Taman Bacaan Pelangi Beri Beasiswa untuk Siswi SMP NTT Berprestasi Hingga Lulus SMA
Merdeka.com - Bertepatan Hari Kartini, Taman Bacaan Pelangi meluncurkan Girls’ Scholarship Program. Beasiswa khusus untuk siswi perempuan di Flores, Nusa Tenggara Timur. Program ini diberikan kepada siswi SMP di kabupaten Ende dan Nagekeo, Flores, hingga mereka lulus SMA.
Data Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) 2019 menyebutkan, jumlah anak usia 7-12 tahun di Indonesia yang tidak bersekolah mencapai 1.228.792 anak. Anak usia 13-15 tahun yang tidak bersekolah mencapai 936.674 anak. Sementara usia 16-18 tahun ada 2.420.866 anak yang tidak bersekolah. Total ada 4.586.332 anak Indonesia di 34 provinsi yang tidak bersekolah.
Kebanyakan dari mereka adalah anak-anak dari keluarga prasejahtera, penyandang disabilitas, dan anak-anak yang tinggal di daerah terpencil.
-
Bagaimana PNM bantu siswa di daerah terpencil? Pada program ruang pintar PNM menyediakan fasilitas lengkap berupa internet dan perangkat lainnya beserta pengajar untuk membantu para siswa-siswi yang memiliki keterbatasan akses pendidikan dan internet di daerah terpencil.
-
Siapa yang wisuda SMP? Samarra Anaya Amandari, sosok yang begitu memesona dengan kecantikannya, baru saja menyelesaikan pendidikan di tingkat SMP.
-
Apa yang siswa SMP itu lakukan? 'Korban langsung melompat ke luar jendela, saat melompat korban sempat tersangkut di genteng lantai 2 Gedung SMPN 73, kkemudian jatuh ke lantai 1,' sambungnya.
-
Dimana program ini diterapkan? Pasangan calon Prabowo-Gibran menjadikan program ini sebagai cara untuk mengatasi kekurangan gizi di kalangan anak. Sementara itu, untuk mengentaskan stunting, Prabowo-Gibran juga berjanji memberikan makan siang gratis dengan perhatian nutrisi yang lebih ekstra bagi ibu hamil. Adapun sasaran program ini sekitar 82,9 juta orang.
-
Siapa yang beri beasiswa? Wali Kota Medan, Bobby Nasution memberikan beasiswa untuk 4 Paskibraka.
-
Siapa siswa berprestasi dari SMP Wonosobo? Navallo Azharya awalnya tak pernah terpikir bahwa ia akan mewakili sekolahnya untuk mengikuti Lomba SEAMEO. SEAMEO merupakan organisasi menteri pendidikan se-Asia Tenggara. Pada awalnya ia beserta empat orang lainnya membuat proposal untuk penelitian mengenai bahan polystyrene.
Program pemerintah wajib belajar sembilan tahun cukup membantu anak-anak yang berada di daerah terpencil dan berasal dari keluarga prasejahtera untuk bersekolah setidaknya hingga jenjang SMP. Namun, jutaan anak di daerah terpencil tidak dapat melanjutkan ke jenjang SMA dan mayoritas terjadi pada anak perempuan.
Data Badan Pusat Statistik Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 2019 menyebutkan, rata-rata angka lama sekolah penduduk 15 tahun ke atas adalah 7.99 tahun. Data ini mengungkapkan bahwa mayoritas penduduk di NTT hanya bersekolah selama 8 tahun, yaitu hingga di jenjang SMP kelas 2.
Berangkat dari data tersebut, Taman Bacaan Pelangi melahirkan Program Girls’ Scholarship. Menyasar siswi perempuan yang saat ini berada di jenjang SMP kelas 2, berprestasi, dan berasal dari keluarga prasejahtera. Beasiswa diberikan hingga mereka lulus SMA.
"Atas nama pemerintah Kabupaten Nagekeo, kami mengapresiasi kepedulian Taman Bacaan Pelangi terhadap kemajuan anak-anak perempuan di daerah kami. Beasiswa ini sangat berarti bagi para siswi-siswi dan keluarga mereka. Hal ini juga secara tidak langsung sudah berkontribusi positif terhadap peningkatan kualitas masyarakat di Nagekeo," ujar Bupati Kabupaten Nagekeo Johanes Don Bosco.
©2021 Merdeka.comFounder Taman Bacaan Pelangi, Nila Tanzil mengatakan program ini bertujuan memberikan kesempatan kepada anak-anak perempuan yang berprestasi namun berasal dari keluarga prasejahtera untuk dapat terus mengenyam pendidikan hingga lulus SMA.
"Kami percaya jika mereka diberikan kesempatan untuk maju dan berkembang, anak-anak perempuan akan mampu menjadi penggerak dan agen perubahan di lingkungan sekitar mereka," kata Nila melalui siaran persnya.
