TNI AU Resmikan Skadron Udara 33 di Lanud Hasanuddin Makassar
Merdeka.com - Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau), Marsekal TNI Yuyu Sutisna, meresmikan base Skadron Udara 33 di Bandara Lanud Sultan Hasanuddin Makassar, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Hal ini untuk pemerataan kekuatan TNI AU di bagian barat, tengah dan timur Indonesia.
Selain pelaksanaan latihan operasi dengan mengefektifkan Pasukan Penanggulangan Reaksi Cepat (PPRC) seperti operasi latihan perang, juga akan membantu dalam hal percepatan penanganan bencana alam, pergeseran pasukan, serta kerja-kerja sosial lainnya. Sebab, selama ini belum ada base skadron di wilayah timur untuk transportasi pesawat angkutan berat termasuk membantu proses pemulihan saat terjadi bencana alam
"Skadron ini bertugas untuk kesatuan, tidak hanya sebagai pesawat angkut berat membantu bencana alam, tapi juga keperluan militer seperti pengiriman pasukan dan logistik.
-
Kapan Marsekal Suryadi memimpin TNI AU? Marsekal Suryadi Suryadarma Memimpin Angkatan Udara Republik Indonesia Tahun 1946-1962 Di bawah komandonya, TNI AU membangun kekuatan hingga menjadi salah satu yang paling disegani di Asia pada awal era 1960an.
-
Siapa pendiri TNI AU? Marsekal Suryadi Suryadarma adalah pendiri TNI AU. Dia membangun kekuatan udara hampir dari nol.
-
Apa yang diresmikan di Sulawesi Utara? Peresmian ini ditandai dengan pendaratan perdana pesawat tipe DHC-6 Twin Otter maskapai SAM Air sekitar pukul 15.52 WITA.
-
Apa itu alutsista TNI AU? Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) dibutuhkan sebagai urat nadi pertahanan. Pelindung langit Indonesia.
-
Siapa Bapak TNI AU? Ternyata setelah dewasa ia justru menjadi tokoh yang berpengaruh di dunia penerbangan dan dikenal sebagai Bapak TNI Angkatan Udara.
-
Dimana bandara baru di Sulawesi Utara? Bandar udara (bandara) di Provinsi Sulawesi Utara kian bertambah, kini baru saja beroperasi bandara Lolak di Bolaang Mongondow, Minggu (18/2).
Skadron 33 memiliki 3 pesawat dari Lanud Abdurahman dan 1 dari Lanud Perdana Halim dengan total empat pesawat," kata Marsekal Yuyu seperti dikutip Antara, Jumat (14/6).
"Ke depan, tentu hadirnya Skadron ini akan bekerja sama dengan TNI AD dan AL serta membina skuadron ini dengan melaksanakan latihan, operasi dan membantu Pemerintah Daerah, "katanya.
Menurutnya, pembangunan kekuatan TNI sudah sesuai dengan Rencana Stategis (Renstra) untuk 20 tahun ke depan, termasuk jangka panjang, menengah dan jangka pendek.
Tidak hanya itu, dibentuknya Skadron 33 ini dengan melihat adanya ancaman, dan dasarnya ada. Ancaman tersebut tidak hanya dari musuh tetapi juga ancaman bencana alam serta disparitas harga bahan pokok di daerah timur.
"Berdasarkan ancaman itu dasarnya dan melihat jangka pendek dan panjang. Kita perlu kecepatan dan cepat makanya Skadron ini dibentuk, sebab belum ada Skadron angkut di wilayah timur yang ada Skadron Tempur dan Intelejen," beber dia.
Untuk jumlah pesawat Hercules, sebutnya, ada empat dan akan ditambah satu pesawat totalnya lima pesawat Hercules. Hanya saja satu pesawat Hercules tipe C tersebut yang sudah dilengkapi teknologi modern atau komputerisasi, masih antre dalam proses pembuatan.
"Kenapa di timur? Karena dianggap penting. Selain operasi udara, TNI juga bertugas mengantisipasi disparitas harga kebutuhan bahan pokok dan lainnya pada wilayah timur seperti di Papua. Kita juga menyiapkan pesawat angkut di Tarakan untuk mengantisipasi perbedaan harga di perbatasan, sesuai permintaan Pemda," tambahnya.
Komandan Skadron Udara (Danskadron) 33 Lanud Sultan Hasanuddin, Letkol Pnb Agus Rohimat menjelaskan Skadron 33 adalah bentukan baru khusus pesawat angkut berat dengan tugasnya melaksanakan pemindahan baik personel maupun barang. Pada tahap awal akan dioperasikan empat pesawat yang didatangkan dari Skadron Udara 31 Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, dan Skadron Udara 32 Lanud Abdul Rachman Saleh di Malang.
Sementara Komandan Lanud Sultan Hasanuddin (Danlanud), Marsma TNI H Haris Haryanto menambahkan, postur TNI AU akan terus dibangun dalam menguatkan posisi kekuatan TNI di udara.
"Skadron Udara 33 tersebut dibentuk untuk memenuhi postur TNI AU. Selain untuk pengiriman dan pemindahan prajurit, juga mengangkut barang sesuai dengan permintaan pemerintah," tambah marsekal bintang empat ini.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tugu pesawat tempur itu diresmikan langsung Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono.
Baca SelengkapnyaNamanya mungkin masih cukup asing dan membuat banyak orang penasaran dengan sosoknya.
Baca SelengkapnyaPengangkatan Tonny sebagai Kasau tertuang dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 20/TNI/Tahun 2024.
Baca SelengkapnyaJabatan Pangkoopsudnas dialihkan dari Marsdya TNI Tonny Harjono ke Marsdya TNI Tedi Rizalhadi.
Baca SelengkapnyaKepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo memimpin serah terima jabatan Wakasau.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI memberikan bendera tersebut ke Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono sebagai simbolisasi menjadi Kasau.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Yudo Margono menunjuk Marsekal Madya Kusworo menjadi Kepala Basarnas yang baru, menggantikan Henri Alfiandi.
Baca SelengkapnyaPada pelantikan tersebut, Mohamad Tonny Harjono mendapat kenaikan pangkat.
Baca SelengkapnyaTonny Harjono dilantik Jokowi jadi Kasau di Istana Negara Jakarta.
Baca SelengkapnyaTonny tercatat pernah menduduki sejumlah jabatan penting selama karirnya di militer.
Baca SelengkapnyaKSAD Maruli Simanjuntak baru saja menerima Brevet Kehormatan dari Gultor Kopassus.
Baca SelengkapnyaSetelah menjalankan latihan selama beberapa hari, para personel TNI AU itu langsung diberangkatkan ke Lanud Dhomber.
Baca Selengkapnya