Penerbangan Turun Akibat Corona, Garuda Indonesia Diskon Sampai 50 Persen
Merdeka.com - Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, mengakui adanya penurunan jumlah penerbangan di tanah air. Hal tersebut terjadi dikarenakan adanya penyebaran Virus Corona COVID-19 yang mendunia, meskipun Indonesia belum ada kasus yang ditemukan.
Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Novie Riyanto menerangkan, penurunan jumlah penerbangan itu terlihat, pada sejumlah tujuan wisata favorit seperti Bali.
Berdasarkan data miliknya, sebelum gemparnya isu penyebaran virus berbahaya tersebut, dalam satu hari pergerakan pesawat untuk tujuan Bali mencapai 470 pergerakan. Namun, saat ini hanya kurang lebih sekitar 400 pergerakan se-Indonesia.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Siapa yang mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Mengapa Covid-19 menjadi pandemi global? Pandemi Covid-19 telah menjadi salah satu peristiwa paling berdampak di abad ke-21. Penyakit yang disebabkan oleh virus corona jenis baru ini telah menginfeksi lebih dari 200 juta orang dan menewaskan lebih dari 4 juta orang di seluruh dunia.
"Sekarang ini banyak slot kosong dan itu memang terjadi akibat Virus Corona ini. Biasanya slot menuju Bali atau Lombok itu bisa mencapai 470 penerbangan, sekarang hanya kurang lebih 400 saja," ungkap dia di Terminal 3, Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Sabtu (29/2).
Menurut dia, secara umum penurunan penerbangan rata-rata di tanah air mencapai 20 persen. Untuk itu, Pemerintah bersama dunia usaha penerbangan berupaya melakukan sejumlah hal untuk menggiatkan bisnis lalu lintas udara
"Karena adanya Virus Corona ini, rata-rata pergerakan turun sekitar 20 persen. Makanya saat ini, pemerintah bersifat fleksibel apalagi untuk melakukan recovery. Kita memberikan insentif dengan tujuan untuk mendorong pariwisata domestik agar bisa mengisi kekosongan yang ada, sehingga diharapkan akan bisa menggalakkan perekonomian dari pariwisata ini dan akan normal lagi," ujarnya.
Diutarakannya, penurunan harga tiket tersebut, menjadi hal yang mutlak berdasarkan Keputusan Presiden (Kepres) dengan masa berlaku tahap pertama selama tiga bulan atau bisa seterusnya.
Dengan rincian diskon tarif pesawat, diberikan untuk 10 destinasi dengan lokasi atau titik pemberangkatan dan kepulangan di Bandara Soekarno-Hatta.
Diskon Sampai 50 Persen
Setiap bulan, 65.700 kursi disiapkan dalam program diskon 50 persen tiket pesawat, yang berlaku sejak 1 Maret hingga Mei 2020, oleh maskapai Garuda Indonesia.
"Kami siapkan 65.700 seat setiap bulan sampai Mei, dimana perharinya ada 40 seat yang kita sediakan setiap pesawat untuk program diskon 50 persen ini," kata Dony Oskaria, Wakil Direktur Utama Garuda Indonesia.
Dony menjelaskan, program diskon 50 persen ini berlaku, untuk 10 tujuan terbang, guna meningkatkan kembali geliat pariwisata di 10 destinasi di Indonesia tersebut.
"Sebagai maskapai, kami sudah mempersiapkan diri, yang harganya memang sesuai harga diskon sehingga kita mudah mengalokasikan seat pada calon penumpang, itu kami berikan seat khusus, jadi siapa cepat dia dapat," ujar Dony.
Dony mengungkapkan, Garuda Indonesia sendiri memiliki 25 penerbangan ke 10 destinasi tersebut. Dimana, 14 rute di antaranya menuju Denpasar, Bali.
"Jumlahnya cukup banyak, kita ada 25 penerbangan ke 10 destinasi tersebut, 14 diantaranya rute Jakarta-Denpasar PP," tutur Dony.
Untuk diketahui, ke sepuluh destinasi yang diberikan diskon tiket pesawat yakni Denpasar, Batam, Jogja, Labuan Bajo, Lombok, Malang, Manado, Silangit, Tanjung Pandan, dan Tanjung Pinang.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Meskipun masih jauh dari jumlah ideal sebelum pandemi, pemulihan ini memberikan harapan bagi industri penerbangan untuk kembali bangkit.
Baca SelengkapnyaAda dua faktor yang menjadi penyebab jumlah penumpang pesawat dan kapal menurun.
Baca SelengkapnyaMenhub mengatakan, salah satu penyebab utama adalah penurunan drastis populasi pesawat di dunia, yang membuat banyak pabrikan tidak beroperasi dengan baik.
Baca SelengkapnyaHarga tiket pesawat jadi sorotan belakangan ini. Tak sedikit masyarakat yang menganggap harga tiket pesawat terlampau mahal.
Baca SelengkapnyaMenhub sepakat jika harga tiket angkutan udara wajib terus dipantau agar tidak melebihi ketentuan Tarif Batas Atas (TBA) yang ditetapkan Kemenhub.
Baca SelengkapnyaContohnya, tiket kelas ekonomi ke Bali yang biasanya Rp1,9 juta, turun menjadi Rp1,3 juta untuk penerbangan pada Minggu.
Baca SelengkapnyaJumlah Penumpang Pesawat Domestik Turun Pada Maret 2024, Ternyata Ini Penyebabnya
Baca SelengkapnyaPernyataan ini disampaikan oleh Direktur Pemasaran Pariwisata Nusantara Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Dwi Marhen Yono.
Baca SelengkapnyaPemerintah menyebut harga avtur memegang peranan sebesar 39,5 persen terhadap harga tiket pesawat udara.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaTjandra Yoga Aditama mengatakan, tren peningkatan laju kasus Covid-19 di Indonesia dan sejumlah negara lain masih perlu diwaspadai.
Baca Selengkapnya