Data BPS Provinsi NTT 2017 mencatat, anak perempuan yang mampu menamatkan pendidikan dasar (SD) di NTT hanya sebesar 37,58 persen. Jumlah anak perempuan yang kemudian melanjutkan pendidikan dari sekolah dasar terus mengalami penurunan secara drastis untuk tingkatan jenjang yang lebih tinggi.
Lebih lanjut dari Survei Angkatan Kerja Nasional Tahun 2016, sebanyak 53,07 persen perempuan NTT berusia 15 tahun ke atas hanya mampu bekerja di sektor primer (bidang pertanian). Status mereka pun merupakan pekerja keluarga atau pekerja tak dibayar.
Anak perempuan adalah yang paling rentan putus sekolah. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari faktor ekonomi, hingga faktor budaya di Indonesia, terutama di daerah pelosok, yang masih kental dengan patriarki. Pada akhirnya, banyak anak perempuan di NTT terpaksa harus putus sekolah untuk membantu mengurus rumah tangga atau bahkan menikah dini.
"Kami ingin membantu mengurangi angka putus sekolah di Indonesia, khususnya bagi anak-anak perempuan. Dan ini bukan program beasiswa biasa. Penerima beasiswa tidak hanya diberikan biaya untuk keperluan sekolah, namun juga ada berbagai program lainnya untuk mengembangkan kemampuan mereka," jelas Nila.
Taman Bacaan Pelangi merancang program ini agar anak-anak perempuan tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang penuh percaya diri dan berdaya. "An empowered girl will empower her family and her society”, tambah Nila Tanzil.
Program Girls’ Scholarship dari Taman Bacaan Pelangi ini terdiri dari tiga komponen. Pertama, Beasiswa Pendidikan meliputi Sumbangan Pembinaan Pendidikan, uang komite, uang seragam sekolah, biaya ekstra kurikuler, dana untuk membeli buku.
Kedua, pelatihan pengembangan kapasitas diri. Penerima beasiswa akan menerima berbagai pelatihan yang bertujuan mengembangkan kemampuan, misalnya pengembangan rasa percaya diri, public speaking, literasi keuangan, dan lain sebagainya.
Ketiga, Mentoring. Para penerima beasiswa akan mendapatkan mentor khusus yang merupakan perempuan sukses di berbagai bidang.Para mentor dicocokkan dengan cita-cita dari masing-masing anak agar dapat menjadi sumber inspirasi dan pemberi semangat mereka.
Untuk gelombang pertama, sebanyak 20 siswi sudah lolos dan terpilih sebagai penerima beasiswa dan diumumkan hari ini.
Proses seleksi kandidat penerima beasiswa sudah berlangsung sejak Oktober 2020 dan melibatkan berbagai pihak, antara lain Dinas Pendidikan di Kabupaten Nagekeo dan Ende, kepala sekolah, serta para pemuka masyarakat. Mereka dilibatkan sebagai juri dalam proses seleksi kandidat.
"Kami telah mengumumkan hasil seleksi kepada para kandidat yang lolos program beasiswa ini. Semoga ini menjadi hadiah terbaik bagi mereka di Hari Kartini ini," harap Nila Tanzil.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bustan mengatakan akan mengupayakan penambahan besaran beasiswa di 2025.
Baca SelengkapnyaLewat program ini, 15 siswa tersebut akan mendapatkan bantuan biaya pendidikan SPP/UKT, bantuan biaya hidup dan pendukung, bantuan biaya pengembangan kapasitas.
Baca SelengkapnyaSambut HUT ke-78 RI, Taman Bacaan Pelangi Resmikan 19 Perpustakaan Ramah Anak di Nagekeo
Baca SelengkapnyaTahun ini juga disediakan beasiswa bagi 269 mahasiswa baru tahun ajaran 2024.
Baca SelengkapnyaBane menuturkan, semua orang tidak bisa memilih lahir dari rahim keluarga miskin atau keluarga kaya.
Baca SelengkapnyaTahun ini, Pemkab Kediri membuka peluang untuk 130 pelajar dari keluarga kurang mampu.
Baca SelengkapnyaPenerapan makan siang gratis yang telah dimulai itu juga kata dia, sebagai bagian dari langkah awal yang dilakukan oleh pemerintah setempat.
Baca SelengkapnyaAnak putus sekolah di Banyuwangi hanya 2,08 persen dan menjadi salah satu terendah di Jatim.
Baca SelengkapnyaSCTV dan ATVI Gelar Literasi Media bagi Pelajar SDN 09 Manggarai Selatan
Baca SelengkapnyaProgram ini sebagai wujud dukungan perusahaan terhadap penguatan kapasitas sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing.
Baca SelengkapnyaSalah satu, SMA Taruna Nusantara akan dibangun di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Baca SelengkapnyaBantuan diserahkan langsung oleh Direktur Operasional TASPEN, Ariyandi.
Baca Selengkapnya