Respons Istana soal Jurnalis Tempo Diteror Kepala Babi
Hasan juga menilai, teror yang diterima jurnalis tempo bukanlah sebuah ancaman.

Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi merespon soal teror pengiriman paket berisi kepala babi yang ditujukan kepada jurnalis Tempo Francisca Christy Rosana (Cica) pada Rabu, 20 Maret 2025. Hasan pun berkelakar jika kepala babi tersebut dimasak saja.
"Sudah dimasak saja, sudah dimasak saja," kata Hasan, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (21/3).
Hasan juga menilai, teror yang diterima jurnalis tempo bukanlah sebuah ancaman. Sebab, sikap jurnalis tempo yang diunggah di media sosial santai atas teror tersebut.
"Enggak lah (sebagai ancaman) saya lihat ya saya lihat dari media sosialnya Francisca yang wartawan tempo itu, itu dia justru minta dikirimin daging babi," ucapnya.
"Ya sama artinya dia enggak terancam kan. buktinya dia bisa bercanda. Kirimin daging babi," sambung dia.
Lebih lanjut, Hasan meminta untuk tidak melebih-lebihkan permasalahan ini. Dia menilai, teror tersebut belum bisa dipastikan kebenarannya.
"Apakah itu benaran seperti itu? Atau cuma jokes, karena saya lihat juga mereka menanggapinya dengan jokes. Jadi menurut saya enggak usah dibesarkan," tegasnya.

Hasan kembali menegaskan bahwa pemerintah menjunjung tinggi kebebasan pers. "Ada yang dihalang-halangi bikin berita? Kalau enggak ada yang dihalang-halangi bikin berita, itu artinya kebebasan pers kita bagus," tutur Hasan.
"Ada yang di-stop buat bikin berita dan wawancara? Enggak ada. Itu artinya kebebasan pers kita bagus. Ada yang takut enggak sekarang bikin berita? Ada yang dihalang-halangi enggak untuk liputan di istana? Kan enggak. Itu artinya enggak ada kebebasan press yang dikekang," tambahnya.
Hasan kembali menekankan, pemerintah tidak akan ikut campur mengenai kebebasan pers.
"Pemerintah enggak ikut campur sama sekali, enggak ganggu sama sekali. Pemerintah itu hanya berusaha meluruskan kalau medianya salah paham, kita luruskan. Kalau salah menulis statement, kita luruskan. sisanya nggak. Nggak ada tindakan apa-apa," ucap Hasan.
Hasan mengatakan jika ada yang merasa dirugikan maka segera lapor ke Dewan Pers. Apalagi, kebebasan pers telah diatur oleh UU.
"Jadi saya rasa rasa ga usah terlalu berita yang besar karena kita nggak tahu itu dikirim oleh siapa. Dalam maksud seperti apa, kita nggak tahu. Jadi kita nggak tahu menahu soal itu. Dan tidak mau dikait-kaitkan dengan itu," paparnya
"Dan kalau dianggapnya bercanda oleh mereka, ya kalau bisa dikirim daging saja, bisa dimakan, ya mungkin itu juga bisa dimasak. Jadi menurut saya itu bukan ancaman," pungkas Hasan.