Kaesang Ajak Warga Bali Coblos Prabowo-Gibran dan PSI
Kaesang menargetkan dapat satu kursi DPR dari Bali.
Kaesang menargetkan dapat satu kursi DPR dari Bali.
Kaesang Ajak Warga Bali Coblos Prabowo-Gibran dan PSI
Ketua Umum DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep meminta pendukung dan kader partainya di Bali mencoblos bagian hidung cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka dalam surat suara Pemilu 2024 nanti.
“Saya minta tolong sekali hidungnya Mas Gibran dicoblos ya jadi seperti ini, tidak apa-apa tidak usah kasihan memang seperti ini dan coblosnya sekali saja,” kata dia sambil mencontohkan pencoblosan pada alat peraga surat suara.
Kaesang berkampanye sambil melontarkan candaan ini dalam kampanye akbar PSI bertajuk Mawar Melawan di Denpasar, Senin, dimana selain menargetkan kemenangan partainya ia turut mengajak pendukung di Bali memenangkan Prabowo-Gibran.
“Di sini (gambar surat suara) ada nomor satu, dua, dan tiga tapi paling baik terbagus nomor dua. Nanti saya minta tolong sekali gambarnya Pak Prabowo jangan dicoblos ya tapi yang ini nih (Gibran), karena biasa lah kakak adik saingan, namanya mungkin adik bungsu kesal sama kakak sulung ini kesempatan saya merusak mukanya,” lanjut candaan Kaesang.
Di luar upaya memenangkan Paslon nomor urut 2, Ketum PSI itu turut menargetkan kemenangan bagi partainya, seperti di Bali ia berharap setidaknya mengunci satu kursi DPR RI.
“Ya saya kira antusias di Bali untuk PSI sangat bagus dan kita targetkan untuk bisa dapat satu kursi di DPR RI, provinsi lima kursi minimal dari sembilan daerah pemilihan,” ujarnya.
Ketua DPW PSI Bali I Nengah Adi Yasa Susanto menambahkan bahwa Kaesang Pangarep menginstruksikan agar di kabupaten/kota juga lahir setidaknya satu anggota dewan tingkat kabupaten/kota.
Kehadiran Kaesang dan jajaran DPP PSI di hadapan ribuan pendukung di Bali dinilai memberi pemompa semangat bagi kemenangan mereka.
Adi Yasa menyebut ada sembilan program yang ditawarkan partainya secara nasional, namun khusus di Bali mereka menawarkan pemerataan pembangunan di Buleleng atau Karangasem, baik pembangunan bandara maupun pelabuhan kapal pesiar.
