Demokrat Sindir Koalisi Anies, Ada Sosok yang Terikat Kencang dengan Rezim
Dia pun meminta agar Anies tidak bersilat lidah perihal kriteria cawapresnya.
Anies Baswedan hingga kini belum putuskan Cawapres mendampinginya.
Demokrat Sindir Koalisi Anies, Ada Sosok yang Terikat Kencang dengan Rezim
Ketua Bappilu Partai Demokrat Andi Arief mengunggah video di akun twitter pribadinya @Andiarief_ pada Jumat (4/8).
Unggahan tersebut dia beri judul 'Ada Apa dengan Koalisi Perubahan?'. Dalam video yang berupa tulisan, menceritakan suara kader Partai Demokrat. Yang mana, membocorkan apa yang menjadi batu sandungan di Koalisi Perubahan dalam mendeklarasikan capres dan cawapres.
Awalnya, dalam video tersebut menegaskan jika ketiga partai yang tergabung dalam Koalisi Perubahan yakni Partai NasDem, Partai Demokrat, dan PKS tak perlu lagi diragukan komitmennya. "Apa yang tampak di luar, itu juga yang terjadi di dalam ruangan. Termasuk ketika terjadi kesepakatan, untuk menyerahkan kepada Anies Baswedan hak menentukan pendampingnya," seperti dikutip merdeka.com dari video diunggah Andi Arief.
Disebutkan dalam video itu, bahwa ada sejumlah kriteria yang harus ditaati oleh Anies Baswedan untuk menentukan cawapresnya. Hingga akhirnya, disampaikan jika Anies sudah mengantongi satu nama yang dipilih menjadi cawapres.
"Sampai di sini kita optimis perjuangan perubahan akan menemukan pita kemenangan," tulisnya. Kendati demikian, diakui jika terlalu naif jika menganggap rezim hanya jadi penonton atas semua pergerakan Koalisi Perubahan. Dengan memiliki kuasa dan kapital, mereka percaya diri membubarkan perkongsian Koalisi Perubahan. Bahkan, diduga dalam tubuh internal Koalisi Perubahan ada yang terikat dengan rezim saat ini.
"Berbagai upaya dilakukan, mulai dari rayuan sampai ancaman, hingga ditemukanlah pintu gelap itu. Ada sekelompok orang di satu partai koalisi, yang bisnisnya terikat kencang dengan rezim ini,"seperti dikutip merdeka.com dari video diunggah Andi Arief.
"Mereka punya kapital kuat karena berkelindan dengan oligarki keruk-keruk tambang. Dari sinilah perngkhianatan itu terjadi," seperti dikutip merdeka.com dari video diunggah Andi Arief. Mereka yang berada ditubuh Koalisi Perubahan dan terikat rezim, mencoba untuk mengacaukan cawapres Anies. Agar, sosok cawapres tersebut dapat diatur kelak jika menang. Bahkan, mereka mulai protes saat mengetahui kriteria cawapres Anies bertambah menjadi memberani dan tidak memiliki masalah di masa lalu.
"Mereka yang menjadi penjamin, bahwa cawapres perubahan adalah orang yang terafiliasi dan bisa dikontrol oleh penguasa," seperti dikutip merdeka.com dari video diunggah Andi Arief.
merdeka.com
"Mereka ini sebenarnya bukanlah pemimpin tertinggi partai itu. Tapi karena kapital, karena uang dan sokongan rezim mereka merasa paling berkuasa atas partainya. Lalu siapakah mereka ini? Merekalah satu-satunya yang murka dan protes saat tahu anies baswedan menambahkan kriteria baru bagi cawapresnya yaitu: Berani dan tidak bermasalah," seperti dikutip merdeka.com dari video diunggah Andi Arief. Diungkapkan juga, jika mereka yang terikat rezim mencoba untuk mengulur waktu deklarasi cawapres Anies. Termasuk mereka, juga yang sering memicu pertengkaran dengan sesama partai di dalam Koalisi Perubahan.
Hal ini pun, menjadi alarm buat para pendukung perubahan, bahwa perlawanan terhadap status quo telah di mulai dengan perlawanan dari dalam. "Kita harus pastikan, siapapun capres cawapresnya, bukanlah pengecut dan bopeng masa lalu," seperti dikutip merdeka.com dari video diunggah Andi Arief.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali mengaku bingung dengan Bacapres Koalisi Perubahan Anies Baswedan terkait kriteria cawapresnya. Sebab, Anies setiap waktunya selalu menambahkan kriteria-kriteria cawapresnya.
"Pertama saya bingung juga dengan Mas Aniesnya ini. Tiap hari, berubah bertambah kriterianya," kata Ahmad Ali, saat dikonfirmasi, Jumat (21/7). Jangan Bersilat Lidah Dia pun meminta agar Anies tidak bersilat lidah perihal kriteria cawapresnya. Jika sudah memiliki sosok yang akan menjadi pendampingnya di Pilpres 2024, Ahmad Ali meminta agar Anies segera mengumumkan langsung ke publik.
"Anies enggak usah bersilat lidah. Bilang aja saya udah punya ini calon wapresnya ini selesai," tegasnya. Kata Ahmad Ali, seharusnya dalam menentukan kriteria cawapres adalah partai politik yang mengusung Anies, yakni PKS, Partai NasDem, dan Partai Demokrat. "Ini rame lagi karena ada kriteria baru lagi? Iya kan ini yang harusnya bikin kenceng itu partai politik bukan dia. Yang harusnya buat kriteria itu bukan dia partai politik. Wong dia disuruh oleh partai untuk mencari Wapres kok buat kriteria sendiri untuk dirinya," ujar Ahmad Ali.