Pengamanan Diperketat Jelang Pencoblosan, Kapolda Sumsel: Tidak Puas Hasil Pilkada Jangan Anarkis
Polda Sumatera Selatan mempertebal keamanan menjelang dan setelah hari pencoblosan pilkada 27 November 2024.
Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Selatan mempertebal keamanan menjelang dan setelah hari pencoblosan pilkada 27 November 2024. Pengamanan dilakukan hingga ke pelosok untuk mengantisipasi terjadinya konflik di tengah masyarakat.
Kapolda Sumsel Irjen Pol Andi Rian Ryacudu Djajadi mengungkapkan, upaya menjaga keamanan dimulai dengan menggelar patroli sekala besar yang telah dilakukan oleh satuan pengamanan dari TNI/Polri. Selanjutnya pengamanan ke tahap pemungutan suara dan penghitungan suara yang sangat menentukan dan sangat berpotensi terjadi gangguan kamtibmas.
"Pengamanan dan pengawalan setiap tahapan sudah dilakukan dengan baik, hasilnya situasi kamtibmas aman, nyaman, dan kondusif. Kondisi ini dapat terwujud berkat kerja keras dan kesungguhan seluruh personil Polda Sumsel," ungkap Kapolda Sumsel Irjen Pol Andi Rian Ryacudu Djajadi, Selasa (26/11).
Andi menyebut selama masa tenang berlangsung, seluruh tim pemenangan dari pasangan calon untuk menjaga situasi yang kondusif dan tidak menimbulkan gejolak di masyarakat. Ia meminta tak ada lagi kampanye terselubung maupun dukungan yang digerakkan dari bawah agar tidak menimbulkan gejolak.
"Yang mau berkampanye sudah lewat, yang mau mencari dukungan sudah lewat sekarang mari jaga ketenangan," kata Andi.
Jenderal bintang dua ini pun telah memetakan wilayah yang dapat menimbulkan terjadi konflik. Begitu juga dengan potensi hasil hitung suara yang ditolak atau calon yang merasa tidak terpilih merasa dicurangi.
Andi meminta agar seluruh leading sektor ikut mengawasi bersama. Hasil Pilkada juga harus dilakukan sanggahan melalui proses hukum yang berlaku.
"Silakan diproses secara hukum karena ada aturannya, misalnya kalau tak puas bisa menggugat ke Mahkamah Konstitusi (MK). Bukan dengan berbuat anarkis atau pidana. Kalau sampai terjadi kalau perlu calonnya kita libatkan," beber Andi.
Andi berujar telah melakukan berkolaborasi dengan TNI dan untuk menjaga Sumsel tetap kondusif selama masa pilkada. Tak hanya sebelum hari pencoblosan, pada hari H, tetapi juga sampai masa perhitungan suara dan sampai putusan terpilih dan tidak terpilih.
"Sekali lagi saya katakan penyelenggara pilkada ini adalah kita semua. Tapi secara teknis ada KPU, demikian juga pengawas pilkada adalah kita semua, meskipun secara teknis ada Bawaslu. Jadi kalau ada pelanggaran buktikan! Pasti diproses," tegas Rian.
Sementara itu, Pangdam II Sriwijaya Mayjen TNI M Naudi Nurdika menekankan pilkada adalah momen penting yang mencerminkan nilai-nilai demokrasi bangsa. Melalui pilkada tentunya semua berharap akan mendapatkan pemimpin-pemimpin di daerah yang benar-benar amanah.
Pangdam berharap melalui doa yang dipanjatkan, tahapan kampanye seperti masa tenang hingga hari pencoblosan dan sampai paslon terpilih nanti dilantik sebagai kepala daerah.
"Kita berharap bahwa pilkada serentak harus berjalan dengan aman, damai, lancar, dan sukses. Tentu ini butuh kerja sama kita semua doa bersama yang akan kita lakukan ini adalah merupakan bentuk ikhtiar batin kita sudah menjalani tahapan-tahapan pilkada," pungkas Pangdam.