Tips Hindari Kecelakaan di Tol Solo-Ngawi saat Libur Natal dan Tahun Baru
Ruas tol Solo-Ngawi sepanjang 90 kilometer memiliki kondisi yang datar dan rata.
Ruas tol Solo-Ngawi sepanjang 90 kilometer memiliki kondisi yang datar dan rata.
Tips Hindari Kecelakaan di Tol Solo-Ngawi saat Libur Natal dan Tahun Baru
Ruas tol Solo-Ngawi sepanjang 90 kilometer memiliki kondisi yang datar dan rata. Sehingga para pemudik Natal dan Tahun Baru 2024 akan lebih aman karena hampir tidak terdapat titik-titik rawan yang membahayakan.
Namun demikian, tidak menutup kemungkinan terjadinya kecelakaan yang berakibat fatal jika pengemudi lengah. Jalur yang lurus dan datar seringkali memicu pemudik untuk tancap gas hingga hilang kontrol.
Direktur Teknik dan Operasional PT Jasamarga Solo Ngawi (JSN) M. Historya Ayanda mengungkapkan penyebab kecelakaan di ruas Solo-Ngawi. Menurut Historya, kecelakaan tersebut kerap didominasi faktor kelelahan atau ngantuk.
"Ngantuk ini problem utama di ruas kita. Ruas kita yang lurus dan datar memicu tingkat kewaspadaan orang jadi rendah. Ditambah AC dingin, habis makan, biasanya matanya jadi ngantuk. Dan itu yang menjadi faktor utama kecelakaan," ujar Historya seusai apel siaga pelayanan Natal Tahun 2023 dan Tahun Baru 2024 di kantor JSN, Senin (18/12).
Historya mengimbau untuk para pemudik yang mengantuk segera mencari tempat yang paling aman untuk beristirahat.
"Yang paling aman ya rest area. Jangan ditunda, karena ditunda bisa berakhir berbeda. Sangat ditekankan sekali, kalau ngantuk segera istirahat 10 menit sudah cukup," kata Historya.
Penyebab yang kedua adalah kecelakaan tunggal diakibatkan pengemudi mengatuk dan pecah ban. Beberapa kejadian kecelakaan di tol Solo-Ngawi karena pengemudi lalai tidak mengecek kondisi ban sebelum berangkat.
"Terutama usia ban yang sudah di atas 5 tahun untuk diganti. Karena memang sudah getas, jadi kalau kecepatan tinggi, bannya bermasalah itu bisa dipastikan jungkir balik. Dua faktor itu yang saya kira perlu disosialisasikan ke masyarakat," kata Historya.
Sementara itu, Direktur Utama PT JSN, Mery Natacha Panjaitan menambahkan, ruas tol Solo-Ngawi yang relatif tanpa hambatan menjadi godaan tersendiri pengendara memicu kecepatan.
Apalagi setelah mereka melalui medan yang padat dan cukup berat dari Jakarta, Jawa Barat, hingga ruas Semarang-Solo.
"Ketika ketemu kayak kita punya ruas (datar dan lurus), ya udah, dia losin itu gas. Untuk ngejar waktu itu. Kalau kita perhatikan fenomenanya begitu," ujar Mery.
Mery berjanji akan memperbanyak sosialisasi agar para pengemudi tidak lengah dan tetap meningkatkan kewaspadaan di ruas Tol Solo-Ngawi. Mery mengimbau masyarakat tidak menganggap ringan masalah keselamatan di jalan tol.
Menurut Mery, ada beberapa hal yang menjadi perhatian dan strategi dilakukan tim Satgas Natal dan Tahun Baru 2023-2024 Jasamarga Solo Ngawi untuk mencegah kecelakaan tersebut.
Berikut tips diberikan tim Satgas Natal dan Tahun Baru 2023-2024 Jasamarga Solo Ngawi:
1. Kesiapan Layanan Transaksi :
a. Persiapan gardu transaksi 100% dan pengoperasian OAB di Gerbang Tol.
b. Peningkatan Layanan transaksi dengan menyiapkan mobile reader.
c. Memastikan keberfungsian peralatan tol dan kelengkapan operasional di setiap Gerbang Tol.
d. Menyiapkan personil tambahan untuk meningkatkan pelayanan transaksi.
2. Kesiapan Layanan Lalu Lintas :
a. Pengecekan kondisi armada operasional sesuai dengan kelengkapannya.
b. Menempatkan personil pada lokasi potensi kepadatan lalu lintas.
c. Persiapan pelaksanaan rekayasa lalu lintas sesuai diskresi Kepolisian.
d. Memastikan keberfungsian CCTV, DMS, VMS Mobile untuk memonitor kondisi lalu lintas.
3. Kesiapan Layanan Preservasi :
a. Pengaturan jadwal pemeliharaan periodik pada titik-titik yang berpotensi mengalami kerusakan.
b. Pengerahan tim patching untuk menangani kondisi perkerasan yang berlubang (pothole).
c. Pengerahan tim lingkungan untuk memonitor kebersihan jalan dan saluran drainase dengan melakukan antisipasi preventif.
d. Menyiapkan personil dan sarana untuk antisipasi keadaan darurat apabila terjadi genangan air.
4. Kesiapan Layanan Rest Area :
a. Pengaturan ulang alur kendaraan dan buka tutup secara situasional.
b. Memastikan pasokan BBM tercukupi.
c. Memastikan kebutuhan air bersih, kebersihan tempat ibadah dan memfungsikan tambahan toliet fungsional.
d. Penambahan petugas keamanan, pengaturan kapasitas parkir dan kebersihan lingkungan serta pengelolaan sampah.
"Meskipun saat ini belum terjadi intensitas curah hujan yang tinggi di wilayah Solo – Ngawi, namun jika kondisi berubah drastis dengan adanya curah hujan yang tinggi, maka kami akan meningkatkan kewaspadaan dalam mengantisipasi berbagai risiko dan dinamika di lapangan, termasuk upaya penanganannya," kata Mery.