Pembakaran Kotak dan Surat Suara di Puncak Jaya Hasil Pemilu Sistem Noken
Merdeka.com - Beredar video viral di media sosial pembakaran kotak dan surat suara diduga terjadi di Distrik Tingginambut, Kabupaten Puncak Jaya, Papua. Hasil penyelidikan dilakukan polisi kotak dan surat suara dibakar itu merupakan dokumen Pemilu tak terpakai.
"Dokumen yang dibakar oleh masyarakat di depan kantor Distrik Tingginambut adalah sisa dokumen-dokumen Pemilu yang sudah tidak butuhkan lagi dan sudah dibuatkan Berita Acara Pemusnahannya," kata Kapolda Papua Irjen Martuani Sormin Siregar dalam keterangannya kepada merdeka.com, Rabu (24/4).
Pembakaran ini dilakukan untuk mencegah penyalahgunaan dokumen sisa Pemilu. Menurut Martuani, pemungutan suara di Distrik Tingginambut dilakukan pada Rabu (17/4) lalu dengan aman dan sudah ada hasilnya.
-
Siapa yang menang di pemilu 2019? Hasil Pemilu 2019 menunjukkan kemenangan bagi pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo - Ma'ruf Amin.
-
Kapan Pemilu dilakukan? Pemilu dapat diartikan sebagai suatu proses di mana warga negara aktif berpartisipasi dalam pemilihan pemimpin dan perwakilan mereka melalui hak suara.
-
Pemilu 2019 kapan dilaksanakan? Pemilu 2019 merupakan pemilihan umum di Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 17 April 2019.
-
Apa yang aman menjelang pemilu? Kepolisian Resor Indragiri Hulu (Inhu), Polda Riau memastikan stok bahan bakar minyak (BBM) dan gas elpiji aman menjelang Pemilu 2024.
-
Bagaimana proses penghitungan suara di Jakarta Timur? Tedi mengatakan penghitungan di tempat pemungutan suara (TPS), rekapitulasi Tingkat kecamatan, kota, dan provinsi berjalan lancar.
-
Siapa pemenang Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi suara nasional, pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, berhasil masuk sebagai pemenang Pilpres 2019 dengan perolehan suara lebih dari 85 juta suara atau 55,50% dari total suara sah yang masuk.
Simak berita Pemilu selengkapnya di Liputan6.com
Dia menjelaskan, Pemilu di Distrik Tingginambut dilakukan dengan sistem noken. Sehingga suara masyarakat diwakilkan oleh kepala suku setempat.
"Masyarakat memang tidak melaksanakan hak politiknya karena Pemilu dilaksanakan dengan sistem noken," ujar dia.
Mantan Kadiv Propam Polri ini menambahkan, semua dokumen hasil Pemilu 17 April lalu saat ini berada di kantor KPU Mulia Puncak Jaya. Dokumen itu adalah dokumen pleno, formulir C 1 KWK, rekapitulasi perhitungan suara dan berita acara-acara perhitungan suara tingkat distrik.
Menurut dia, video ini dibuat dan diviralkan untuk membuat isu di Tingginambut tidak ada Pemilu karena tidak aman. Sekaligus untuk mendiskreditkan KPU sebagai penyelenggara Pemilu yang independen.
Sebelumnya diberitakan, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Papua mengecek kebenaran informasi video pembakaran kotak dan surat suara yang diduga terjadi di Distrik Tingginambut, Kabupaten Puncak Jaya yang viral di media sosial.
Koordinator Divisi Penindakan Bawaslu Provinsi Papua Amandus Sitomorang mengatakan, informasi video tersebut sudah diterima dalam grup WhatsApp (WA) Bawaslu dan sedang dilakukan pengecekan ke Bawaslu Kabupaten Puncak Jaya.
"Baru terima, kami sudah cek Bawaslu Puncak Jaya dan mereka sampaikan baru juga tahu," kata Amandus, Rabu (24/4).
Menurut dia, Bawaslu Provinsi Papua telah memerintahkan jajaranya di untuk melakukan investigasi terkait video yang menjadi viral tersebut.
"Yah, investigasi. Ini merupakan langkah yang kami ambil," ujarnya.
Dalam video yang berdurasi kurang lebih 5 menit 7 detik itu, terlihat tumpukan surat dan kota suara yang sedang terbakar dan diduga sebagai logistik Pemilu 2019.
Selain itu, terlihat juga seorang ibu dan anak yang sedang membuang sejumlah surat suara ke arah tumpukan tersebut.
Ada juga suara dari orang yang merekam video tersebut dan menyebutkan bahwa "Selamat siang. Inilah tempat pembakaran kotak suara maupun surat suara di Distrik Tingginambut. Masyarakat melakukan pembakaran, tolong teman-teman viralkan di media sosial."
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Warga yang mendengar dan mengetahui peristiwa itu dari media sosial mendatangi lokasi karena penasaran.
Baca SelengkapnyaKerusuhan terjadi di Bima, sejumlah kotak suara dibakar
Baca SelengkapnyaKotak suara di Pilkades Tangerang mendadak mengeluarkan asap putih yang mengepul.
Baca SelengkapnyaSurat suara untuk Capres Cawapres juga turut dibakar
Baca SelengkapnyaPengawalan ketat dilakukan Satgas Pam Gudang Logistik KPU Rohil yang dipimpin Iptu Yatim.
Baca SelengkapnyaKPU sudah mendistribusikan 4 juta kotak suara untuk TPS di seluruh Indonesia jelang Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaSistem pemilihan tanpa menggunakan kotak suara ini merupakan bagian dari upaya melestarikan kebudayaan lokal
Baca SelengkapnyaKasus semacam itu belum pernah terjadi dalam pelaksanaan pemilu.
Baca SelengkapnyaSeluruh kotak suara yang berada di atas perahu dibongkar warga hingga berhamburan.
Baca SelengkapnyaAda dua macam surat suara yang dimusnahan, yakni lembar pemilihan capres-cawapres dan calon DPR RI Dapil 2 DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaSeharusnya logistik Pemilu 2024 tersebut sudah tiba pada tanggal 16 Februari.
Baca SelengkapnyaDiduga pelaku pembakaran adalah massa aksi forum lintas masyarakat dan pemuda bersatu se-Kabupaten Tolikara.
Baca Selengkapnya