JK di balik Anies nyagub, Golkar bilang 'bisa positif atau negatif'
Merdeka.com - Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono kaget dengan pengakuan dari Wakil Presiden Jusuf Kalla yang ikut berperan dalam pencalonan Anies Baswedan di Pilgub DKI Jakarta. Agung mengaku tidak mengetahui maksud JK mengusulkan Anies kepada Gerindra dan PKS. Jika usulan JK terkait pencalonan Anies benar, hal tersebut dinilai sebagai hak politik pribadinya.
"Saya tidak tahu apa dasarnya usul mengusulkan, tentu sebagai pribadi dia punya hak politik untuk itu," kata Agung di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (4/5).
Agung mengatakan, tak mau terlalu dini mengecap JK membelot dari keputusan partai mendukung Basuki T Purnama-Djarot Saiful Hidayat. Dia akan berkomunikasi dengan JK untuk menanyakan alasan mengusulkan mantan Mendikbud tersebut.
-
Kenapa Golkar pertanyakan Anies mau maju di Pilgub DKI? Dia mempertanyakan, apakah ada partai yang mau mengusung Anies di Pilgub Jakarta. Sebab, faktor dukungan partai politik sangat penting untuk maju di Pilkada. “Tapi tentu kan kita tahu bahwa majunya seseorangan menjadi kepala daerah itu kan harus mendapatkan dukungan dari partai politik, pertanyaannya adalah tentu dari partai mana gitu ya,“ kata Ace, saat diwawancarai di Gedung Nusantara II DPR, Senayan, Jakarta, Senin (20/5).
-
Apa yang dikatakan Golkar soal Anies di Pilgub DKI? Golkar menyebut hak setiap orang untuk maju dalam pilkada termasuk Anies.
-
Bagaimana Golkar melihat Anies maju Pilkada DKI? “Mau turun pangkat lagi dari capres menjadi cagub lagi gitu. Jadi saya kira tentu ini harus dipikirkan,“ tegas dia.
-
Kenapa PKB mempertimbangkan Anies? Dia mengatakan, PKB tengah mempertimbangkan untuk mengusung Anies. Huda menyebut, partainya sudah melakukan diskusi dengan orang-orang dekat Anies. “Komunikasi awalan tepatnya, jadi secara tahapan, PKB belum mengeluarkan rekomendasi secara resmi, tapi dari hasil diskusi obrolan dari teman teman kanan kiri Mas Anies, kira kira kita akan pertimbangkan Mas Anies kalau maju lagi,“ ungkap Huda saat ditemui di DPR, Jakarta, Selasa (21/5).
-
Kenapa Jokowi dituding jegal Anies di Pilgub? Presiden Joko Widodo (Jokowi) buka suara karena dianggap mempengaruhi batalnya pencalonan Anies Baswedan dalam Pilgub 2024. Jokowi bicara dirinya yang sering dituding hingga menjegal. “Saya kan ditudang-tuding, kan banyak banget, tidak hanya itu saja, dituding menjegal, dituding menghambat, dituding,“ ujar Jokowi di RS Persahabatan, Jakarta, Jumat (30/8).
-
Kenapa Ahok dukung Ganjar? Menjelang hari pencoblosan, sejumlah pejabat negara makin terang-terangan memberikan dukungan kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden. Baru-baru ini, Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mundur dari jabatannya. Pemicu utamanya karena Ahok ingin mengkampanyekan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
"Bisa positif juga atau bisa negatif, saya belum tahu. Perlu bicara dari hati ke hati dulu lah. Bagaimanapun dia wakil Presiden beliau senior kami, kami tidak mau langsung mencap menyatakan dia membelot, saya tidak mau mengatakan seperti itu," tegasnya.
Kendati demikian, Agung menyatakan, tetap menaruh rasa hormat kepada JK. Sebab, lanjutnya, JK berperan besar memajukan Golkar saat masih menjadi Ketua Umum. Dia menyebut JK adalah panutan karena memiliki intergritas sebagai seorang negarawan.
"Saya percaya integritas beliau, beliau negarawan, dia pernah memimpin sebagai ketum Golkar selama 5 tahun. Pernah juga dicalonkan partai Golkar sebagai calon presiden. Jadi dia seorang negarawan mestinya tentu bisa jadi panutan sehingga dia tahu persis apa yang harus dilakukan," ujar Agung.
Di luar sikap politiknya itu, Agung tetap percaya JK masih mencintai Golkar hingga sekarang. Oleh karenanya, dia berharap masalah ini tidak menimbulkan perpecahan di tubuh partai berlambang pohon beringin.
"Sebagai bekas ketua umum partai saya percaya bahwa beliau tetap mencintai partai Golkar," ungkap Agung.
Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) merespons pernyataan Zulkifli Hasan soal ada campur tangannya dalam pencalonan Anies di Pilgub DKI. JK membantah memaksakan keputusan agar parpol-parpol mencalonkan Anies.
Meski demikian, dia mengakui berkomunikasi dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto terkait pencalonan Anies.
"Bukan (intervensi). Kalau intervensi saya memaksa keputusan saya. Yang mengambil keputusan kan ketua partai, saya hanya berbicara. Apa salah?" kata Wapres JK di Istana Wapres, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Kamis (4/5).
Mantan Ketua Umum Partai Golkar ini mengakui berbicara dengan Prabowo saat kunjungan kerja di luar negeri. Sebagai Wakil Presiden, JK merasa tak ada yang salah dalam pembicaraan tersebut.
"Saya kan ke luar negeri waktu itu. Tentu berbicaralah apa salahnya, kita bicara dengan pimpinan partai agar semuanya hasilnya baik, negara aman, maju, dan damai. Coba sekarang? Damai kan?" ucap JK. (mdk/rnd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PKS kemungkinan mengumumkan pasangan calon yang diusung di Gubernur DKJ dalam waktu satu dua hari ke depan.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan menyambut positif sikap PKS yang resmi mengusungnya sebagai bakal calon gubernur (Bacagub) untuk Pilkada Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla (JK) menegaskan sikap politiknya mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden Anies-Muhaimin di Pilpres 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Selain partai politik, Anies mengaku juga sudah ada dorongan kuat dari sejumlah elemen masyarakat yang menginginkannya kembali maju sebagai gubernur Jakarta.
Baca SelengkapnyaSekjen PKS menyebut Jokowi menyodorkan nama Kaesang ke partai-partai.
Baca SelengkapnyaKendati demikian, hingga saat ini Partai Golkar belum mengambil keputusan apakah Ridwan Kamil akan maju di Pilkada Jakarta dan Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan menyebut banyak prajurit TNI belum punya rumah, tapi Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto menguasai lahan 34.000 ha.
Baca SelengkapnyaHuda menyatakan menunggu momen tepat mengumumkan jagoan mereka di DKJ.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Sekjen PKS mengatakan Jokowi telah menyodorkan nama Kaesang Pangarep untuk Pilkada Jakarta 2024
Baca Selengkapnya