Gerindra Ungkap Hubungan Prabowo dan Megawati Usai Kepala Daerah PDIP Dilarang Ikut Retret
Megawati memerintahkan semua kepala daerah yang berasal dari PDIP menunda kegiatan retret yang diadakan pemerintah di Akmil, Magelang, Jawa Tengah.

Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani menegaskan, hubungan Presiden Prabowo Subianto dan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri masih terjalin baik. Menurutnya, hubungan keduanya tidak terpengaruh dengan dinamika politik yang saat ini terjadi.
Hal ini menanggapi instruksi Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, yang meminta kepala daerah dari PDIP tak menghadiri acara retreat di Akademi Militer (Akmil) Magelang. Terkait instruksi itu, Muzani menegaskan tidak pengaruhi hubungan Prabowo dan Presiden ke-5 RI itu.
"Saya kira enggak. Saya kira hubungannya baik," kata Muzani di komplek Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (24/2).
Muzani sekaligus menegaskan bahwa penahanan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto oleh KPK tidak mempengaruhi hubungan baik antara Prabowo dan Megawati.
"Setahu saya baik. Baik," kata Muzani.
Megawati Larang Kepala Daerah PDIP Ikut Retret
Sebelumnya, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memerintahkan semua kepala daerah yang berasal dari PDIP menunda kegiatan retret yang diadakan pemerintah di Akmil, Magelang, Jawa Tengah.
Perintah ini dikeluarkan setelah Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto ditahan oleh KPK karena kasus buron Harun Masiku.Instruksi ini tertuang dalam surat Nomor 7294/IN/DPP/II/2025 yang diterbitkan, Kamis (20/2).
Surat ini ditandatangani dan diberi cap stempel.Ada dua poin yang diinstruksikan Megawati. Pertama, kepala daerah dan wakil kepala daerah untuk menunda perjalanan yang akan mengikuti retret di Magelang pada tanggal 21-28 Februari 2025.
Megawati meminta para kepala daerah dan wakil kepala daerah dari partainya menghentikan perjalanan ke Magelang, jika sudah telanjur menuju area retreat.
"Sekiranya telah dalam perjalanan menuju Kota Magelang, untuk berhenti dan menunggu arahan lebih lanjut dari Ketua Umum," demikian bunyi poin pertama instruksi Megawati.
Poin kedua, Megawati meminta para kepala daerah dan wakil kepala daerah dari PDIP selalu mengaktifkan alat komunikasi. Megawati juga meminta mereka siaga terhadap panggilan pihak partai.
"Tetap berada dalam komunikasi aktif dan standby commander call," bunyi poin kedua.