5 Keunggulan Prabowo saat debat capres di mata timses
Merdeka.com - Debat capres ketiga baru saja usai beberapa hari lalu. Debat yang bertajuk Politik Internasional dan Ketahanan Nasional itu masih sama formatnya dengan debat edisi kedua, yakni hanya menampilkan capres Prabowo Subianto melawan capres Joko Widodo (Jokowi) saja.
Dalam debat yang dipandu oleh moderator Hikmahanto Juwana tersebut makin memperlihatkan kematangan para capres untuk menyampaikan visi misinya. Dari Prabowo dengan gaya tegas dan bersemangat, melawan Jokowi yang lugas tanpa tedeng aling-aling.
Usai debat, seperti biasa dua kubu capres itu langsung banyak mengeluarkan beberapa pandangannya masing-masing soal pertarungan Jokowi dan Prabowo. Dalam debat ketiga itu pun, kubu Prabowo lebih merasa puas lantaran performa capresnya dianggap lebih baik ketimbang Jokowi.
-
Mengapa Prabowo Subianto meraih prestasi tinggi? 'Menhan Prabowo mencatatkan jumlah Net Sentiment tertinggi, yaitu 27,518, yang merupakan indikator kuat dari jumlah besar percakapan positif yang berpusat pada kinerjanya. Hal ini menjadi penanda penting, tidak hanya bagi dirinya tetapi juga bagi Kabinet Indonesia Maju secara keseluruhan,'
-
Apa yang membuat Prabowo unggul? Survei yang selesai mereka lakukan pada 6 Februari atau delapan hari jelang pemungutan suara itu menemukan bahwa elektabilitas Prabowo-Gibran sebesar 53,5 persen. Pasangan tersebut unggul telak dibanding dua kompetitornya, Anies-Muhaimin yang elektabilitasnya 21,7 persen dan Ganjar-Mahfud dengan tingkat keterpilihan 19,2 persen.
-
Apa prestasi utama Prabowo Subianto? 'Menhan Prabowo mencatatkan jumlah Net Sentiment tertinggi, yaitu 27,518, yang merupakan indikator kuat dari jumlah besar percakapan positif yang berpusat pada kinerjanya. Hal ini menjadi penanda penting, tidak hanya bagi dirinya tetapi juga bagi Kabinet Indonesia Maju secara keseluruhan,'
-
Apa klaim Prabowo tentang dirinya dan Jokowi? Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto mengatakan dirinya sudah menyatu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, Jokowi mampu menyatukan lawan menjadi kawan. Saat Pilpres 2019 Prabowo merupakan lawan Jokowi, namun setelah Jokowi terpilih menjadi presiden Prabowo pun merapat kedalam kabinet Jokowi.
-
Apa yang menjadikan Prabowo disukai? 'Ya sudah bagi kami Pak Prabowo disukai karena gagasan, lebih disukai dengan memang penampilannya menggemaskan, yaitu anugrah. Jadi siapa sangka kita dapat anugrah seperti itu, kan orang gemuk banyak, politisi-politisi gemuk juga banyak, tapi yang disebut gemoy menggemaskan ya Pak Prabowo,' tuturnya.
Berikut beberapa keunggulan Prabowo saat debat bersama Jokowi seperti dirangkum merdeka.com:
Prabowo lebih kuasai materi debat
Ketua Umum Partai Gerindra Suhardi menilai Prabowo menguasai seluruh materi saat debat capres edisi ketiga. Alasannya, latar belakang tentara dalam diri Prabowo sudah tak diragukan lagi."Hampir semua topik Prabowo punya pendalaman kelebihan tersendiri. Beliau sendiri jadi tentara sudah lama," kata dia usai debat di hotel Holiday Inn, Minggu (22/6).Menurut Suhardi, Prabowo lebih paham berbagai jenis alutsista. Begitu juga mengenai kelemahan dan kelebihan pertahanan Indonesia."Beliau juga tahu berbagai macam alutsista. Sangat tahu kelemahan-kelemahan kita dan apa saja yang harus dibangun," terang dia.Selain itu, Suhardi juga membela Prabowo yang melebihi waktu yang disediakan saat menjawab. Dia pun mengkritik Jokowi yang menjawab pertanyaan tak tuntas."Ya kalau kurang atau lebih detik enggak masalah. Terus juga tadi Jokowi ada pertanyaan 2 dijawab 1," pungkas dia.
Prabowo otodidak saat debat capres
Timses Prabowo -? Hatta, Zulkifli Hasan, memuji Prabowo lantaran Prabowo lebih dianggap memahami isu-isu nasional dan internasional. Sehingga, dia mampu menghadapi sejumlah pertanyaan yang dilontarkan Jokowi."Ya Alhamdulillah, ya Pak Prabowo sangat memahami, mengerti, tahu masalah, dan juga tahu solusinya," tandasnya.Zulkifli menambahkan, seluruh bahan debat ataupun pertanyaan yang diajukan Prabowo Subianto seluruhnya dilakukan secara otodidak. Tidak ada persiapan khusus yang dilakukan tim sukses, termasuk pertanyaan soal penjualan Indosat kepada asing."Oh tidak (ada persiapan khusus), Pak Prabowo itu kan karena dia paham ya, menguasai masalah, tidak ada persiapan khusus atau disiapkan apapun. Itu semua datang dari memang pengetahuannya Pak Prabowo kan luas. Apalagi temanya semalam kan soal politik luar negeri dan ketahanan nasional, itu memang beliau sangat menguasai," pungkasnya.
