Pidato Keras Prabowo di Depan Negara Muslim Dunia: HAM Bukan untuk Orang Muslim, Ini Menyedihkan
Presiden Prabowo Subianto mengajak negara-negara anggota Developing Eight (D-8) bersatu dan berkolaborasi.
Presiden Prabowo Subianto mengajak negara-negara anggota Developing Eight (D-8) bersatu dan berkolaborasi sehingga bisa menjadi kelompok yang kuat. Dengan begitu, kata dia, negara kelompok D-8 dapat mendukung penuh kemerdekaan Palestina.
"Kita harus belajar dari situasi geopolitik yang terjadi di sekitar kita saat ini. Tanpa persatuan, tanpa mengatasi perbedaan, kita tidak bisa menjadi kuat," kata Prabowo pada sesi pleno Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-11 D-8 di Istana Kepresidenan New Administrative Capital, Kairo, Mesir, sebagaimana dilihat di Youtube Sekretariat Presiden, Jumat (20/12).
"Kita mengatakan bahwa kita mendukung Palestina. Tapi kalau kita lemah, bagaimana kita bisa mendukung Palestina? Oleh karena itu, Yang Mulia, mari kita manfaatkan kerja sama kita," sambungnya.
Dia menuturkan, negara-negara D-8 harus mendorong pertumbuhan ekonomi. Terlebih, D-8 mewakili pertumbuhan ekonomi terbesar ketiga secara global dengan gabungan PDB sebesar USD4,81 pada tahun 2023 serta diprediksi seluruh negara anggota D8 akan berada di antara 25 ekonomi terbesar pada tahun 2050.
"Kita harus bekerja untuk mencapai kekuatan industri dan teknologi," ujarnya.
Selain itu, Prabowo mengajak negara D-8 menjadikan dunia Muslim dunia yang sejahtera, mengatasi kemiskinan. Prabowo menegaskan D-8 tak boleh hanya sekadar blok ekonomi saja.
"D8 harus menjadi lebih dari sekadar blok ekonomi. D8 adalah gerakan global Selatan. Oleh karena itu, kita juga harus terus memperjuangkan tatanan global yang lebih adil berdasarkan hukum internasional, inklusivitas, keadilan, dan kemakmuran bersama," tutur Prabowo.
D-8 merupakan organisasi kerja sama ekonomi dan pembangunan antara delapan negara berkembang yang didirikan tahun 1997. Anggota negara D-8 yakni, Bangladesh, Mesir, Indonesia, Iran, Malaysia, Nigeria, Turki dan Pakistan.
Indonesia sendiri akan menjadi Ketua D-8 mulai 1 Januari 2026. Dalam KTT ini, Indonesia akan menerima jabatan sebagai Ketua D-8.
Kritik HAM Dunia
Presiden Prabowo Subianto juga mengkritik dunia internasional yang tidak menghormati suara negara-negara Muslim. Bahkan, kata Prabowo, hal yang paling menyedihkan yakni, isu hak asasi manusia (HAM) sering kali tidak berlaku bagi umat Muslim.
"Hak asasi manusia bukan untuk orang Muslim. Ini kenyataannya, sangat menyedihkan. Mari kita kerjakan apa yang kita bisa, tapi tetap lihat realitanya dan jujur dengan diri kita sendiri," kata Prabowo.
Dalam pertemuan ini, dia juga menyoroti lemahnya solidaritas antarnegara Muslim pada sejumlah isu, seperti perdamaian dan kemanusiaan. Prabowo mempertanyakan dukungan yang diberikan negara-negara Muslim untuk Palestina dan Suriah.
"Kita harus melihat realitas dari situasi ini. Kita selalu menyatakan dukungan untuk Palestina, Suriah, tapi dukungan yang seperti apa?" ujarnya.
Prabowo mengatakan, dalam beberapa pertemuan sejumlah negara mengeluarkan pernyataan dukungan dan memberikan bantuan kemanusiaan kepada negara lain. Namun, dia menilai hal tersebut tidak diimbangi dengan langkah nyata untuk menciptakan perubahan.
"Ketika saudara kita kesusahan, kita memberikan pernyataan dukungan dan mengirimkan bantuan kemanusiaan. Maaf ini opini saya, tapi mari kita lihat realitasnya. Kita harus bekerjasama, menyamakan suara, dan tidak terpecah belah," tegas Prabowo.
Devide Et Impera
Dia juga mengkritik strategi ‘devide et impera’ yang masih melemahkan solidaritas antarnegara Muslim. Ia menyebut konflik internal di beberapa negara Muslim menjadi contoh nyata adanya konflik internal di antara sesama.
"Kapan ini akan berakhir? Bagaimana kita bisa membantu Palestina kalau kita saling bermusuhan antarsesama? Mari kita jujur kepada rakyat kita," jelas dia.
Prabowo pun meminta negara-negara Muslim menjaga persatuan, kerja sama yang erat, dan kesadaran akan situasi global yang dihadapi umat Muslim. Prabowo menegaskan komitmen Indonesia untuk melakukan yang terbaik dalam penguatan kerja sama di antara negara Muslim.
"Indonesia akan berusaha semaksimal mungkin, dengan cara apapun yang kita bisa, tapi saya mendorong persatuan. Saya mendorong kerjasama," tutur Prabowo.