Hashim Gerindra: Masalah HAM Prabowo Sudah 10.000 Kali Dibahas, Tak Ada Bukti
Megawati Soekarnoputri telah mengetahui hal itu sehingga ia berani menjadikan Prabowo sebagai cawapresnya.
Hal itu diungkapkan Hashim di depan anggota Relawan Jokowi.
Hashim Gerindra: Masalah HAM Prabowo Sudah 10.000 Kali Dibahas, Tak Ada Bukti
Wakil Ketua Dewan Pembina DPP Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo mengklaim, tak ada bukti kasus-kasus pelanggaran HAM di masa lalu dilakukan oleh calon presiden Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto.
Hal itu diungkapkan Hashim di depan anggota Relawan Jokowi (REJO) Prabowo Gibran Milenialz di Jakarta Pusat pada Rabu (15/11).
"Sebetulnya masalah HAM, pelanggaran, penculikan itu sudah dibahas. Sudah 1.000 kali, sudah 10.000 kali itu sudah dibahas, sudah lama dan tidak ada bukti sama sekali," kata Hashim dalam pidatonya.
merdeka.com
Hashim juga mengungkapkan, Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri telah mengetahui hal itu sehingga ia berani menjadikan Prabowo sebagai cawapresnya pada 2009 silam.
"Prabowo tahun 2009 jadi cawapres Ibu Megawati Soekarnoputri. Kalau orang bicara mengenai pelanggaran HAM, penculikan dan sebagainya, tahun 2009 PDIP dan Ibu Mega sudah tahu itu semua," ujar Hashim.
"Namun, mereka tetap meminta. Ibu Mega tetap meminta Pak Prabowo sebagai cawapresnya. Karena itu jelas, saya heran tapi sebetulnya saya tidak heran lagi," sambungnya.
Diberitakan sebelumnya, Partai Gerindra tidak khawatir mengenai isu pelanggaran Hak Asasi Manusia yang sering dikaitkan dengan bakal calon presiden Prabowo Subianto saat Pilpres. Menurut Sekjen Gerindra Ahmad Muzani, isu itu sering digunakan setiap jelang pesta demokrasi lima tahunan.
"Ya itu kan, ham him hum hem hom muncul lima tahunan. Jadi kalau kita sudah tahu kapan isu itu akan muncul. Itu adalah isu lama yang selalu direproduksi," ujar Muzani di Lapangan Blok S usai konsolidasi akbar Gerindra se-Jakarta Selatan, Minggu (23/7/2023).
Muzani menegaskan, Gerindra tidak ambil pusing memikirkan isu tersebut. Sebab, hal tersebut merupakan isu lama yang hanya diproduksi ulang.
"Kapan isu akan muncul itu adalah isu lama yang selalu direproduksi menjelang Pilpres, makanya itu kami tidak perlu mikirin," kata Muzani.
merdeka.com