Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sepak Terjang Abdul Qadir Baraja, Pemimpin Khilafatul Muslimin

Sepak Terjang Abdul Qadir Baraja, Pemimpin Khilafatul Muslimin Konvoi gerakan khalifah islamiyah. ©2022 twitter.com/Miduk17

Merdeka.com - Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT)masih menyelidiki konvoi pemotor membawa beratribut 'Kebangkitan Khilafah' disertai bendera bertuliskan arab. Konvoi itu berlangsung di kawasan Cawang, Jakarta Timur, dan viral di media sosial.

Direktur Pencegahan BNPT Brigjen Ahmad Nurwakhid mengatakan bahwa Khilafatul Muslimin dipimpin Abdul Qadir Hasan Baraja. Kelompok ini berdiri sejak tahun 1997 silam.

"Disiarkan tahun 1997 oleh Abdul Qadir Hasan Baraja itu di Lampung," kata Nurwakhid saat dihubungi merdeka.com, Sabtu (4/6).

Menurut Nurwakhid, Abdul Qadir Hasan Baraja tak hanya mendirikan Khilafatul Muslimin pada tahun 1997. Dia juga ikut mendirikan Negara Islam Indonesia (NII) di Lampung pada tahun 1970.

"Termasuk yang bersangkutan pernah di tahun 1970, mendirikan Darul Islam di Lampung juga. Darul Islam itu ya NII itu. Darul Islam itu kan Negara Islam Indonesia. Bahasa arabnya Darul Islam, itu Baraja pernah mendirikan itu juga," ujar dia.

Dekat dengan Gerakan Radikal

Selain itu, untuk genealogi Khilafatul Muslimin dikatakannya tidak bisa dilepaskan dari Negara Islam Indonesia (NII). Hal itu karena sebagian besar tokoh kunci dalam gerakan ini adalah mantan kelompok NII.

Salah tokoh kunci dan bahkan pendiri sekaligus pemimpinnya adalah Abdul Qadir Hasan Baraja, yang kita ketahui merupakan mantan anggota NII sekaligus salah satu pendiri Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki bersama Abu Bakar Baasir (ABB) dan lainya, serta ikut ambil bagian dalam Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) tahun 2000.

Terkait Khilafatul Muslimin memiliki rekam jejak berbahaya dan ada kaitannya dengan kelompok radikal terorisme Nurwakhid tak bisa menjawab secara gamblang. Namun menurut dia, setidaknya ada beberapa parameter yang bisa dipakai dalam melihat Khilafatul Muslimin.

Pertama, aspek ideologi sangat berbahaya dengan memiliki cinta ideologi khilafah di Indonesia sebagaimana HTI, JI, JAD maupun jaringan terorisme lainya. Walaupun dalam pengakuan mereka tidak bertentangan dengan Pancasila, namun ideologi mereka adalah mengkafirkan sistem yang tidak sesuai dengan pandangannya.

Kedua, secara historis, pendiri gerakan ini sangat dekat dengan kelompok radikal seperti NII, MMI dan memiliki rekam jejak dalam kasus terorisme. Hal ini dibuktikan dengan pimpinan mereka yaitu Baraja yang telah mengalami 2 kali penahanan. Pertama pada Januari 1979 berhubungan dengan Teror Warman, ditahan selama 3 tahun. Kemudian ditangkap dan ditahan kembali selama 13 tahun, berhubungan dengan kasus bom di Jawa Timur dan Borobudur pada awal tahun 1985.

Lalu, dampak ideologis dari gerakan ini memiliki visi dan ideologi perubahan sistem yang sangat rentan bermetamorfosa dalam gerakan teror. Hal ini bisa dilihat pada kasus penangkapan NAS, yang merupakan tersangka teroris di Bekasi yang ditemukan di kontrakannya. Saat itu, ditemukan kardus berisi Khilafatul Muslimin dan logo bordir Khilafatul Muslimin.

Selain itu, gerakan Khilafatul Muslimin ternyata mudah berafiliasi dengan jaringan kelompok teror seperti ISIS. Bahkan pada masa kejayaan ISIS pada tahun 2015, Rohan Gunaratna Peneliti Terorisme dari Singapura menggolongkan Khilafatul Muslimin telah berbaiat kepada ISIS.Namun BNPT hingga kini masih mendalami jumlah anggota Khilafatul Muslimin. Sehingga Nurwakhid mengatakan bahwa belum bisa memastikan berapa jumlah anggota Khilafatul Muslimin.

"Kalau pengakuan dari pada pengurus kan ada itu steatmentnya ya. Kita kan masih mendalami terus, kalau dari kami masih mengupdate datanya ya. Kalau mereka kan tersebar di beberapa wilayah, kan ada itu yang list itu ya untuk wilayah ini, wilayah ini yang viral itu, yang itu saja," kata dia.

Densus 88 Turun Tangan Usut Konvoi Khilafatul Muslimin

Detasemen Khusus (Densus) 88 antiteror Polri masih menyelidiki terkait konvoi rombongan sambil membawa poster bertuliskan 'Kebangkitan Khilafah' dengan disertai bendera bertuliskan arab. Diketahui, kejadian yang terjadi di Cawang, Jakarta Timur itu sempat menghebohkan jagat media sosial.

Kabag Banops Densus 88 antiteror Polri Kombes Aswin Siregar mengatakan, kelompok Khilafatul Muslimin mempunyai jejak rekam yang dekat dengan kelompok terorisme.

"Kami warning kepada masyarakat adalah khilaf muslimin ini punya track record yang dekat dengan terorisme," katanya saat dihubungi, Jumat (3/6).

