Profil
Pius Lustrilanang
Pius Lustrilanang adalah aktivis dan politisi. Pada tahun 1998, namanya mencuat setelah dia melaporkan kepada komnas HAM tentang penculikannya oleh sekelompok orang tak dikenal selama dua bulan. Saat itu Pius adalah sekretaris jenderal Solidaritas Indonesia untuk Amien dan Mega (SIAGA).
Dikabarkan bahwa penculikan tersebut juga memberinya pengalaman yang mengerikan mulai dari disiksa, dipukuli, disetrum, ditelanjangi dan hampir mati di tempat yang sampai kini tidak diketahui di mana. Akhirnya dia memutuskan meninggalkan Indonesia, negeri yang ia cintai, ke negeri Belanda. Nyawalah taruhannya untuk bersaksi tentang hal yang dia alami mengingat rezim Soeharto sedang dalam keadaan kritis waktu itu.
Setelah diketahui ia berada di Palembang, kepada pers Pius pernah mengatakan bahwa dirinya menghilang selama dua bulan untuk menenangkan diri. Banyak orang pada awalnya bertanya-tanya, siapa anak muda ini? Ia tidak berasal dari keluarga aktivis, apalagi aktivis politik. Ia terlahir dari pasangan Profesor Djamilus Zainuddin (alm) dan Fransiska Sri Haryatni. Ayahnya, Guru Besar Fakultas Teknik Kimia, Universitas Sriwijaya Palembang, adalah anak pedagang hasil bumi asal Padang. Pendidikannya lah yang mengarahkannya ke bidang politik. Dia mengambil jurusan HI Fisipol Universitas Parahyangan sebagai jurusannya saat kuliah.
Pius yang aktivis dan Pius yang diculik yang berani mengungkapkan kasus penculikannya itu adalah Pius dan pengalamannya ada zaman era reformasi. Pada saat itu, bahkan hanya Pius saja yang berani mengungkapkan kepada public perihal penculikan dan penganiayaannya. Kini semua telah berubah dan Pius pun juga. Dahulu Pius adalah seorang mahasiswa yang berdemo di depan gedung MPR. Sekarang ini, Pius adalah seorang anggota DPR RI periode 2009-2014. Dia menjadi seorang wakil dari fraksi partai Gerindra.
Riset dan analisa oleh Karnia Putri Pangestu
Last update 15:00 21/11/2013