Prabowo Kisahkan Ada Jenis Taruna yang Dapat Jadi Jenderal, Terbaik atau Nakal
Ia lantas berkelakar, jika para kadet atau taruna yang nakal itu adalah para taruna yang justru penuh inisiatif dan banyak akal.
Ia menyebut, kenakalannya itu ternyata membawa konsekuensi.
Prabowo Kisahkan Ada Jenis Taruna yang Dapat Jadi Jenderal, Terbaik atau Nakal
Calon Presiden Prabowo Subianto memberikan sambutan di acara Partai Demokrat. Hadir dalam acara itu Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). SBY sebelumnya bercerita soal awal mula bertemu Prabowo saat menjadi taruna Akabri.
Prabowo kemudian bercerita tentang sejarah siapa yang bisa bakal menjadi jenderal. Menurut Prabowo, ada dua jenis taruna atau kadet yang dapat menjadi jenderal. Yakni taruna atau kadet terbaik atau malah yang nakal.
"Ini sejarah akademi militer ratusan tahun dipelajari, karier waktu taruna bagaimana. Ternyata yang jadi jendaral adalah taruna-taruna terbaik dan taruna-taruna yang nakal. Ini benar ada referensinya, enggak ngarang saya," ujarnya disambut tawa kader Demokrat.
merdeka.com
Ia lantas berkelakar, jika para kadet atau taruna yang nakal itu adalah para taruna yang justru penuh inisiatif dan banyak akal.
Kelakar Prabowo ini pun mengundang gelak tawa audiens yang hadir.
"Yang nakal ini penuh inisiatif alias akalnya banyak, jadi ada cerita, ini ada wartawan banyak enggak? Enggak papa lah," ujarnya.
Ceritanya pun dilanjutkan dengan kisah para taruna yang nakal di Akmil.
Dari cerita itu setiap ada taruna nakal yang dihukum, dipastikannya selalu ada nama Prabowo.
"Ada cerita kalau ada 100 taruna yang dihukum di lapangan pasti ada kadet taruna Prabowo. Kalau 10 yang dihukum, 1 pasti Prabowo, dan kalau 1 yang dihukum pasti Prabowo, itu cerita turun temurun yang saya dengar," ujarnya sembari tertawa.
"Saya kembali ke Magelang, oke itu dulu, tapi sekarang saya kembali sebagai Menhan. Sekarang saya enggak nakal, kita kerjasama," tambahnya.
Ia menyebut, kenakalannya itu ternyata membawa konsekuensi.
Ia yang sudah seharusnya lulus dari Akmil, ternyata harus tertahan selama satu tahun.
"Tapi nampaknya Akmil sangat mencintai saya, saking cintanya saya dikasih pendidikan satu tahun (tambahan). Kalian ketawa ya, itu beasiswa loh, itu satu tahun. Ya itu perjalanan, kita punya mentor, guru muridnya Pak Sarwo Edhi," tegasnya.
merdeka.com