Tangis Haru Keluarga Sambut Kepulangan Ribut Uripah, TKW Hilang 19 Tahun di Malaysia
Kakak Ribut, Tamat mengaku tidak menyangka bisa bertemu lagi setelah bertahun-tahun tidak ada kabar.

Ribut Uripah akhirnya pulang ke rumah dan bisa berkumpul dengan keluarganya di Desa Candirejo, Kecamatan Bawang, Kabupaten Batang. Ribut sebelumnya menghilang tanpa kabar 19 tahun lamanya saat menjadi pekerja migran di Malaysia.
Kepulangan Ribut disambut tangis haru keluarga yang selama ini sudah pasrah karena keberadaannya tak kunjung ditemukan.
Kakak Ribut, Tamat mengaku tidak menyangka bisa bertemu lagi setelah bertahun-tahun tidak ada kabar. Diakuinya, keluarga sudah menyerah mencari keberadaan Ribut.
"Kami sudah berusaha, tapi tidak ada kabar. Sampai kami tidak tahu apakah dia masih hidup atau sudah meninggal. Setiap ada pengajian, kami selalu mendoakan Ribut," kata Tamat.
Saat ini, Ribut sementara tinggal di rumah kakaknya.
"Alhamdulillah senang bisa pulang kampung. Sampai rumah sudah ramai seperti ada pengajian," ujarnya.
Kepulangannya Ribut difasilitasi anggota DPR RI, Yoyok Riyo Sudibyo. Beberapa anggota keluarga Ribut juga ikut menjemput di Jakarta.
"Alhamdulillah, Mak Ribut Uripah telah sampai di rumah dengan selamat. Ini atas upaya dan kerja sama semua pihak," kata Yoyok.
Melihat suasana haru di antara keluarga dan warga, Yoyok mengaku ikut terbawa perasaan.
"Saya, kalau tidak mantan tentara, mungkin ikut menangis. Sambutannya luar biasa, penuh haru dan bahagia," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Yoyok juga mengungkapkan rasa bangganya kepada Istianah, anak Ribut Uripah, yang kini tengah menempuh pendidikan di Universitas Negeri Semarang (Unes).
"Anak Mak Ribut Uripah ini luar biasa. Meskipun tanpa orang tua, ia tetap semangat menuntut ilmu. Apalagi kuliahnya dibiayai negara lewat beasiswa. Semoga sukses ya," pungkas Yoyok di hadapan ratusan warga yang hadir.