Profil
Perusahaan Gas Negara
T Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk disingkat PGN (IDX: PGAS) adalah sebuah BUMN yang bergerak di bidang transmisi dan distribusi gas bumi. Semula pengusahaan gas di Indonesia adalah perusahaan gas swasta Belanda yang bernama I.J.N. Eindhoven & Co berdiri pada tahun 1859 yang memperkenalkan penggunaan gas kota di Indonesia yang terbuat dari batu bara.
Proses peralihan kekuasaan kembali terjadi di akhir Perang Dunia II pada Agustus 1945, saat Jepang menyerah kepada Sekutu. Kesempatan ini dimanfaatkan oleh para pemuda dan buruh listrik melalui delegasi Buruh/Pegawai Listrik dan Gas yang bersama-sama dengan Pimpinan KNI Pusat berinisiatif menghadap Presiden Soekarno untuk menyerahkan perusahaan-perusahaan tersebut kepada Pemerintah Republik Indonesia.
Secara singkat, PGN mengalami peningkatan kinerja hingga pada tanggal 15 Desember 2003 saham PGN tercatat di Bursa Efek Indonesia dan namanya resmi menjadi PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. Namun tanggal 13 Mei 1965-lah yang diperingati sebagai hari jadi PGN atau dulunya juga disebut PN Gas. Saham PGN telah mulai diperjualbelikan pada tanggal 5 Desember 2003.PGAS memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham PGAS (IPO) kepada masyarakat sebanyak 1.296.296.000 dengan nilai nominal Rp. 500,- per saham dengan harga penawaran Rp. 1.500,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 15 Desember 2003. Pada pertengahan Januari 2007, informasi keterlambatan komersialisasi gas via pipa transmisi SSWJ dari manajemen PGN menjadi penyebab utama anjloknya harga saham BUMN itu hingga sebesar 23% dalam satu hari. Sentimen negatif di pasar modal itu berkaitan dengan kecurigaan bahwa PGN dan pemerintah menutup-nutupi keterlambatan proyek tersebut yang harusnya sudah operasi pada Desember 2006, tapi tertunda hingga Januari 2007 dan tertunda lagi hingga Maret. Akibatnya PGN dikenakan denda oleh Pertamina sebesar US$ 15.000 per hari sejak 1 November 2006. Pada tahun 2011, komposisi saham pemerintah mencapai 57% dan sisanya publik sebanyak 43%
Konsumen PGN sejak 1974 di kota Cirebon adalah sektor rumah tangga, komersil, dan industri. Sedangkan untuk mengawasi kegiatan operasional transmisi dan distribusi, berikut adalah pembagian area Unit Bisnis Strategis dengan fokus georgrafis masing masing:
SBU Distribusi Wilayah I, mencakup area Sumatera Selatan, Lampung hingga Jawa Barat (termasuk Jakarta)
SBU Distribusi Wilayah II, mencakup area Jawa Timur
SBU Distribusi Wilayah III, mencakup Sumatera Utara, Riau (Pekanbaru) dan Kepulauan Riau (Batam)
SBU Transmisi, mencakup jaringan transmisi di Sumatera Selatan dan Jawa
Selain itu, anak perusahaan PGN, PT Transportasi Gas Indonesia, mengelola bisnis transmisi gas bumi untuk jaringan Grissik-Duri dan Grissik-Singapura. Anak Perusahaan dan Perusahaan Afiliasi
PT Transportasi Gas Indonesia: transmisi gas bumi
PT PGAS Telekomunikasi Nusantara (PGASCOM): telekomunikasi
PT PGAS Solution: konstruksi
PT Nusantara Regas: terminal penyimpanan dan regasifikasi terapung
PT Saka Energi Indonesia: kegiatan di bidang hulu
PT Gagas Energi Indonesia: kegiatan di bidang hilir
PT Gas Energi Jambi: perdagangan, konstruksi dan jasa
PT Banten Gas Synergi: jasa, transportasi, perdagangan dan pertambangan (Afiliasi)
Riset dan Analisa oleh Kustin Ayuwuragil D.