Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Perjuangan Melawan Covid-19 Membara dalam Diri AKBP Rani

Perjuangan Melawan Covid-19 Membara dalam Diri AKBP Rani AKBP Rani Wahyoe Prasanti. Istimewa

Merdeka.com - Dr. Rani Wahyoe Prasanti (54) meraih penghargaan Esthi Bakti Warapsari tahun lalu atas dedikasinya bergulat dengan penanganan Covid-19. Namun ia sadar upaya menuntaskan pandemi adalah misi yang masih panjang, berliku dan penuh dinamika.

Perempuan berpangkat Komisaris Besar Polisi (AKBP) yang bertugas di lingkungan Rumah Sakit Bhayangkara Sartika Asih, Bandung ini menyiapkan mitigasi sebelum Covid-19 dinyatakan pandemi oleh World Health Organization (WHO) pada Maret 2020.

Semua bermula saat dirinya tidak sengaja melihat tayangan berita di TV nasional mengenai sebuah penyakit misterius dari China. Masih teringat jelas di ingatannya bagaimana menakutkannya serangan virus ini.

"Akhir tahun 2019 dan awal tahun 2020 berita mengenai virus corona ini kan sudah mulai ramai. Video orang-orang tiba jatuh, mayat bergelimpangan juga tersebar di media sosial. Ngeri sekali. Tapi karena informasinya masih simpang siur, jadi awareness-nya belum sepenuhnya terbangun," kata Rani saat berbincang dengan merdeka.com baru-baru ini.

Setelah berminggu-minggu menyimpan keresahannya sendiri, Rani mengumpulkan keberanian hingga berinisiatif mengusulkan standar operasional prosedur (SOP) pencegahan penyebaran virus corona di rumah sakit tempat dia bekerja.

Tentu saja, usulannya mendapat banyak pertanyaan karena belum bisa dimengerti oleh semua kolega, apalagi pemerintah pun belum memberikan kebijakan mengenai isu ini. Rani hanya berpegang pada satu keyakinan bahwa virus ini bisa menyebar dengan cepat. Landasannya adalah temuan kasus di sejumlah negara tetangga, semacam Singapura atau Malaysia.

Sekira Februari 2020, idenya diterima. Susunan penerapan SOP pencegahan virus mulai diberlakukan di lingkungan Rumah Sakit Sartika Asih meskipun dengan anggaran alakadarnya. Dalam periode itu, masker medis N-95 atau baju alat pelindung diri (APD) tidak murah. Begitu pula dengan handsanitizer atau cairan disinfektan.

"Saya hanya berpikir ini harus diantisipasi. Orang-orang terdekat termasuk masyarakat harus diedukasi. Ya Alhamdulillah, kami mendapat dukungan dari masyarakat. Ada yang menyumbang APD, jas hujan pengganti APD, masker. Ada yang jahit sendiri ada yang urunan. Saya sangat terharu," ucap ibu dari Shekina Eldella (17) dan Hillary Zoe (10).

Kesiapan pelayanan dan SOP ini mendapat ujian pertamanya pada bulan Maret. Rumah Sakit Sartika Asih kedatangan pasien perempuan yang terkonfirmasi Covid-19. Saat iu, meski pegawai sudah siap, namun alat penunjang dan sarana pendukung untuk merawat pasien belum ada.

akbp rani wahyoe prasanti

Rani mengakui mengatasi kendala itu tidak mudah. Apalagi, rumah sakit yang lain tak sedikit menutup atau mengurangi layanan karena terdapat klaster Covid-19. Dengan sumber daya yang ada, ditambah herbal, vitamin dan suplemen, akhirnya pasien pertama dinyatakan sembuh meski butuh waktu hampir dua bulan.

"Alat tes waktu itu susah didapatkan, alat bantu pernapasan, ruang isolasi juga terbatas. Pasien sempat depresi. Kami terus mendampingi, kami hibur ajak ngobrol agar pasien tidak merasa sendiri," tutur Rani.

Sejak saat itu, meski tidak termasuk deskripsi kerja, Rani rutin mengunjungi atau ikut merawat jika ada pasien Covid-19. Sejauh ini pula, ia tidak pernah terjangkit virus Corona karena menerapkan protokol kesehatan ketat baik selama bertugas maupun beraktivitas di luar rumah sakit.

Seiring berjalannya waktu, kendala yang ditemui di awal perjuangannya sudah mulai teratasi. Bed Isolasi dari 2 unit sekarang jadi 28 unit. Rani pun dipercaya menjadi Ketua Satgas Covid-19 di RS Bhayangkara Sartika Asih.

Capaiannya itu, ia sebut tidak bisa terlepas dari dukungan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Sartika Asih, Kombes Pol dr Harry Kamijantono, SpOT Spine(K), FICS, MM, dan Wakil Kepala Rumah Sakit, Dr Agung, SpM.

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP