Saat ditangkap, bandar narkoba besar di Makassar simpan 5 kg sabu asli dari China
Merdeka.com - Sebanyak 5 kilogram sabu disita dari tersangka Hengki Suteja (48) saat ditangkap di hotel di Medan, Sumatera Barat pada Selasa lalu, (24/4). Dilihat dari bentuknya, sabu kristal itu masih asli dan belum tercampur zat kimia lain untuk memperberat volume.
"Narkoba ini benar-benar sabu kristal asli, belum dicampur dengan zat kimia lain yang bisa memperberat volumenya. Jadi kalau sudah ada campurannya maka sabu ini yang satu kilogram bisa menjadi dua hingga tiga kilogram untuk kemudian diedarkan," kata Direktur Reserse Narkoba Polda Sulsel, Kombes Pol Hermawan, di Mapolda Sulsel, Senin, (30/3).
Rencananya, pengedar sabu kelas kakap ini mengedarkan barang haram itu di wilayah Makassar dan sekitarnya. Awalnya akan dimasukkan ke Sulsel dari Medan menuju Makassar melalui pengiriman udara namun berhasil digagalkan setelah tersangka dibuntuti selama lima hari.
-
Bagaimana cara sabu diselundupkan? 'Awalnya kami menemukan adanya temuan narkotika jenis sabu sebanyak 2 paket sedang dengan berat kotor 202 gram yang dikirim lewat kargo bandara dengan modus ekspedisi helm,' ujar Kasat Reserse Narkoba Polresta Pekanbaru Kompol Manapar Situmeang kepada merdeka.com Senin (20/5).
-
Di mana sabu ditemukan? “Jadi pada tanggal 5 Agustus anggota berhasil mengamankan salah satu tersangka yang menyimpan sabu di plafon sekolah dasar di Kota Jambi.“
-
Apa jenis narkoba yang diselundupkan? 'Awalnya kami menemukan adanya temuan narkotika jenis sabu sebanyak 2 paket sedang dengan berat kotor 202 gram yang dikirim lewat kargo bandara dengan modus ekspedisi helm,' ujar Kasat Reserse Narkoba Polresta Pekanbaru Kompol Manapar Situmeang kepada merdeka.com Senin (20/5).
-
Narkoba apa yang disita? 'Barang bukti yang disita sebanyak 16 paket sabu, bong, pipet, gunting, senjata tajam dan barang lainnya,' ujar Komandan Tim Patroli Brimob Polda Sumut Iptu Edward Sardi di Medan.
-
Apa jenis narkoba yang diproduksi? Saat diringkus, polisi menemukan berbagai macam alat yang digunakan memproduksi ekstasi tersebut dan siap untuk diedarkan. Salah satunya yakni 416 gram serbuk warna biru (Methafetamine)
-
Apa saja kasus polisi narkoba? 'Ada tujuh yang sudah vonis PTDH. Empat sudah keluar surat keputusan (pemecatan), tiga masih menunggu keputusan dari Polda Sulsel,' ujarnya saat rilis akhir tahun di Mapolrestabes Makassar, Sabtu (30/12). Ngajib menyebut personel yang mendapatkan vonis PTDH, mayoritas karena kasus disersi atau pengingkaran tugas atau jabatan tanpa permisi. Sementara dua kasus lainnya adalah keterlibatan anggota dalam penyalahgunaan narkoba.
"Hengki Suteja adalah bandar narkoba jaringan internasional. Oleh jajaran Ditresnarkoba sebelum saya tugas di Polda Sulsel, sudah dijadikan buron sejak tahun 2016. Kembali kasusnya saya evaluasi akhirnya posisi tersangka bisa diendus, kita pepet terus, nempel berhari-hari hingga akhirnya kita tangkap di Medan, menyusul juga penangkapan kurirnya, Hance Wikiwidya," jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kapolda Sulsel, Irjen Polisi Umar Septono, mengatakan lima kilogram sabu ini bisa memakan korban hingga 100 ribu orang. Sebab 1 gram sabu saja bisa digunakan 20 orang dan dampaknya bisa tak sadar hingga 24 jam.
Sementara itu, Akbar Faisal, anggota komisi III DPR RI yang juga hadir dalam release itu memberikan apresiasi terhadap penangkapan yang dilakukan jajaran Polda Sulsel.
"Sulsel ini urutan ke 12 di Indonesia paling terdampak narkoba. Ini sangat mengkhawatirkan. Saya berjanji akan menggunakan kewenangan politik saya untuk membantu Polda Sulsel dalam hal pengadaan tiga K9 atau anjing pelacak khusus narkoba karena ini yang tidak ada di Polda. Saya akan bantu sampaikan di pusat karena K9 ini memang mahal harganya. Mobilnya saja harus full AC, biaya mendidik satu ekor anjing juga tidak sedikit. " kata Akbar Faisal.
Menurutnya, tindak kejahatan selalu selangkah lebih maju dari polisi. Berbagai modus dilakukan untuk melancarkan tindak kejahatannya sehingga kepolisian juga harus dilengkapi fasilitas yang cukup.
"Bayangkan mengejar dan membuntuti berhari-hari pelaku itu bianya tidak karu-karuan mahalnya. Tapi saya beri apresiasi terhadap Polda Sulsel karena bisa meringkus ini dengan anggaran terbatas. Dalam pemberantasan narkoba memang tidak cukup dengan polisi saja, semua struktur sosial harus bekerja mulai dari tingkat RT dan seterusnya," tandas Akbar Faisal.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi mengamankan 20 kg sabu serta beberapa bahan baku pembuatan sabu.
Baca SelengkapnyaDalam operasi kali ini, polisi mengamankan lima orang pelaku.
Baca SelengkapnyaKadivpas berjanji akan menindak tegas pegawai yang kedapatan terlibat dalam kasus narkoba.
Baca Selengkapnya"Tapi yang keluar hanya plastiknya saja, sabunya sudah habis karena plastiknya koyak (sobek) saat dikunyah," ujar Kapolsek Lubuk Batu Jaya Ipda Ripal
Baca SelengkapnyaDari empat lokasi yang digerebek, lima orang ditetapkan sebagai tersangka
Baca SelengkapnyaTim gabungan mendatangi rumah pelaku di Jalan Beringin Raya, Lorong Kayu Ara, Kecamatan Ilir Timur III Palembang
Baca SelengkapnyaNarkoba jenis baru golongan I bernama tembakau sintetis MDMB-INACA dengan nilai tangkapan Rp2 miliar.
Baca SelengkapnyaPelaku sudah membuang sebungkus sabu dengan berat sekitar 500 gram ke dalam lubang closet pada toilet Bandara Pekanbaru saat akan ditangkap.
Baca SelengkapnyaDiduga praktik penyelundupan ini ada keterkaitannya dengan gembong narkoba Fredy Pratama. karena sama-sama memasukkan sabu ke kemasan teh china.
Baca SelengkapnyaUntuk mengelabui petugas, pengirim menyimpan sabu dan ekstasi di bawah kandang ayam.
Baca SelengkapnyaKasus terungkap berkat informasi masyarakat yang melaporkan adanya seorang bandar narkotika
Baca SelengkapnyaSebanyak 1.897,09 gram dan 5.934 butir pil ekstasi dimusnahkan di Aula BNNP Sumbar, Jumat (21/7). Narkotika itu diblender lalu dibuang ke dalam kloset.
Baca Selengkapnya