Mengintip Alur Pengaduan di Posko 'Lapor Mas Wapres', 20 Warga Sudah Curhat Masalah ke Istana Wapres
Hari ini menjadi perdana program kerja aduan tersebut berlangsung.
Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka membuka posko pengaduan rakyat di Istana Wakil Presiden, Jalan Kebon Sirih Jakarta Pusat, Senin (11/11). Hari ini menjadi perdana program kerja aduan tersebut berlangsung.
Pantauan di lokasi, pukul 11.30 WIB, sejumlah pengadu sudah hadir di lokasi. Mereka disediakan tenda berteduh, lengkap dengan kursi. Sebelum akhirnya bisa mengadu, mereka diwajibkan mengambil nomor antrean dan pendaftaran data diri di meja registrasi oleh petugas.
Usai nomor pengadu dipanggil, mereka akan masuk ke dalam ruang aduan dan menyampaikan masalahnya ke tim 'Lapor Mas Wapres'. Mereka nantinya akan ditanyakan validasi aduan jika ada, selain aduan yang disampaikan langsung secara verbal.
Usai mengadu, tim 'Lapor Mas Wapres' akan menelaah aduan dan menindaklanjuti jika aduannya bisa ditindaklanjuti.
Sebagai informasi, aduan dibuka dari pukul 08.00 WIB dan akan ditutup pada 14.00 WIB. Namun pada pukul 12.00-13.00 WIB tim Lapor Mas Wapres masuk jam istirahat, sehingga aduan disetop sementera.
Respons Warga
Beberapa warga mengaku program tersebut menjadi titik terang bagi masalah yang mereka hadapi. Salah satunya Maju Situmorang yang mengaku datang dari Asahan terkait masalah tanah yang disewanya.
“Saya menyewa lahan kodam 2021-kita sewa legal, tapi setelah kita sewa tanah itu belum bisa kita pergunakan padahal sewanya legal. Kita sudah bersurat ke Kasad dan Panglima tapi belum direspons, mudah-mudahan dengan ini bisa ada harapan,” ujar Maju di lokasi.
Menurut Pranggono Dwianto selaku Asisten Deputi Tata Kelola Pemerintahan Sekretariat Wakil Presiden (Setwapres), pada hari perdana launching laporan ini, sudah masuk kurang lebih 20 orang mengadu.
“Macem-macem (yang diadukan), variatif, artinya sangat beragam laporan dan kalau kami perhatikan, banyak terkait dengan pelaksanaan kebijakan pemerintah di daerah atau di lapangan seperti itu,” ujar Pranggono saat dikonfirmasi awak media, Senin (11/11).
Dia menjelaskan, warga juga ada yang mengadukan soal persengketaan, hingga soal beasiswa untuk pelajar kurang mampu. Pranggono memastikan semua aduan akan ditelaah sebelum ditindaklanjuti.
“Yang paling utama adalah kami dari tim setwapres itu akan melihat konteks permasalahannya seperti apa. Karena biasanya pengaduan masyarakat kan ada yang jelas, ada yang tidak jelas,” ungkap Pranggono.
Usai ditelaah, Pranggono memastikan pihak setwapres akan melakukan analisis kebijakan di kementerian atau instansi mana yang paling berkait dengan aduan masyarakat tersebut.
“Harus dirunut masalahnya seperti apa, kemudian dilihat kendala-kendalanya di mana dan kami coba analisis kira-kira ini ada hubungannya dengan kebijakan kementerian lembaga di mana,” tutur dia.
“Sehingga ketika permasalahannya sudah jelas, dokumen pendukung sudah lengkap. Kami ketahui kementerian lembaga mana yang berwenang menangani masalah ini, baru kita bisa urai masalah itu,” imbuh dia menutup.
Gibran Buka Pintu Aduan di Istana
Diketahui, pengumuman Gibran membuka pintu Istana Wakil Presiden kepada rakyat untuk menyampaikan aduan disampaikan melaui akun Instagram resminya, @gibran_rakabuming seperti dilihat Liputan6.com pada Senin (11/11/2024).
“Kepada yang saya cintai, seluruh warga negara Indonesia, Mulai besok (hari ini), kami akan membuka pengaduan dari masyarakat Indonesia secara terbuka untuk umum,” tulis Gibran pada Minggu (10/11/2024) malam.
Gibran pun mempersilakan siapa pun untuk hadir ke Istana Wakil Presiden selama hari kerja, mulai dari pagi hingga siang hari.
“Bapak ibu dapat langsung datang Senin-Jumat, jam 08.00-14.00 WIB ke Istana Wakil Presiden di Jalan Kebon Sirih No.14 Jakarta Pusat,” jelas Gibran.
Bagi mereka yang tidak bisa langsung hadir secara fisik, Gibran juga membuka layanan telepon melalui nomor Whatsapp.
“Kami juga membuka akses melalui WhatsApp yang nomornya ada di poster (081117042207),” ujar Gibran.