Tak akan Beri Ampun, Satgas Damai Cartenz Gencarkan Perburuan KKB Usai Tembaki Pendulang di Yahukimo
KKB secara membabi buta menembaki pendulang emas di 22 dan Muara Kum, sepanjang aliran Sungai Silet, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.

Satgas Damai Cartenz 2025 memastikan pengejaran terus dilakukan terhadap kelompok KKB yang secara membabi buta menembaki pendulang emas di 22 dan Muara Kum, sepanjang aliran Sungai Silet, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.
Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz-2025, Kombes Pol. Yusuf Sutejo, menegaskan koordinasi melibatkan semua pihak juga terus dilakukan.
“Kami terus melakukan pengejaran terhadap kelompok pelaku yang bertanggung jawab atas serangan brutal ini," kata dalam siaran pers yang diterima wartawan, Jumat (11/4).
Satgas meminta mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan tidak mudah terpengaruh informasi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan.
"Percayakan kepada aparat keamanan yang saat ini sedang bekerja maksimal,” ujar Kombes Pol. Yusuf Sutejo.
Sementara terhadap korban dua jenazah yang menjadi korban penembakan sudah berada di RSUD Dekai, Kabupaten Yahukimo untuk proses identifikasi dan investigasi lebih lanjut.
"Proses investigasi dan identifikasi akan kami lakukan secara menyeluruh guna memastikan identitas korban serta mengungkap fakta-fakta terkait peristiwa ini," kata Kepala Operasi Damai Cartenz-2025, Brigjen Pol Dr Faizal Ramadhani.
Menko Polkam Pastikan Tindak Tegas KKB
Menteri Koordinator Politik dan Keamanan (Menko Polkam) Budi Gunawan menyampaikan rasa duka mendalam dan mengutuk keras aksi yang terjadi pada 5 sampai 8 April tersebut.
"Pemerintah menyampaikan duka yang mendalam, semoga para korban tenang di sisi Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa, dan keluarga korban yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan ketabahan," kata Budi melalui siaran pers, Jumat (11/4).
Menurutnya, insiden tersebut adalah tragedi yang menunjukkan pelaku tidak memiliki rasa kemanusiaan dan melakukan pembunuhan secara sadis dan sporadis. Aksi teror yang dilakukan sengaja ingin membuat masyarakat ketakutan untuk beraktivitas.
Saat ini, kata Budi, fokus pemerintah adalah mengevakuasi para korban dan memulangkannya ke keluarganya. Namun bukan tanpa hambatan, sebab medan yang sulit dan cuaca di lokasi yang tak bersahabat menyebabkan evakuasi terhambat.
Menurutnya, sejak terjadinya insiden, dirinya telah mendorong jajaran Polkam mengambil langkah-langkah evakuasi korban dan peningkatan pengamanan.
"Kemenko Polkam juga mengadakan Rakor Jajaran Polkam dengan Peserta Kemendagri, TNI, Polri, BIN, Komdigi, PMK, KSP, PCO utk mengambil langkah-langkah penanganan kekerasan di Papua," jelas dia.
Eks Kepala BIN ini memastikan, pemerintah akan terus melakukan peningkatan pengamanan di kawasan rawan di Papua agar masyarakat dapat segera beraktivitas normal kembali.
"Pemerintah berkomitmen untuk terus meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Papua dan tidak memberikan ruang bagi para pelaku teror serta terus melakukan penegakan hukum kepada pihak-pihak yang terlibat," dia menandasi.