Hal itu dikatakan oleh Aswin melihat dari pimpinan Khilafatul Muslimin yang pernah terlibat dalam beberapa aksi terorisme.

"Seperti keterlibatan pemimpinnya atau pun beberapa orang pengurusnya atau anggotanya. Dan kelompok itu sendiri juga, karena pemimpinnya sendiri terlibat dalam beberapa aksi terorisme, kelompoknya sendiri juga memiliki keterkaitan dengan beberapa kelompok lain seperti NII, MII," jelasnya.

"Sudah menjalani hukuman juga, Abdul Hasan Baraja itu. Dia kan pernah dihukum malah masih di zaman orde baru," sambung Aswin.

Kendati demikian, dirinya belum bisa memastikan apakah bakal melakukan penangkapan terhadap Abdul Baraja atau tidak. Karena, pihaknya juga belum mempunyai bukti keterlibatan mereka dalam aksi teror.

"(Ditangkap lagi Abdul) Begini, kami mengedepankan asas praduga tak bersalah, sampai ada bukti dia bersalah. Saya enggak bisa jawab kemungkinan atau tidak. Yang jelas kami mengedepankan menjunjung tinggi HAM, sampai memiliki bukti untuk menyatakan bahwa mereka yang tergabung dalam Khilafahtul Muslimin ini baik perorangan, kelompok itu memenuhi alat bukti yang cukup untuk dilakukan hukuman tindak pidana terorisme," tutupnya.

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO: Khofifah Keras Balas Keraguan Cak Imin Soal NU Pilih Prabowo-Gibran Bukan AMIN
VIDEO: Khofifah Keras Balas Keraguan Cak Imin Soal NU Pilih Prabowo-Gibran Bukan AMIN

Khofifah Indar Parawansa membalas calon wakil presiden Muhaimin Iskandar yang meragukan keanggotaan Nahdlatul Ulama.

Baca Selengkapnya
Wasekjen PKB Tegaskan Tak Ada Orang 'Titipan' Masuk dalam Pengurus Baru, Ini Katanya
Wasekjen PKB Tegaskan Tak Ada Orang 'Titipan' Masuk dalam Pengurus Baru, Ini Katanya

Maka, proses musyawarah bakal berlangsung untuk menentukan siapa saja yang akhirnya masuk dalam struktur kepengurusan di tingkat DPP PKB.

Baca Selengkapnya
PKB Nilai PBNU Lebih Banyak Menyimpang dari Khittah NU
PKB Nilai PBNU Lebih Banyak Menyimpang dari Khittah NU

PBNU sudah menyimpang terlihat dari upaya mengambil PKB, padahal ormas.

Baca Selengkapnya
Ke NU-annya Dipertanyakan, Khofifah: Mas Imin itu PKB, yang Meragukan yang Mana?
Ke NU-annya Dipertanyakan, Khofifah: Mas Imin itu PKB, yang Meragukan yang Mana?

Cak Imin mempertanyakan ke-NU-an Khofifah karena lebih memilih mendukung Prabowo-Gibran dari pada pasangan AMIN.

Baca Selengkapnya
PKB: Kami Hormati PBNU, Tapi Faktanya Gus Yahya dan Gus Ipul Selalu Gembosi
PKB: Kami Hormati PBNU, Tapi Faktanya Gus Yahya dan Gus Ipul Selalu Gembosi

Jazilul memastikan jika PKB disebutnya sebagai alat perjuangan politik warga Nahdliyin yang disebutnya hari ini namanya semakin besar.

Baca Selengkapnya
PKB Ngaku Sudah Diajak Diskusi Prabowo Terkait Jatah Menteri
PKB Ngaku Sudah Diajak Diskusi Prabowo Terkait Jatah Menteri

Menurut Huda, diskusi antara PKB dengan Prabowo langsung dilakukan pasca PKB memutuskan bergabung ke Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya
Ketua PBNU Tahu Dalang Muktamar Luar Biasa NU: Mereka Gerombolan Pengangguran
Ketua PBNU Tahu Dalang Muktamar Luar Biasa NU: Mereka Gerombolan Pengangguran

Ketua PBNU Abdullah Latopada menegaskan wacana MLB NU diisukan hanya dari segelintir orang

Baca Selengkapnya
PKB Ingatkan PBNU soal Khittah NU: Ini Organisasi Ulama, Bukan Pasar Induk
PKB Ingatkan PBNU soal Khittah NU: Ini Organisasi Ulama, Bukan Pasar Induk

Jazilul Fawaid mengingatkan PBNU soal adab dan tata krama.

Baca Selengkapnya
Senin Lusa, Giliran Sekjen PKB Hasanuddin Wahid Dipanggil Pansus PBNU
Senin Lusa, Giliran Sekjen PKB Hasanuddin Wahid Dipanggil Pansus PBNU

Sebelumnya, mantan Sekjen PKB Muhammad Lukman Edy bertemu dengan panitia khusus yang mengurus hubungan antara PBNU dengan PKB.

Baca Selengkapnya
Gus Yaqut Tantang PKB: Saya Tunggu Kabar Pemecatannya
Gus Yaqut Tantang PKB: Saya Tunggu Kabar Pemecatannya

Yaqut mengakui sudah merasa kehilangan status keanggotannya di PKB.

Baca Selengkapnya
Mantan Sekjen PKB Buka-Bukaan Persiapan Muktamar Tandingan di Jakarta
Mantan Sekjen PKB Buka-Bukaan Persiapan Muktamar Tandingan di Jakarta

Mantan Sekjen PKB Lukman Edy mengungkapkan persiapan tim perencana muktamar PKB di Jakarta.

Baca Selengkapnya