Cak Imin Janjikan Kemudahan Kredit dan Fasilitas Ibu Hamil yang Jadi Tulang Punggung Ekonomi
Program Cak Imin ini harapannya bisa menghindarkan masyarakat dari pinjaman online.
Program Cak Imin ini harapannya bisa menghindarkan masyarakat dari pinjaman online.
Cak Imin Janjikan Kemudahan Kredit dan Fasilitas Ibu Hamil yang Jadi Tulang Punggung Ekonomi
Calon Wakil Presiden (Cawapres) Muhaimin Iskandar atau akrab disapa Cak Imin menjanjikan akan memberikan kemudahan kredit dan fasilitas lainnya pada ibu hamil dan yang menjadi tulang punggung keluarga. Tujuannya agar tidak terjebak oleh rentenir dan pinjaman online (pinjol).
Dalam narasi kampanyenya, Cak Imin atau juga disebut pasangan AMIN ini menyatakan, bahwa saat ini ibu-ibu yang merangkap menjadi tulang punggung ekonomi keluarga akan menjadi salah satu prioritas program kerjanya.
Selain itu, ibu-ibu hamil yang saat ini juga bekerja turut menjadi perhatian program kerjanya nanti jika pihaknya menjadi pasangan presiden dan wakil presiden.
"Ibu-ibu yang merangkap tulang punggung ekonomi keluarga, ibu kerja nyambi hamil. AMIN menang ibu rumah tangga tulang punggung keluarga akan mendapatkan prioritas dari pembangunan kita. Ini riil bukan kaleng-kaleng.Karena niki perintahe ibu kulo, ibu e mas anis nek dadi presiden mutlak dan wajib memuliakan perempuan yang jadi tulang punggung keluarga, Allahuma aamiin," katanya.
Ia pun menjelaskan, mengapa yang menjadi sasarannya adalah ibu-ibu hamil dan yang menjadi tulang punggung keluarga, hal itu dikarenakan pihaknya tidak ingin mereka terjebak oleh rentenir maupun pinjaman online (pinjol).
"Niki leres, sak estu, nopo wonten duite wonten (ini betul, beneran, apa ada uangnya, ada), negara kita kaya raya. Ibu-ibu sing nyambi kerjo harus diberi kemudahan kredit dan fasilitas agar tidak terjebak rentenir apalagi pinjol" pungkasnya.
Tidak hanya kalangan ibu, Cak Imin juga sempat menyoroti rusaknya generasi muda akibat terjebak dalam lingkaran judi online dan pinjol. Oleh karenanya, ia pun memastikan akan menghapus judi online hingga ke akar-akarnya.
"Niku (itu) lek santri alhamdulillah tidak ketarik judi online. Generasi muda rusak kabeh karena judi online. Pertama dikei (dikasih) menang, maringunu (habis itu) dikuras, kliyeng-kliyeng, stres kabeh (semua) masuk pada pinjaman online, AMIN menang, judi online dihapus ke akar-akarnya tak uber sampek (tak kejar sampai) ke lubang jarum, opo iso (apa bisa), gampang (mudah), hanya dibutuhkan keberanian tanpa pamrih untuk menyelamatakan generasi indonesia dari kehancuran, carane enek (ada caranya), dilakoni gampang (dijalani mudah), masalahe gak serius," pungkasnya.