Viral Video Sebut Ibu di Mojokerto Huni Gubuk Reyot Depan Rumah Anaknya, Ini Fakta Sebenarnya
Ansori tak mengetahui secara pasti penyebab Ngantiani tidur di gubuk.
Video itu diunggah akun @serbasalah2306 di tiktok.
Viral Video Sebut Ibu di Mojokerto Huni Gubuk Reyot Depan Rumah Anaknya, Ini Fakta Sebenarnya
Sebuah video dengan narasi terjadi penelantaran seorang nenek (ibu) oleh anaknya di Mojokerto viral di media sosial. Video yang diunggah oleh akun @serbasalah2306 di tiktok itu pun ramai diperbincangkan di berbagai platform media sosial.
Awalnya, video berdurasi 0.27 detik tersebut memperlihatkan sebuah rumah bercat hijau dengan kondisi lampu di dalamnya masih menyala. Tepat di halaman sebelah rumahnya terdapat gubuk atau tenda yang terbuat dari terpal. Di dalam tenda itu dihuni oleh seorang nenek.
"Iki omah e wong sogeh, wong tuone diusir dikongkon orep nang gubuk jeh (ini rumah orang kaya, orang tuanya diusir disuruh hidup di gubuk," kata si perekam dalam video.
Di dalam kolom komentar, lokasi rumah tersebut disebut berada di Dusun Banjarsari, Desa Jeruk Kidul, Kecamatan Kemlagi, Mojokerto.
Benar saja, rumah tersebut berada di RT. 5, RW. 6, Dusun Banjarsari, Desa Jeruk Kidul. Kondisi rumah dan gubuk sama persis dengan video yang ditampilkan. Sayangnya, tak ada penguhuninya sama sekali, baik di dalam gubug maupun rumah.
Meski begitu, Kepala Dusun Banjarsari, Ansori menuturkan, kabar penelataran nenek yang viral di TikTok tidaklah benar. Seorang nenek penghuni gubug itu disebutnya Ngatiani, ibu dari Ngadiono.
"Terkait kabar penelantaran itu tidak benar. Karena bu Ngatiani sudah sepuh. Ada perbedaan persepsi sedikit sudah ngambek dia. Kadang tidur di rumah tetangga, sudah sering."
Kata Ansori kepada wartawan.
@merdeka.com
Ia menjelaskan, berdasarkan informasi dari tetangga, gubug itu dibangun baru 4 hari yang lalu. Itu pun atas permintaan Ngatiani. "Yang membuat gubuk itu tetangganya," ujar Ansori.
Menurut Ansori, rumah tersebut dihuni oleh Ngadiono bersama istri dan anaknya. Semula, Ngantiani tinggal bersama anak tunggalnya itu.
Ansori tak mengetahui secara pasti penyebab Ngantiani tidur di gubuk. Akan tetapi, ia menjelaskan, jika siang hari Ngantiani kerap kali berada di rumah tetangga.
"Kalau malam katanya baru tidur di gubuk ini," katanya.
Ia menegaskan kembali, kabar penelantaran Ngantiani oleh anaknya tidak benar. Ia telah meminta perangkat desa lainnya untuk mencari pemilik akun yang memviralkan untuk klarifikasi.
"Yang memposting bukan warga sini, kalau bisa kami dari perangkat mencari akun yang memposting. Kalau bisa gitu (klarifikasi) biar jelas, apa maksud dan tujuannya," pungkas Ansori.