Kembali ke Golkar, Nusron siap jika diminta Setnov jadi pengurus
Merdeka.com - Politikus Golkar Nusron Wahid pernah dipecat dari keanggotaan partai karena mendukung pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla pada Pilpres 2014. Saat itu, Partai Golkar merupakan salah satu penopang pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Radjasa.
Seiring rekonsiliasi partai berlambang beringin, status Nusron Wahid beserta Poempida Hidayatullah dan Agus Gumiwang yang juga pendukung Jokowi-JK saat itu, direhabilitasi dan kembali tercatat menjadi kader Partai Golkar. Keputusan itu diambil dalam Munaslub Golkar di Bali beberapa waku lalu.
Saat ini Partai Golkar telah memiliki nakhoda baru yakni Setya Novanto yang terpilih sebagai Ketua Umum partai saat gelaran Munaslub di Bali. Nusron yang kini menjabat sebagai Kepala BNP2TKI mengaku siap apabila ditunjuk menjadi pengurus inti Partai Golkar.
-
Siapa Ketua Umum Partai Golkar? Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto bersilaturahmi dengan pimpinan ormas Hasta Karya atau pendiri, ormas yang didirikan, dan organisasi sayap partai berlambang pohon beringin, Minggu (6/8/2023).
-
Siapa ketua umum Partai Golkar saat ini? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Siapa yang akan menjadi pemimpin Golkar di masa depan? Selanjutnya Menko Airlangga mengatakan bahwa calon ASN yang direkrut tentu bisa mengisi posisi kunci sebagai future leaders dan memegang jabatan kritikal yang akan menjalankan birokrasi berkelas dunia dalam Visi Indonesia Maju 2045.
-
Siapa yang memimpin Golkar? Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendampingi Presiden Joko Widodo yang memimpin jalannya KTT di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, Rabu (6/9).
-
Siapa yang usulkan Jokowi jadi pemimpin? Usulan tersebut merupakan aspirasi dan pendapat dari sejumlah pihak.
"Semua saya serahkan pada Ketua Umum terpilih, dimasukan pengurus Alhamdulillah, tidak dimasukkan tetap bantu, namanya kita pernah aktif dan besar di sana, saya besar di Golkar. Saya besar di NU dan Golkar. Kan dua-duanya enggak boleh kita tinggalkan," kata Nusron di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (24/5).
Jika nantinya dia ditunjuk menjadi pengurus Partai Golkar, Nusron Wahid akan merangkap jabatan. Dia akan terlebih dulu meminta izin kepada Presiden Jokowi apakah diperbolehkan untuk merangkap jabatan.
"Kalau monggo diperbolehkan enggak apa-apa Alhamdulillah jalan, kalau enggak boleh ya sudah makanya kita pasukan harus memilih salah satu," ujarnya.
"Semua kembalikan ke Ketua Umum dan Presiden, yang kasih pangkat kan Ketua Umum, yang kasih jabatan saya Presiden, semua terserah Presiden dan Ketua Umum."
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Golkar menilai Jokowi sudah merdeka sudah bebas memilih untuk berlabuh ke partai mana saja.
Baca SelengkapnyaBagi Golkar, selalu menerima dengan tangan terbuka untuk kader-kadernya untuk kembali lagi.
Baca SelengkapnyaWali Kota Medan, Bobby Nasution membenarkan bahwa dirinya sudah menjadi kader partai Golkar.
Baca SelengkapnyaDia pun menyampaikan bahwa dalam internal Partai Golkar ada tahapannya.
Baca SelengkapnyaAce juga mengatakan untuk Gibran belum ada arahan untuk diundang dalam acara Munas XI nanti.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto merespons soal senior Partai Golkar yang dorong Jokowi jadi Ketum Golkar
Baca SelengkapnyaBobby Nasution hadir dalam pengarahan acara Partai Golkar di Jakarta
Baca SelengkapnyaJokowi dinilai pantas jika memang masuk ke partai berwarna kuning tersebut.
Baca SelengkapnyaSurat tersebut bahkan sudah ditanda tangani oleh tujuh kader Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaBobby Nasution Mengaku Sudah jadi Kader Golkar, Bakal Diusung jadi Cagub Sumut
Baca SelengkapnyaDukungan tersebut sebagai bentuk aspirasi pemilih Golkar di akar rumput agar Presiden Jokowi bersedia menjadi bagian dari Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaBobby Nasution membenarkan bahwa dirinya sudah menjadi kader partai Golkar.
Baca Selengkapnya