Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mengenal Ular Putih Asal Papua, Sekali Patuk Langsung Tewas

Mengenal Ular Putih Asal Papua, Sekali Patuk Langsung Tewas Ular putih Papua. ©2022 mapress.com/kingsnake.com

Merdeka.com - Ular masih menjadi salah satu hewan yang mematikan di dunia. Kelompok reptilia itu dikenal berbahaya karena gigitannya yang mengandung racun dan dapat membahayakan nyawa manusia.

Hewan melata dan bertubuh panjang itu juga memiliki beragam spesies dan mengandung racun berbeda. Risiko terbesar apabila tidak terselamatkan dari gigitan ular adalah kematian.

Baru-baru ini Anggota Exotic Animal Lovers atau Exalos Indonesia Anaas Muhtazul'ulum digigit ular putih berbisa atau Micropechis ikaheka di di Misool, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat. Dia meninggal dunia dengan hitungan waktu yang tidak lama.

Ular Papua Sangat Mematikan

Muhammad Panji atau lebih dikenal sebagai Panji Petualang mengakui spesies ular Papua yang menggigit Anaas sangat mematikan dan masuk ke delam lima spesies ular berbahaya di Papua. Salah satunya ular putih Micropechis Ikaheka.

Menurut Panji, Micropechis Ikaheka adalah familia dari jenis ular Elapidae seperti Weling, King Cobra, Black Mamba dan Taipan. Variasi bisa dari golongan Elapidae kebanyakan berbeda-beda.

"Misalkan di Jawa kita punya anti bisa untuk nyembuhin gigitan cobra, bukan king cobra. Cobra biasa itu tidak efektif digunakan untuk ular-ular Papua, mengingat ular-ular Papua itu kerabatnya lebih dekat dengan ular Australia sana," kata Panji saat berbincang dengan merdeka.com, Selasa (15/3).

Kandungan bisa ular seperti Micropechis Ikaheka sangat mematikan. Bisa ular sejenis itu ada empat yaitu Neurotoksin (menyerang saraf), Hemotoksin (menyerang darah), Kardiotoksin (menyerang jantung) dan Sitotoksin (menyerang sel).

"Biasanya dia kan konsentrasi bisa nya itu bisa saraf, neurotoksin, jadi disebut konsentrasi bisa yang dimiliki ular ini modalnya neurotoksin bisa otot dan saraf. Di mana juga ada kardiotoksinnya ini yang bahaya kardiotoksin dia lebih kuat dari king cobra lebih dari 10x lipat. Jadi kalau kena gigit gagal napasnya itu bisa dalam waktu 5-10 menit," tutur Panji.

Bisa Ular Papua Sebabkan Gagal Napas

Panji menjelaskan, satu menit setelah digigit ular berbisa, korban masih belum terasa apa-apa dan hanya terjadi lebam. Lima menit kemudian merasa mual, pusing dan gagal napas layaknya asma atau seperti dicekik.

Semakin lama sulit bernapas, biasanya pingsan atau kejang-kejang. Setelah itu, nyawa melayang karena sudah tidak kuat.

"Seperti itu memang, itu gambaran gigitan Microphecis Ikaheka yang ular putih itu," jelasnya.

Panji mengatakan, pada dasarnya ular adalah hewan yang tidak pernah menyerang tanpa alasan. Asalkan dihindari dan jangan disentuh. Bila tak sengaja terpegang, ular akan merasa terancam dan membuat pertahanan.

"Mereka itu takut sama manusia, secara alami ular apapun lihat orang kabur, termasuk king cobra yang sejatinya predator, kalau king cobra itu kan sejatinya berani, king cobra melihat manusia pun kabur, menghindari," jelasnya.

"Intinya ya jangan nangkap ular kalau gak ngerti ular," pesan Panji Petualang.

Tips Saat Bertemu Ular

Senada dengan Panji, Ketua Yayasan Sioux Ular Indonesia Aji Rachmat mengakui ular Micropechis Ikaheka sangat berbahaya. Efek bisa ular merusak tubuh korban terutama di sistem saraf, peredaran darah bahkan pernapasan.

"Ikaheka yang menggigit korban ini sangat tinggi tingkat bisa nya sehingga menyebabkan kematian," ujarnya.

Menurutnya, ular di Timur garis Wallacea seperti NTT, Maluku dan Papua memang cukup beragam dan banyak spesies ular berbisa di sana. Antara lain Micropechis Ikaheka, Brown Snake, Death Adder, King Cobra, Cobra, Tiger Snake dan lainnya.

