PKS Terbuka soal Duet Anies-Zaki di Pilgub Jakarta, Tapi Masih Prioritaskan Kader
Mardani mengakui, memang sudah ada obrolan di internal PKS dengan Anies untuk Pilgub Jakarta.
Mardani mengakui, memang sudah ada obrolan di internal PKS dengan Anies untuk Pilgub Jakarta.
PKS Terbuka soal Duet Anies-Zaki di Pilgub Jakarta, Tapi Masih Prioritaskan Kader
Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera membuka peluang partainya berkoalisi dengan Golkar terkait wacana menduetkan Anies Baswedan-Ahmed Zaki Iskandar pada Pilgub Jakarta. Namun, Mardani menyebut, PKS masih memprioritaskan kadernya untuk diusung sebagai calon gubernur.
"Pertama, masih sangat terbuka. Kedua, tentu PKS berusaha kader dulu lah. Karena PKS menang ya," kata Mardani ditemui Museum Kebangkitan Nasional, Jakarta Pusat, Selasa (21/5).
Meski begitu, jika Anies ingin maju Pilgub Jakarta PKS terbuka untuk berdialog. Mardani mengakui, memang sudah ada obrolan di internal PKS dengan Anies untuk Pilgub Jakarta.
"Ada tapi belum final. Karena kan 27 Agustus (pendaftaran pasangan calon) masih panjang," ucapnya.
Mardani mengungkapkan, Anies masih mencoba mendapatkan dukungan dari banyak partai untuk maju Pilgub.
"Mas Anies lagi coba ketuk pintu banyak partai, biar bisa dukung beliau. Tapi beliau belum secara resmi kan bilang mau maju. Masih komunikasi," katanya.
Lebih lanjut, Mardani menolak bila Ahmed Zaki Iskandar menjadi wakil Anies. Menurutnya, PKS tetap menginginkan ada kadernya menjadi kontestan dalam Pilgub Jakarta.
"PKS gak ada wakil gak seru lah. Tolak lah," tutupnya.
Sementara, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar DKI Jakarta mantap mengusung Ahmed Zaki Iskandar sebagai satu-satunya bakal calon gubernur (cagub) di Pilkada Jakarta 2024.
"Kalau kami Golkar DKI itu bulat, dari Wantim sampai ormas (organisasi sayap) di kabupaten/kota bulat hanya satu nama Ahmed Zaki Iskandar, dan kami juga sudah mempersiapkan mesin dan struktur jika saatnya diputuskan DPP, kami tinggal gerak," kata Sekretaris DPD Partai Golkar DKI Jakarta Basri Baco saat dikonfirmasi, dikutip Selasa (21/5).
Walau elektabilitas dan survei terkait popularitas Zaki tak ditampik cenderung rendah, DPD Partai Golkar DKI Jakarta optimis hal tersebut tidak akan menjadi penghalang bagi Zaki untuk bisa meraih kemenangan di Pilkada Jakarta.
"Memang hari ini surveinya yang tertinggi Anies, Zaki masih kecil. Tapi kan belum tentu Zaki yang kalah," ujar dia.
Lalu, Baco pun menyinggung pemilihan gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2017, saat pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno berhasil mengalahkan Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok-Djarot Saiful Hidayat meski survei Anies-Sandi kala itu rendah.
"Menang atau enggak menang itu kan takdir tuhan. Kalau masih ingat zaman Anies-Ahok itu kan Anies juga surveinya paling rendah, paling tinggi Ahok. Toh yang jadi gubernur Anies," kata dia.
Menurut Baco, untuk meningkatkan elektabilitas dan popularitas Zaki bakal dilakukan kerja-kerja politik, semisal melakukan konsolidasi untuk meraih dukungan warga. Dia berujar, DPD Partai Golkar DKI Jakarta siap turun tangan apabila disetujui DPP.
Baco bilang, sejumlah organisasi massa (ormas) pun juga telah menyatakan siap mendukung Zaki di Pilkada Jakarta 2024. Adapun beberapa ormas yang dimaksud, seperti Kosgoro hingga Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR).
"Kami tidak berhenti melakukan konsolidasi pola yang sama seperti pada pileg kemarin dan kemudian kami akan membuat kegiatan sosial dalam rangka sosialisasi dukungan di lima kota dan satu kabupaten di Jakarta," ucapnya.
Meski begitu, Baco menuturkan sejauh ini penugasan dari DPP Partai Golkar untuk Pilkada Jakarta 2024 memang masih kepada Ahmed Zaki.
"Kalau ada perubahan yah kami mesti lewat mekanisme Rapimda, Rakerda di DKI Jakarta. Intinya (soal) DKI itu tergantung DPP," ujar dia.