Cerita Baju Putih Mahfud MD: Lima Tahun Dititipkan ke Ibu, Sekarang Dipakai
Baju tersebut tadinya akan dipakai pada pilpres 2019, namun takdir berkata lain.
Baju tersebut tadinya akan dipakai pada pilpres 2019, namun takdir berkata lain.
Cerita Baju Putih Mahfud MD: Lima Tahun Dititipkan ke Ibu, Sekarang Dipakai
Bacawapres PDIP Mahfud Md bercerita kisah baju putih yang dia pakai saat melakukan pendaftaran ke KPU dengan Bacapres Ganjar Pranowo, Kamis (19/10).
Mahfud mengaku, baju tersebut tadinya akan dipakai pada pilpres 2019. Namun, takdir berkata lain, baju tersebut tidak jadi dipakai lantaran Mahfud gagal menjadi pendamping Joko Widodo (Jokowi).
"Baju yang saya pakai ini, baju putih ini, ini baju yang pada lima tahun yang lalu, saya siapkan untuk dipake mendaftar ke KPU, tapi tidak jadi," kata Mahfud, di Kantor KPU RI, Jakarta, Kamis (19/10).
Setelah baju putih itu tersimpan selama lima tahun, akhirnya pada 16 Oktober 2023 baju tersebut dia ambil sembari silaturahmi. Sebab, baju itu akan dia gunakan saat mendaftarkan diri ke KPU bersama pasangannya Ganjar Pranowo.
"Akhirnya baju ini saya titipkan ke ibu saya di Madura dan ketika saya mendapat pesan yang kemungkinan besar saya akan dibawa dalam pencapresan oleh koalisi oleh PDI Perjuangan, PPP, Partai Hanura dan Perindo, tanggal 16 kemarin saya sowan ibu untuk mengambil baju yang tidak jadi dipakai lima tahun lalu, sekarang saya pakai pada hari ini," ucap Mahfud.
Sebelumnya, pada Rabu (18/10), Mahfud secara resmi diumumkan sebagai bakal calon wakil presiden pendamping Ganjar di Pilpres 2024.
Pengumuman itu langsung dilakukan oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri disaksikan petinggi partai koalisi pendukung Ganjar yang terdiri dari PDIP, PPP, Perindo, dan Hanura di markas partai banteng, Jakarta Pusat.
"Dengan mengucapkan Bismillahirahmanirrahim, maka calon wakil presiden yang dipilih oleh Partai Dmeokrasi Indonesia Perjuangan yang akan mendampingi Bapak Ganjar Pranowo adalah Bapak Profesor Doktor Mahfud MD" kata Mega.
Mega mengatakan, Mahfud merupakan sosok intelektual yang mumpuni serta memiliki riwayat sebagai 'pendekar hukum'.
"Seorang sosok intelektual yang mumpuni, karena saya perhatikan pengetahuan beliau di masalah hukum cocok, sangat penuh dengan pengalaman dan pengetahuan, sosok dengan pengalaman lengkap di lembaga legislatif, eksekutif, dan yudikatif," kata Mega.