KontraS: Prabowo gagal jelaskan tudingan pelanggaran HAM

Merdeka.com - Koordinator Komisi Untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (KontraS), Haris Azhar, angkat bicara soal debat capres-cawapres perdana semalam. Haris mengkritik pernyataan yang dilontarkan capres Prabowo Subianto mengenai pelanggaran HAM.

Haris menganggap jawaban yang dilontarkan pasangan Prabowo dan pasangannya Hatta Rajasa itu tak berisi apa-apa.

"Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa tidak menggunakan forum debat semalam sebagai kesempatan untuk menjelaskan kapasitas dan kemauan menyelesaikan persoalan pelanggaran HAM. Apalagi yang terkait dengan dirinya," kata Haris kepada merdeka.com, Selasa (10/6).

Pada satu sesi debat semalam, calon wakil presiden Jusuf Kalla memang sempat memberi pernyataan kepada Prabowo perihal penyelesaian masalah HAM. Namun lagi-lagi menurut Haris, mantan Danjen Kopassus itu tetap tak mau membeberkan penjelasan lebih luas dan justru malah membawa-bawa nama atasannya terkait isu pemecatannya silam.

"Menariknya Prabowo mengakui setelah ditanya JK. Tapi dia tetap mengelak menjelaskan. Hanya menjawab silakan tanya atasannya. Siapa atasannya? Tidak dijelaskan. Nah, kalau atasannya Wiranto (Panglima ABRI) atau Subagyo HS (Kasad), keduanya jelas ada dalam tim DKP yang memberhentikan Prabowo karena melakukan berbagai kejahatan pada 1997-1998," ujarnya.

Haris pun menilai Prabowo tak bisa menempatkan diri dengan baik pada debat semalam. Prabowo dinilai gagal memberikan jawaban-jawaban yang meyakinkan. Padahal isu pelanggaran HAM dan masalah pemecatannya dari TNI adalah betul-betul isu yang sedang ingin diketahui masyarakat.

"Singkatnya, saya bisa bilang dia gagal menjawab bagaimana menyelesaikannya. Dia menolak bicara secara tegas, terlihat emosinya meningkat," imbuh Haris.

Saat debat semalam, Prabowo sempat terlihat canggung ketika ditanyakan isu pelanggaran HAM oleh JK. Namun Prabowo hanya terkesan menjawab pemaparan secara normatif. Bahkan terlihat menahan emosinya untuk memilah-milah jawaban.

"Bagaimana pemimpin yang baik menjaga hak asasi manusia?" tanya JK kepada Prabowo.

Prabowo menjawab, HAM yang paling dasar adalah hak untuk hidup. Tugas negara seperti yang tercantum UUD 1945 adalah melindungi segenap tumpah darah Indonesia. "Itu tugas utama pemerintah, dari segala ancaman, apakah dari dalam atau luar negeri," jawab Prabowo.

"Puluhan tahun saya menjadi abdi negara yang membela kedaulatan, menjaga HAM, mencegah kelompok-kelompok radikal, yang mengancam keselamatan orang-orang yang tidak bersalah," tambahnya.

Namun di tengah-tengah jawaban itu, Prabowo tiba-tiba mengatakan kepada JK. "Saya mengerti arah (pertanyaan) Bapak. Tidak apa-apa. Saya tidak apa-apa. Tetapi saya di sini sebagai mantan prajurit, telah melakukan tugas sebaik-baiknya," ujarnya.

"Saya (disebut) tidak bisa menjaga HAM, bapak ( JK ) tidak mengerti. Pak Jusuf Kalla , saya bertanggung jawab. Hati nurani saya bersih. Saya pembela HAM yang paling keras di negeri ini," tutup Prabowo.