Cerita Menteri Kabinet Gotong Royong Soal Arti Megawati 'The Brave Lady'
Merdeka.com - Megawati Soekarnoputri hari ini berulang tahun yang ke 72. Dia dihadiahi buku yang berjudul The Brave Lady, dituliskan oleh mantan menterinya di kabinet Gotong Royong. Salah satu penulisnya, Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Purnomo Yusgiantoro. Dari tulisannya itu judul buku itu muncul.
"Jadi saya tidak menyangka ini menjadi (judul buku The Brave Lady) judul buku Ibu. The Brave Lady, the maker decision. Seorang ibu yang berani, yang berani mengambil keputusan dalam keadaan apapun juga," ucap Purnomo di Grand Sahid, Jakarta, Rabu (23/1).
Purnomo mengungkapkan alasan memberikan julukan the brave lady kepada Megawati. Dia berkisah soal keberanian Megawati saat menghadiri konferensi energi di Amerika Serikat saat terjadi serangan 11 September 2001.
-
Kapan Megawati lahir? Megawati Hangestri lahir pada 20 September 1999 di Jember, Jawa Timur.
-
Dimana Megawati lahir? Lahir di Jember Megawati, seorang atlet berbakat, lahir di Jember, Jawa Timur.
-
Kenapa Megawati terkenal? Performa gemilang dan kecantikan di Korea, jadi perbincangan! Bikin Bangga Indonesia Pasalnya pevoli putri asal Jember yang saat ini bergabung dengan tim Red Sparks, Korea Selatan ini, menunjukan performanya dalam mencetak poin di lapangan menuai banyak pujian Pada dua permainan sebelumnya, Megawati mendapatkan MPV usai mencetak 31 poin dan membawa kemenangan untuk timnya.
-
Siapa Megawati Hangestri? Megawati tampaknya mengubah gaya kesehariannya dengan mengenakan blazer, meskipun biasanya ia lebih suka memadukan celana bahan dengan kaos.
-
Apa gaya Megawati sehari-hari? Gaya Megawati sehari-hari yang kerap terlihat begitu. Mengenakan kaus dengan lengan panjang yang dilipat. Simpel dan santai.
-
Apa yang disampaikan Megawati kepada Prabowo? 'Bu Mega tadi menyampaikan salam hormat untuk Pak Prabowo dan Pak Prabowo juga menyampaikan salam hormat untuk Bu Mega,' kata Muzani.
"Saya bikin contoh, Ibu Mega dilantik Juli 2001, keadaan masih krisis. Dan saya sampaikan sebagai Menteri Energi, ibu kalau bisa berangkat ke Amerika, hadir di White House, ketemu Presiden Amerika. Dan kebetulan ada konfrensi energi di Houston, Houston itu pusat energi. Ibu beberapa waktu untuk berpikir. Kemudian ibu menyampaikan saya berangkat. Kita tidak sadar September 2001 ada serangan di Twin Tower, dan Pentagon," cerita Purnomo.
Dia pun menjelaskan keadaan Amerika kala itu. Namun, Megawati tetap memilih berangkat. "Ibu ini Amerika keadaan tidak pasti, kemudian ada serangan. Tapi ibu tetap pergi, itu bravenya," jelas Purnomo.
Disana, Megawati bertemu langsung dengan Pemimpin AS George Bush. Ada pula World Bank dan IMF. Dari pertemuan ini, Indonesia memperoleh banyak investasi.
"Image dunia mulai kembali melihat Indonesia. Itu lah mengapa saya katakan Ibu adalah The Brave Lady," jelasnya.
Selain itu, lanjut Purnomo, keberanian Megawati lainnya adalah saat ambil alih proyek Tangguh di Papua, yang tendernya dimenangkan oleh Tiongkok. Meski awalnya banjir kritikan, namun sekarang proyek Tangguh itu sudah ada yang merasakan manfaatnya.
"Saya sampaikan ke Ibu, mohon Ibu kalau ibu melakukan diplomasi ke Beijing. Maka dilakukan diplomasi yang dikenal dengan diplomasi Bengawan Solo. Ibu rawuh di Beijing. Yang tadinya itu tender menang tangguh itu orang lain diberikan kepada Indonesia oleh presiden Zhang Zhe Ming yang waktu itu betul-betul membantu pemulihan ekonomi Indonesia," kata Purnomo.
Di tempat yang sama, Megawati mengatakan, ini semua dilakukan untuk kepentingan Indonesia yang saat itu mendapatkan embargo senjata oleh Amerika. Dia pun langsung bertemu dengan George Bush, Presiden AS kala itu.
"Ketemu dengan Bush, saya ini Presiden baru. Saya bilang Indonesia katanya sahabat Amerika, masa urusan persenjataan kita diembargo. Jadi straight to the point," cerita Megawati.
Adapun buku tersebut disunting oleh Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Rokhmin Dahuri, serta mantan jurnalis Kristin Samah. Turut hadir dalam peluncuran buku ini selain Megawati diantaranya, mantan Menteri Keuangan Boediono, mantan menteri Luar Negeri Hasan Wirajuda, Mantan Menteri Kehakiman Yusril Ihza Mahendra, Mantan Menteri Perhubungan Agum Gumelar, Mantan Kepala Bapenas Kwik Kian Gie, Mantan Menteri Riset dan Teknologi Hatta Rajasa.
Hadir Pula Hamzah Haz dan Try Sutrisno. Tokoh yang pernah duduk sebagai Wakil Presiden, dan kini sahabat Megawati. Selain itu terlihat menteri Kabinet Kerja era Jokowi, yakni Menteri Pertanian Amran, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Menteri Desa Eko Putro Sandjojo.
Reporter: Putu Merta Surya Putra
Sumber : Liputan6.com
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ia berharap, agar Guntur tetap menjadi pemikir pejuang yang selalu patriotik atau patriotisme.
Baca SelengkapnyaSekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyampaikan perayaan HUT Megawati berlangsung sederhana.
Baca SelengkapnyaMegawati dan Prabowo sempat menjalin kemitraan politik pada Pilpres 2009.
Baca SelengkapnyaKarangan bunga dari berbagai elemen aktivis 98 ini diberikan sebagai tanda cinta terhadap Megawati Soekarnoputri yang dijuluki Ibu Penjaga Demokrasi.
Baca SelengkapnyaCalon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo menyampaikan ucapan selamat ulang tahun ke-77 kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Baca SelengkapnyaMomen Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri ketika masih berusia 7 tahun.
Baca SelengkapnyaBerikut momen bos TV saat bertamu ke rumah anak Presiden pertama Indonesia.
Baca SelengkapnyaPenganugerahan dilakukan di Gedung Rektorat Silk Road IUTCH di Kota Samarkand, dihadiri civitas academica kampus.
Baca SelengkapnyaMulanya Megawati menceritakan dirinya yang tengah mengkhayal seandainya pada saat itu hidup seveteran dengan ayahnya Bung Karno.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mengatakan, buku ini disusun karena banyak sekali peristiwa yang ingin dia ceritakan dalam 20 tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP mengatakan ulang tahun Megawati kali ini dirayakan secara sederhana
Baca SelengkapnyaKetum Persatuan Insinyur Indonesia (PII) menyebut ide, gagasan dan kerja nyata Megawati untuk bidang engineering saat menjabat Presiden bermanfaat untuk rakyat.
Baca Selengkapnya