Tidak bawa contekan seperti Jokowi
Sekjen Partai Golkar yang juga Tim Pemenangan Prabowo - Hatta, Idrus Marham menyindir penampilan Capres Joko Widodo (Jokowi) dalam debat capres jilid III. Idrus mengatakan, dalam ajang adu pendapat tersebut nampak Prabowo Subianto lebih menguasai panggung ketimbang Jokowi.Menurut Idrus, Prabowo tadi malam bicara lebih lantang tanpa dipandu catatan khusus."Dilihat sendiri kan siapa yang menguasai debat. Yang satu lihat terus catatan. Jadi kelihatan siapa yang bicara dengan otentisitas," kata Idrus kepada awak media di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Senin (23/6).Dia menegaskan dari penampilan debat masing-masing capres tadi malam, Prabowo lebih unggul ketimbang Jokowi."Saya kira Prabowo menguasai debat," ujar Idrus.
Prabowo lebih paham wilayah perbatasan Indonesia
Politisi Partai Golkar Nurul Arifin menyoroti debat capres edisi ketiga dengan tema Politik Internasional dan Pertahanan Negara. Nurul melihat capres Jokowi tidak terlalu menguasai permasalahan terkait pertahanan negara."Soal Laut China Selatan, kelihatan sekali Jokowi tidak memahami masalah. Pernyataan Jokowi soal membenahi batas-batas wilayah kita, menjadi bumerang karena dia sendiri tidak memahami wilayah-wilayah perbatasan," ungkap Nurul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (23/6).Nurul menyoroti pernyataan capres Jokowi terkait konflik antar negara tetangga. "Jokowi juga mengatakan jika bukan konflik kita, buat apa kita ikut-ikutan. Padahal konflik tetangga bisa berimbas ke negara kita. Bukti bahwa Jokowi terlalu teoritis dan tidak bicara strategi," kata Nurul.Secara keseluruhan, lanjut Nurul, debat putaran ketiga semalam merupakan nilai tambah bagi capres Prabowo Subianto. Terkait tema tersebut, Nurul menilai, Prabowo bicara sudah dalam tataran strategi."Secara umum debat Ketiga ini adalah panggungnya Prabowo. Prabowo bicara penguatan Ketahanan Nasional itu secara bertahap. Mulai dari penguatan dari dalam negeri dalam bentuk kesejahteraan dan seterusnya," tutup Nurul.
Prabowo tetap hormat dan memuji Jokowi
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menilai debat edisi ketiga kemarin tentu saja dimenangkan oleh Prabowo. Persoalan tema pertahanan adalah keahlian capres nomor urut satu tersebut."Skornya 5-0, saya kira menang Pak Prabowo soal penjabaran visi-misi. Soal pertahanan dia sangat menguasai," kata Fadli di Hotel Holliday Inn Jakarta Utara, Minggu (22/6) malam.Fadli juga menilai lebih berbobot gagasan Prabowo untuk menjadikan Indonesia pemimpin di wilayah ASEAN. Hal itu harus segera dilakukan demi meraih posisi penting pada percaturan di ASEAN."Kita harus leader dalam ASEAN dengan mengumpulkan negara-negara ASEAN dan bernegosiasi. Ini penting dilakukan dalam waktu dekat," ujar dia.Sementara itu, capres Prabowo menilai pasangan Jokowi - JK adalah lawan yang harus diwaspadai dan dikalahkan. Namun, keinginan membangun Indonesia sama-sama mereka miliki."Kita ini rival Jokowi - JK. Tapi yang menarik kita sama-sama cinta Indonesia," kata Prabowo usai debat ketiga di Hotel Holliday Inn, Kemayoran, Jakarta, Minggu (22/6) malam.Menurutnya debat capres edisi ketiga berjalan dengan lancar. Atmosfer debat pun membuatnya bersemangat menjawab pertanyaan-pertanyaan moderator dan lawan debat."Debat yang ketiga Alhamdulillah berjalan dengan baik. Tanya-jawab dengan semangat, dengan suasana yang bersahabat, santun, saya kira itu demokrasi yang ingin kita bangun," terang dia.
(mdk/gib)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Nusron, skor Prabowo lebih tinggi ketimbang Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo.
Baca SelengkapnyaDebat perdana calon presiden berjalan panas, Selasa (12/12) kemarin. Antar calon saling mengkritik satu sama lain
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo-Gibran semakin percaya diri pascadebat capres
Baca SelengkapnyaDebat kedua capres akan berlangsung pada Minggu, 7 Januari 2024.
Baca SelengkapnyaDebat Capresdiwarnai aksi Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo kompak "menyerang" Prabowo.
Baca SelengkapnyaGanjar juga mengkritik Prabowo. Ganjar bicara dengan data bahwa kinerja sektor pertahanan turun.
Baca SelengkapnyaCalon Presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto menilai debat dirinya dengan Jokowi pada dua pilpres sebelumnya berlangsung santun dan tidak menyerang personal.
Baca SelengkapnyaKata dia, semangat sang menteri pertahanan itu begitu membara melihat dukungan masyarakat.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengaku, hampir semua survei capres-cawapres ia bisa menang pilpres satu putaran.
Baca Selengkapnyapihaknya optimis dapat menggaet suara pemilih yang belum menentukan pilihan (swing voters) setelah debat
Baca SelengkapnyaDia menilai debat kelima capres-cawapres itu merupakan ‘ibu’ dari seluruh debat politik di Indonesia.
Baca SelengkapnyaIa pun menyebut bahwa TPN memantau respons masyarakat secara daring dan luring.
Baca Selengkapnya