga bisa belanja, aku bantuin," kata Ella saat dihubungi merdeka.com, Jumat (5/8).
-
Kenapa orang memilih pakaian formal? Bagi Anda yang lebih suka berpakaian formal dengan setelan rapi dan blazer, gaya ini menunjukkan kepribadian yang ambisius dan terorganisir. Orang-orang dengan gaya ini biasanya sangat berdedikasi pada pekerjaan dan karier mereka. Mereka menghargai struktur dan ketertiban, serta selalu serius dalam menjalankan tanggung jawab profesional.
-
Bagaimana cara memilih aksesoris? Pilih aksesoris sederhana seperti clutch atau gelang untuk melengkapi tanpa mengganggu tampilan dress.
-
Siapa perancang busana? Model memperagakan busana Batik Taliabu rancangan karya Eko Tjandra dalam Selaras Wastra saat Cita & Cipta 2024 Liputan6 x Fimela di Shangrila Hotel, Jakarta, Rabu (31/7/2024).
-
Siapa yang membutuhkan rekomendasi baju kerja? Artikel ini menghadirkan 10 rekomendasi model baju kerja wanita terbaru untuk tahun 2024, mencakup potongan dan pola yang elegan, serta warna yang menarik dan detail yang mencolok.
-
Bagaimana cara menyesuaikan pakaian dengan kepribadian? Untuk menyesuaikan gaya berpakaian agar lebih mencerminkan kepribadian, seseorang bisa mulai dengan memilih pakaian yang sesuai dengan preferensi pribadi dan kenyamanan mereka. Mengintegrasikan warna, pola, dan aksesoris yang mencerminkan kepribadian juga dapat membantu menciptakan tampilan yang lebih otentik.
-
Siapa yang memilih pakaiannya sendiri? Mutia mengungkapkan bahwa anaknya yang lahir pada 28 Februari 2020 sudah semakin besar dan dapat memilih pakaian yang ingin dikenakannya.
Ella mengungkapkan, biasanya klien menghubunginya untuk membeli baju ke acara pernikahan. Rata-rata mereka memesan baju atau gaun dengan branded terkenal.
"Kalau mau kondangan atau apa gitu, dia minta tolong beliin bajunya. Biasanya pakaian branded kaya Zara, terus aku nanti sesuaikan dengan bertanya bajunya mau berapa, pestanya apa. Komunikasi itu via whatsapp, jadi pas aku sampai toko, aku foto barang-barang yang sesuai permintaan. Lalu kalau pembeli suka, baru aku bayar dan aku kirim," ujarnya.
Untuk sistem pemesanannya sendiri, konsumen bisa mentransfer uang terlebih dahulu baru dibelanjakan, atau dibelanjakan dahulu baru biaya ditransfer. Untuk pembelian sekitar dua hari dari pemesanan. Sedangkan pengiriman tak sampai satu minggu.
"Untuk sistem pembayaran aku terserah pembeli, aku pakai sistem percaya aja. Yang jelas dari pembelian itu, aku ambil untung 10 persen. Tapi kadang sesuai pembeliannya juga, kalau barang yang diminta sulit untuk dicari atau barang langka, maka misal harganya Rp 100.000, aku jadiin Rp 150.000. Alhamdulillah sampai saat ini oke-oke aja dengan harga, engga ada penipuan dan semua pembeli mengaku puas," ujarnya.
"Biasanya yang beli ini warga Medan sama warga Kalimantan, pokoknya luar Jawa. Di Jakarta juga ada sih, tapi yang paling banyak ya di sana. Pokoknya siapa saja bisa pesan. Selain pakaian aku bisa pesan yang lain kok, kemarin baru aja ada yang pesan blender," tambahnya.
Sementara disinggung mengapa dirinya memilih bisnis personal shopper, pemilik akun instagram @isabellagtg ini menuturkan berawal dari dirinya bekerja sebagai fashion di salah satu perusahaan, yang hampir setiap hari memilah-milih baju di mall.
"Awalnya aku kerja di wardrobe bagian fashion, terus hobi jalan ke mall cari-cari baju sampai akhirnya banyak kenalan orang dalam. Nah sekarang semenjak punya anak, jadinya ya di rumah aja. Daripada bengong, jadi aku coba bisnis. ini. Lumayan lah omset kisaran minimal Rp 1 juta perbulannya. Saya sih mau seriusin kerjaan ini, siapa tahu nanti anak saya bisa lanjutin," tutupnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Riset itu menunjukkan bahwa belanja offline tetap menjadi pilihan yang melengkapi pengalaman belanja konsumen dan bahkan terus bertumbuh setelah pandemi.
Baca SelengkapnyaMeriahkan Shopee 8.8 Grand Beauty & Fashion Festival, Tantri Namirah dan Haykal Kamil bersama JINISO mengulik makna dibalik kata fashion
Baca SelengkapnyaAda perilaku yang teramati konsumen belanja online terutama saat ada mega sale. Berikut adalah pola perilaku konsumen.
Baca Selengkapnya