Perjuangan Ihsan 20 Jam Naik Motor dari Jambi ke Sumsel Demi Mudik ke Kampung Halaman
Merdeka.com - Ihsan (55) sesekali menyeka bulir-bulir keringat yang jatuh dari dahinya dengan handuk yang menggantung di leher. Bersama anak perempuannya, ia sejenak melepas lelah di salah satu stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) yang berada di Kecamatan Sungai Lilin, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.
Ihsan dan putrinya sudah sejak Subuh berangkat menggunakan sepeda motor dari rumahnya di Kota Jambi menuju kampung halamannya di Kecamatan Manna, Kabupaten Bengkulu Selatan. Jarak rumah ke kampung halamannya mencapai 550 kilometer atau biasa ditempuh 20 jam perjalanan.
Saat ditemui di SPBU Bintang Lima Sungai Lilin tersebut, Ihsan dan anaknya baru menempuh setengah perjalanan sejauh 200 kilometer dengan lama waktu lima jam perjalanan.
-
Moda transportasi apa yang paling banyak digunakan pemudik Lebaran 2023? Mobil pribadi digunakan paling banyak pemudik dengan jumlah pengguna mencapai (27,32 juta orang).
-
Siapa yang paling banyak melakukan perjalanan mudik Lebaran 2023? Libur Idul Fitri 1444 H Kemenhub menyebut, sebanyak 123,8 juta orang melakukan perjalanan mudik dan balik pada Lebaran 2023 di seluruh Indonesia.
-
Kenapa orang mudik saat Lebaran? Pantun ini seringkali menyiratkan makna tentang kebersamaan, kerinduan, serta harapan untuk bertemu kembali dengan keluarga tercinta di kampung halaman.
-
Di mana arus mudik dan balik Lebaran 2023 paling padat? Jalan Tol Trans Jawa menjadi jalur mudik dan arus balik terpadat di Indonesia.
-
Siapa yang akan mudik Lebaran? 123 Juta orang diperkirakan mudik Lebaran.
-
Kenapa orang mudik saat lebaran? Mudik merupakan tradisi pulang kampung yang biasa dilakukan masyarakat Indonesia menjelang Hari Lebaran. Biasanya, mereka yang hidup di perkotaan akan kembali ke kampung halaman dan berkumpul bersama keluarga.
"Tadi kena macet cukup panjang di Pasar Sungai Lilin, baik arah menuju Palembang maupun Jambi pun sama-sama macet," kata Ihsan yang mengenakan baju merah. Demikian dikutip dari Antara, (20/4).
Kemacetan hingga lima kilometer terjadi karena ada pasar tumpah di kawasan yang dia lalui. Apalagi jalan di kawasan tersebut menyempit dengan adanya jembatan.
Selain itu, jalan Lintas Timur Sumatera juga mulai dipadati pemudik menuju sejumlah daerah di Sumatera maupun tujuan menuju ke Pulau Jawa.
"Istri dan dua anak berangkat duluan ke Manna naik bus, minggu kemarin. Kalau dengan bus ke Manna itu biasanya 16 jam," ujar dia.
Kondisi Jalur Mudik Lebih Baik
Meskipun mudik dengan sepeda motor, Ihsan mengaku tak memiliki persiapan khusus. Apalagi kondisi jalan raya pada musim mudik Lebaran 2023 jauh lebih baik dibandingkan lima bulan lalu yang masih banyak ditemukan lubang dan bergelombang.
Perubahan kondisi jalan itu betul-betul dia rasakan, meskipun diakui memang masih ada jalan yang bergelombang, tapi tidak sebanyak lima bulan lalu saat dia pulang kampung juga.
Dia juga beralasan mudik dengan sepeda motor akan lebih hemat dibandingkan dengan menggunakan kendaraan umum. Cukup dua kali isi BBM non-subsidi dengan biaya Rp140.000 sudah sampai di kampung halamannya.
Kalau di perjalanan lelah, ia tinggal istirahat, apalagi kini banyak tempat istirahat. Paling dua atau tiga jam sekali istirahat. Sekarang banyak tempat istirahat. Kemungkinan juga malam ini dia istirahat di Lahat, baru kemudian paginya melanjutkan perjalanan ke Manna.
Ia berharap bisa selamat sampai tujuan dan bisa berkumpul bersama keluarga pada Hari Raya Idul Fitri 1444 H.
Dalam kesempatan itu, Ihsan berpesan kepada para pengguna jalan lainnya untuk tidak arogan, khususnya yang menggunakan kendaraan roda empat. Perlu saling menghormati dengan sesama pengguna jalan lainnya.
Berbeda dengan Pulau Jawa, jalan lintas Sumatera termasuk sepi, namun kadang kala hal itu menyebabkan para pengendara lalai. Akibatnya banyak terjadi kecelakaan di musim arus mudik ini.
Bagi Ihsan sederhana saja, patuhi peraturan lalu lintas, jika dipatuhi Insya Allah akan selamat sampai tujuan.
Pilih Naik Motor Lebih Ringkas
Pemudik dengan sepeda motor lainnya, Slamet (35), mengaku memilih menggunakan sepeda motor karena akses menuju kampung halamannya di Sungai Lilin tidak dilalui kendaraan umum.
Dari jalan besar, masih masuk lagi ke dalam selama tiga jam perjalanan lagi. Slamet mudik dari Kita Palembang bersama dua anak dan istrinya itu.
Slamet berangkat dari Palembang pada pukul 06.00 pagi dan sampai di SPBU tersebut pada pukul 09.00 pagi. Setelah melepas lelah, Slamet kembali meneruskan perjalanan ke kampung halaman.
Ia memilih santai saja, karena mudik membawa anak dan istri.
Berbeda dengan Pulau Jawa, mudik dengan menggunakan sepeda motor termasuk jarang dilakukan di Pulau Sumatera, karena jarak antara satu daerah ke daerah lainnya yang cukup jauh, sehingga banyak yang memilih mudik dengan menggunakan kendaraan umum. Selain itu jalan Lintas Sumatera juga kerap dilalui truk, bus maupun kendaraan roda empat dengan kecepatan tinggi serta rawan kecelakaan.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sementara itu, Ishak pemudik asal Tangerang mengaku sudah terjebak macet selama 3 jam mulai dari Tol Cikande hingga saat ini di Tol Cilegon.
Baca Selengkapnya"Mereka menurut banget semua yang di Ciwandan. Sehingga mereka juga mendapatkan layanan hanya 15 menit langsung masuk sekarang," kata Budi
Baca SelengkapnyaIni berbeda jika dibandingkan dengan arus mudik 2023, di mana masyarakat banyak memilih siang hari.
Baca SelengkapnyaMinimnya fasilitas membuat pemudik terpaksa beristirahat di atas kendaraan, bahkan ada yang sampai duduk di atas tanah.
Baca Selengkapnyaokowi menyebut permasalahan arus mudik di Merak sudah ada solusinya.
Baca SelengkapnyaCegah Kemacetan di Jalan Lintas Timur Sumsel, Tol Kapang Betung Difungsionalkan saat Mudik Lebaran
Baca SelengkapnyaProgram mudik gratis bagi pengendara motor ini menjadi salah satu upaya menekan angka kecelakaan saat arus mudik Lebaran.
Baca Selengkapnya