Viral Pesantren di Lereng Semeru Tolak Evakuasi, Ini Klarifikasi Kemenag Lumajang
Merdeka.com - Beredar di media sosial video yang menunjukkan sebuah pesantren di Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang yang menolak saat akan dievakuasi. Dalam video tersebut nampak terlihat tim gabungan sedang berusaha mengevakuasi warga di kawasan tersebut karena terdampak aktivitas vulkanik dan awan panas guguran (APG) dari Gunung Api Semeru.
Menurut tim, warga di kawasan tersebut harus pindah karena masuk zona merah atau sangat berbahaya. Video tersebut diambil pada 4 Desember 2022, nampaknya oleh tim gabungan. Namun terlihat, seorang pemimpin pesantren yang menolak untuk dievakuasi. Pria yang memakai baju gamis dan peci putih itu menolak ajakan evakuasi serta melarang tim untuk mengevakuasi santrinya.
"Ada 15 santri di sini. Ya saya berterima kasih kepada tim,” ujar pria berbaju gamis yang terlihat seperti pemimpin pesantren.
-
Bagaimana erupsi Gunung Semeru terlihat? Menurutnya, kolom abu vulkanik teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat daya, dan saat laporan tersebut dibuat, erupsi masih berlangsung.
-
Apa yang terjadi pada Gunung Tangkuban Perahu di video? Dalam video tersebut terlihat gunung tangkuban perahu yang dipenuhi dengan asap hitam dan para warga di sekitar berlarian untuk menyelamatkan diri.
-
Dimana lokasi erupsi Semeru? Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur (Jatim), kembali erupsi disertai dengan letusan abu vulkanik.
-
Dimana erupsi Gunung Semeru terjadi? Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur mengalami erupsi dengan tinggi letusan teramati 600 meter di atas puncak atau 4.276 meter di atas permukaan laut (mdpl) pada Rabu.
-
Bagaimana pendaki turun dari Gunung Dempo saat erupsi? Dalam keadaan gelap gulita, mereka tunggang langgang menyelamatkan diri turun ke bawah dan selamat hingga ke kaki gunung.
-
Siapa yang bantu tim evakuasi? Dalam pencarian dan evakuasi korban, tim gabungan di Sumatera Barat juga turut dibantu kantor SAR Bengkulu, kantor SAR Jambi dan Kantor SAR Medan.
"Bapak ini mengeluarkan pernyataan sikap, bahwa ini urusan beliau termasuk soal keselamatan santri-santrinya. Kita sudah melakukan hal semaksimal mungkin,” ujar seorang petugas.
"Berarti tidak mau ya? Tidak ada tuntutan apapun ya ?” tutur salah satu petugas lain yang ingin memberi penegasan.
"Iya,” jawab sang pengasuh pesantren.
Maka setelah itu, tim gabungan nampak meninggalkan rumah yang dijadikan pesantren tersebut tanpa melakukan evakuasi paksa.
Tanggapan Kemenag
Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Lumajang langsung bertindak merespons video tersebut. Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Pronojiwo langsung menyelidiki pria yang disebut sebagai pemimpin pondok pesantren dan menolak proses evakuasi dari ancaman erupsi Gunung Semeru.
Kepala Kemenag Lumajang, Muhammad Muslim mengutip laparan stafnya, Kepala KUA Pronojiwo, Ali Iskandar, membenarkan bahwa pesantren yang menolak dievakuasi itu memang berada di wilayah zona merah Erupsi Gunung Api Semeru.
"Tetapi berdasarkan keterangan berbagai sumber dapat disampaikan bahwa warga sekitar memahami institusi itu bukan pondok pesantren. Melainkan sebagai semacam padepokan, perdukunan dan tempat pengobatan penyakit,” ujar Muhammad Muslim saat dikonfirmasi merdeka.com.
Hubungan pengelola padepokan itu dengan warga sekitar, selama ini memang juga kurang baik. “Dalam keseharian, terutama sebelum erupsi, seringkali terjadi komunikasi disharmoni antara pemilik institusi dengan warga sekitar, tokoh agama, tokoh masyarakat sampai pemerintah desa setempat,” ungkap Muslim.
Alasan penolakan pria tersebut bersama sejumlah pengikutnya untuk dievakuasi karena memang tidak meyakini kebenaran dari peringatan pemerintah.
"Keengganan pemilik institusi untuk dievakuasi petugas karena ia berkeyakinan kondisinya baik-baik saja,” pungkas Muslim.
(mdk/gil)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam keadaan gelap gulita, mereka tunggang langgang menyelamatkan .
Baca SelengkapnyaGunung Semeru memuntahkan letusan disertai Awan Panas Guguran (APG) pada Senin (25/12) sekitar pukul 05.12 WIB.
Baca SelengkapnyaJarak luncuran awan panas tidak diketahui dikarenakan visual Gunung Semeru tertutup kabut.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru terpantau melontarkan abu vulkanik setinggi 500 meter di atas puncak.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru masih berstatus siaga atau level III, sehingga masyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara.
Baca SelengkapnyaKolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat daya.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta tidak beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar.
Baca SelengkapnyaBelakangan diketahui, para pendaki itu mendaki tanpa mengantongi izin.
Baca SelengkapnyaBanjir lahar dingin Semeru terjadi sepekan terakhir. Ini fakta terbarunya.
Baca SelengkapnyaPusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengungkapkan kondisi Gunung Semeru saat ini sedang tidak baik-baik saja.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru berstatus Siaga atau Level III, sehingga pihak PVMBG memberikan rekomendasi agar masyarakat tidak melakukan aktivitas sejauh 13 km dari puncak.
Baca SelengkapnyaErupsi gunung yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu terekam di seismograf.
Baca Selengkapnya