Kopdar dengan Influencer Jember, Kaesang: Ternyata Banyak Pendukung Pak Anies di Sini
Ketua Umum DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep menjalani safarinya di tiga kabupaten/kota di Jawa Timur pada Senin (4/12).
Ketua Umum DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep menjalani safarinya di tiga kabupaten/kota di Jawa Timur pada Senin (4/12).
Kopdar dengan Influencer Jember, Kaesang: Ternyata Banyak Pendukung Pak Anies di Sini
Putra bungsu Presiden Jokowi itu menjalani agenda di empat titik di Kabupaten dan Kota Malang, lalu mengakhirinya dengan makan malam bersama influencer di Jember.
Mengenakan celana pendek selutut, kaus hitam dan topi, Kaesang yang terlambat sekitar dua jam dari jadwal, menemui ratusan influencer yang didominasi anak muda di Jember. Begitu tiba di restoran yang menjadi lokasi acara, Kaesang Pangarep yang nampak lelah langsung menuju tempat makan.
"Mas Kaesang berbuka puasa dulu ya, karena tadi masih terjebak macet," ujar seorang staf pengatur acara tersebut, sekitar pukul 21.00 WIB.
Sembari menanti Kaesang Pangarep makan malam, acara pertemuan dengan influencer itu diisi dengan stand up comedy Dhohir Farisi, menantu Gus Dur yang kini menjadi politisi PSI. Suami Yenny Wahid yang pernah menjadi caleg dari dapil Jember-Lumajang itu memaparkan tentang kisah-kisah lucu kalangan santri dan juga masyarakat Madura.
Lalu setelah itu, tiba giliran Kaesang yang berbicara di hadapan ratusan anak muda yang telah lama menantinya. Namun, tak banyak aspek politik yang ia paparkan secara serius.
"Nanti ketika kita masuk parlemen, mungkin bisa tempatkan Wakil Ketua DPR, kita akan usung sejumlah perubahan," ujar Kaesang yang kemudian dijawab para peserta yang hadir dengan kata "Amin".
"Wah ternyata, banyak pendukung Pak Anies di sini ya," jawab Kaesang yang disambut tawa para hadirin.
"Lo, ya tidak apa-apa kan. Kita demokratis saja. Mau dukung Pak Prabowo silakan. Pak dukung Pak Ganjar silakan. Mau dukung Pak Anies silakan. Kan kita santai-santai saja," sambung Kaesang mereaksi respons peserta.
Menurutnya, Pemilu 2024 harus dihadapi dengan santai tanpa ada ketegangan yang berlebihan. Sebab, setelah pemilu, masing-masing akan kembali ke profesi kesehariannya.
"Wong kita bisa berteman dengan semuanya. Nanti juga setelah pemilu, juga harus hidup seperti biasanya. Kalau sekarang agak panas dikit, tidak masalah, yang penting tetap berteman dan tambah keluarga," sebut Kaesang.
Berikutnya, Kaesang mengundang secara bergantian beberapa komika lokal Jember untuk naik panggung bersama dirinya. "Ayo kita ketawa bareng yuk," ujar Kaesang merespons salah satu komika yang kebetulan kurang lucu saat itu.
Tanya jawab juga sempat dilakukan Kaesang. Namun uraian politik yang lebih serius dan panjang justru lebih banyak dipaparkan Grace Natalie, mantan Ketua Umum DPP PSI yang kini menjadi Dewan Pembina DPP PSI.
Grace yang merupakan mantan jurnalis televisi ini memaparkan awal ketertarikannya dengan politik praktis hingga kemudian ikut mendirikan partai bersama sejumlah koleganya.
"Meski saya dulu wartawan, saya tidak pernah terpikirkan untuk terjun ke politik. Jujur saya merasa tersiksa kalau disuruh liputan politik. Saya lebih senang liputan di luar seperti soal terorisme atau kriminal karena saat itu masih banyak teror bom," ujar Grace.
Titik balik perjalanan hidup dimulai saat Grace baru menikah dan pindah kerja di sebuah lembaga konsultan politik. Saat itu, salah satu kliennya, seorang bupati yang akan maju menjadi calon gubernur di Sumatera Selatan, mengaku harus mengeluarkan miliaran rupiah hanya untuk mendapatkan rekomendasi partai.
“Saya pikir kok ongkos politik mahal sekali,” ujar mantan presenter berita di TV One dan SCTV ini.
Berikutnya, Grace juga ikut menyaksikan ketika Jokowi berpindah dari Wali Kota Solo menjadi Gubernur DKI Jakarta. Saat itu, Grace menilai Jokowi berhasil melakukan sejumlah perubahan seperti menghapus pungli.
"Saya kemarin baru bertemu dengan Wali Kota Madiun. Dengan APBD hanya Rp4 Triliun, dia bisa membuat sejumlah program yang menyejahterakan rakyatnya. Caranya, dia berburu sejumlah penghargaan sehingga bantuan dari pusat bisa mengalir ke daerahnya," papar Grace.
"Politik itu adalah soal kreativitas. Next, teman-teman yang ada di ruangan ini, semoga mungkin suatu saat ada yang bisa menjadi kepala daerah," sambungnya.
Diakui Grace, politik memang membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Namun hal itu bisa didapatkan dengan cara-cara yang legal dan kreatif seperti melalui fund rising dan sebagainya.
"Teman-teman kalau mau nyalon, datang saja ke PSI, kita tidak akan mintai uang," pungkas Grace.
Seusai acara, Kaesang Pangarep enggan diwawancarai. Padahal awak media sudah menunggunya selama beberapa jam. Menurut salah satu stafnya, Kaesang masih kelelahan dan ingin langsung istirahat.