"Bisa (venom) yang dimiliki ular mengandung unsur hemotoksin menyerang darah, neurotoksin menyerang saraf, mikotoksin menyerang otot dan lain-lain. Yang sering berakibat fatal adalah neurotoskin karena jantung terganggu bahkan bisa langsung berhenti," terangnya.

Aji menerangkan, cara ampuh pertolongan pertama bila digigit dan terkena bisa ular adalah sesuai panduan WHO snake bite 2016, yaitu imobilisasi atau pembidaain sekitar luka agar tidak bergerak. Sehingga bisa ular di fase lokal.

Penyebab ular menyerang manusia adalah terganggu area pertahannnya, disentuh atau di injak, maupun disakiti. Tips ampuh agar ular agar ular tidak menyerang dengan cara melakukan STOP (Silent, Thinking, Observe, Prepared).

"Jangan dipegang, hanya yang terlatih yang dapat handling ular, tetap fokus dan tenang," tutupnya.

(mdk/lia)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tak Semua Bertelur, 7 Ular Ini Berkembang Biak dengan Cara Melahirkan!
Tak Semua Bertelur, 7 Ular Ini Berkembang Biak dengan Cara Melahirkan!

Dilansir dari a-z Animals menariknya ada beberapa spesies ular yang melahirkan anak hidup, mirip dengan mamalia. Simak selengkapnya disini!

Baca Selengkapnya
Penemuan Spesies Baru Ular yang Tiba-Tiba Muncul di Pohon, Ilmuwan Langsung Teliti
Penemuan Spesies Baru Ular yang Tiba-Tiba Muncul di Pohon, Ilmuwan Langsung Teliti

Di selatan Provinsi Yunnan, Tiongkok terdapat sebuah penemuan yang menarik telah menggemparkan para ilmuwan saat ular baru muncul di atas pohon setinggi 2 kaki.

Baca Selengkapnya
Menegangkan, Tuna Wicara Gelut Lawan Beruang di OKU hingga Kaki Putus
Menegangkan, Tuna Wicara Gelut Lawan Beruang di OKU hingga Kaki Putus

Peristiwa itu terjadi saat korban berada di kebun bersama ayahnya di Desa Mendingin, Kecamatan Ulu Ogan, Ogan Komering Ulu (OKU).

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Mengenal Ikan Kodok, Hewan Endemik Perairan Maluku yang Terancam Punah
Mengenal Ikan Kodok, Hewan Endemik Perairan Maluku yang Terancam Punah

Banyak orang rela datang jauh-jauh ke Maluku dan membayar mahal hanya untuk sekedar melihat hewan tersebut.

Baca Selengkapnya
Penemuan Spesies Baru Hewan Mamalia Karnivora Mirip Kucing Berusia 33 Juta Tahun Lalu
Penemuan Spesies Baru Hewan Mamalia Karnivora Mirip Kucing Berusia 33 Juta Tahun Lalu

Ahli paleontologi temukan mamalia mirip kucing tak diketahui yang hidup 30 juta tahun lalu. Penemuan ini berasal dari penelitian lapangan 2017 di Valeč.

Baca Selengkapnya
Menengok Uniknya Lahung, Buah Eksotis dari Kalteng yang Banyak Khasiat dan Hanya Tumbuh di Indonesia
Menengok Uniknya Lahung, Buah Eksotis dari Kalteng yang Banyak Khasiat dan Hanya Tumbuh di Indonesia

Buah yang tumbuh subur di daratan Pulau Kalimantan ini bukan hanya unik, melainkan juga memiliki khasiat bagi siapapun yang menyantapnya.

Baca Selengkapnya
Spesies Baru Katak Kecil Ditemukan di Indonesia, Ukurannya Cuma 3 Cm!
Spesies Baru Katak Kecil Ditemukan di Indonesia, Ukurannya Cuma 3 Cm!

Penemuan spesies katak bertaring terkecil di Pulau Sulawesi, Indonesia, menciptakan sensasi biologi.

Baca Selengkapnya
60 Pantun Jawa Lucu yang Kocak, Cocok untuk Hiburan Sehari-hari
60 Pantun Jawa Lucu yang Kocak, Cocok untuk Hiburan Sehari-hari

Merdeka.com merangkum informasi tentang 60 pantun Jawa lucu yang kocak dan bikin ngakak. Pantun-pantun ini cocok untuk hiburan sehari-hari.

Baca Selengkapnya
Penampakan Hewan Keramat Penjaga Mata Air di Maluku, Posturnya Raksasa
Penampakan Hewan Keramat Penjaga Mata Air di Maluku, Posturnya Raksasa

Di Maluku, ada sebuah hewan yang sudah hidup berdampingan dengan warga selama ratusan tahun lamanya.

Baca Selengkapnya