Warga Berbondong-bondong Amankan Barang Berharga Usai Rumah Terdampak Ledakan Gudang Amunisi Milik Kodam Jaya
Warga sekitar gudang amunisi terlihat bergiliran masuk terbatas untuk mengambil barang berharga mereka dari rumah.
Warga sekitar gudang amunisi terlihat bergiliran masuk terbatas untuk mengambil barang berharga mereka dari rumah.
Warga Berbondong-bondong Amankan Barang Berharga Usai Rumah Terdampak Ledakan Gudang Amunisi Milik Kodam Jaya
Klaster Visalia di Kota Wisata Cibubur menjadi lokasi tempat tinggal warga terdampak amunisi meledak di Gudang Munisi Daerah (Gudmurah) milik Yonarmed 07/155 GS Kodam Jaya TNI AD di Ciangsana, Kecamatan Gunung Putri, perbatasan antara Kabupaten Bogor dan Bekasi, Jawa Barat. Pantauan di lokasi, 11.30 WIB, warga terlihat bergiliran masuk terbatas untuk mengambil barang berharga mereka dari rumah.
"Saya ambil baju dan kebutuhan untuk kantor besok," kata Robert usai mengambil barang-barangnya dari lokasi, Minggu (31/3).
Pihak keamanan yang berjaga mengatakan, penghuni rumah yang tinggal di Klaster Visalia diizinkan masuk secara terbatas. Mereka dibolehkan dengan bergantian untuk mengambil barang diperlukan.
"Boleh tapi tidak ramai-ramai (bergantian)," jelas Supriyanto selaku pihak keamanan setempat.
Diketahui, Gudang amunisi Artileri Medan (Armed) yang terletak di perbatasan Bekasi dan Bogor, Jawa Barat, meledak dan terbakar pada Sabtu (30/3) malam. Informasi kebakaran diterima oleh petugas center Gunung Putri, Kabupaten Bogor pada pukul 18:30 WIB.
"Iya benar gudang peluru terbakar," kata Petugas Center Gunung Putri, Agus Sofyan saat dihubungi Liputan6.com.
Kondisi Api Sudah Padam dan Proses Pendinginan
Kepala Suku Dinas Penanggulangan Jakarta Timur, Gatot Sulaeman mengatakan pemadaman kebakaran gudang amunisi dinyatakan selesai pada pukul 08.15 WIB dan membutuhkan proses pendinginan selama 10 jam di dua lokasi.
Terdapat dua lokasi yang dilakukan pendingin, yakni pada gudang lima yang terdampak. Sementara gudang enam yakni sumber kebakaran yang hampir seluruhnya ludes.
"Ya, hampir 90 persen (ludes gudang enam," kata Gatot kepada wartawan di lokasi, Minggu (31/3).
Gatot menjelaskan, gudang dengan luas kurang lebih 20 meter itu tersebut hampir sepenuhnya rata. Pada saat proses pendinginan, tim pemadam harus ditemani dengan pihak Unit Penjinakan Bahan Peledak (Jihandak) TNI-Polri.
"Kita masuk ke dalam, kondisi memang sudah tidak ada ledakan. Kalau semalam kita sudah standby dari jarak jauh memang masih ada ledakan sehingga damkar tidak diizinkan masuk tapi setelah dinyatakan tidal ada ledakan dan sudah mulai bisa masuk baru kita masuk untuk menuntaskan," dia menandasi.