Kronologi Lengkap Ledakan Gudang Peluru TNI Kodam Jaya yang Gegerkan Masyarakat, Berisi Amunisi Kedaluarsa
Mulanya muncul asap dan percikan api di gudang nomor enam yang berisi amunisi kedaluwarsa.
Mulanya muncul asap dan percikan api di gudang nomor enam yang berisi manunisi kedaluwarsa.
Kronologi Lengkap Ledakan Gudang Peluru TNI yang Gegerkan Masyarakat, Berisi Amunisi Kedaluarsa
Ledakan gudang peluru milik Kodam Jaya TNI di Desa Ciangsana, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Sabtu (30/3) menghebohkan masyarakat.
Pasalnya peristiwa yang berlangsung selepas azan maghrib itu terdengar keras hingga radius beberapa kilometer.
Dalam video yang beredar, terdengar bunyi ledakan yang sangat kencang diiringi api yang membumbung tinggi.
Asap yang mengepul pekat juga terlihat dari kejauhan.
Berdasarkan informasi di lokasi, kejadian ini bermula dari adanya asap di salah satu gudang yang menyimpan amuniasi kedaluwarsa. Berikut kronologi ledakan gudang peluru selengkapnya.
Bermula dari Ada Asap di Salah Satu Gudang
Disampaikan Pangdam Jaya Mayor Jenderal TNI Mohamad Hasan, ledakan diketahui berasal dari gudang 6 dari belasan gudang yang difungsikan di sana.
Mulanya gudang tersebut mengeluarkan asap sebelum terjadi ledakan.
Setelah anggota yang bertugas di lokasi menyaksikan asap, mereka langsung menginformasikan tanda-tanda ledakan tersebut.
Sebelumnya, asap dan percikan api memang sempat terlihat. Ini diduga berasal dari amunisi yang kedaluarsa yang belum dimusnahkan.
"Jadi, pada pukul 18.05 tadi, ditemukan adanya asap di gudang nomor 6, Gudmurah Kodam Jaya ini," kata Pangdam, mengutip ANTARA.
Ledakan Timbulkan Getaran
Tak lama setelah muncul asap dari gudang enam, muncul ledakan beberapa kali. Kejadian ini juga viral di media sosial dengan warga sekitar yang merasakan adanya getaran.
Di video yang direkam di sebuah perumahan, terlihat api membesar dari arah gudang. Warga juga langsung panik dan meminta warga lain untuk masuk ke dalam rumah agar selamat.
"Ternyata itu indikasi ledakan sehingga anggota segera memberitahukan kepada piket untuk memberi tahu warga sekitar bahwa telah terjadi ledakan," terangnya lagi.
Berisi Peluru Kedaluwarsa
Dari gudang yang meledak itu, rupanya berisi berbagai jenis peluru yang kedaluwarsa. Beberapa di antaranya peluru berkaliber kecil, sedang hingga granat dan berasal dari sitaan berbagai daerah.
Masyarakat sendiri diimbau melapor jika mendapati selongsong atau benda menyerupai peluru di sekitar lokasi kejadian. Ini karena ledakan memungkinkan membuat peluru terhempas jauh dari gudang.
"Di dalamnya itu ada peluru-peluru, baik kaliber kecil, sedang maupun berat, sehingga memang dikhawatirkan apabila kita mendekat masih bisa meledak, granat dan sebagainya," Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Kristomei Sianturi, mengutip Liputan6.
Sempat Ditunda Pemeriksaan
Setelah kejadian ledakan, pihak Kodam Jaya tidak langsung memeriksa lokasi kejadian. Sebab, potensi bahaya masih mengintai karena banyaknya jumlah peluru yang disimpan. Terhitung ada sekitar 160.000 amunisi berbagai jenis di sana.
Pihaknya juga semalam tidak langsung memadamkan api, dan harus menunggu hingga kondisi aman atau tidak kembali terjadi ledakan.
"Sehingga kita tunggu dulu sampai situasi benar-benar sudah kondusif sudah tenang tidak lagi menggunakan, sehingga kita bisa mengecek ke lokasi secara detail apa penyebab kebakaran dan apa saja yang kerugian yang kita terima," kata dia.
Setelah ledakan ini, disebutkan bahwa pihak TNI telah memperhatikan sistem keamanan di sekitar gudang. Ini guna mencegah dampak yang lebih luas, jika terjadi peristiwa seperti ledakan yang terjadi saat ini.
TNI Mengklaim Punya Sistem Keamanan Gudang yang Mumpuni
Salah satu sistem yang diterapkan adalah terdapatnya bunker pelindung untuk meredam ledakan. Lalu terdapat tanggul-tanggul penahan, agar pecahannya tidak berterbangan. Namun demikian, dampak ledakan vertikal yang harus diantisipasi.
"Kami sudah mengimbau warga-warga di sekitar wilayah Ciangsana ini, satu dua kilometer ke depan ke wilayah-wilayah yang berpemukiman penduduk untuk mengecek apabila ada hal-hal yang mungkin terdampak dari ledakan ini," tambah Hasan.
Diklaim Belum Ada Korban Jiwa
Sampai Minggu (31/3) pagi, belum ada informasi terkait dampak korban jiwa dari petugas yang berjaga di lokasi. Dampak korban juga belum ditemukan dari warga di sekitar gudang, dengan radius paling dekat yakni kurang dari 1 kilometer.
Sempat muncul adanya dugaan 15 korban, namun informasi tersebut belum bisa dibenarkan.
"Sampai saat ini, kami sudah mengecek seluruh lokasi di parameter kami, bahwa tidak ada korban jiwa,” kata Hasan menambahkan.
Sebanyak 135 kepala keluarga juga sudah diungsikan, utamanya bagi mereka yang tinggal maksimal 300 meter dari lokasi kejadian. Sampai dengan pagi ini, kondisi di sekitar pun dipastikan sudah kondusif namun masih harus dilakukan investigasi.