Prabowo: Ada Orang Katanya Pintar, Saking Pintarnya Pandai Nipu dan Maling
Prabowo menyayangkan ada orang pintar yang tak memahami bagusnya strategi Jokowi.
Prabowo mengaku heran dengan pihak yang disebut pintar, namun tak mau membela rakyatnya sendiri.
Prabowo: Ada Orang Katanya Pintar, Saking Pintarnya Pandai Nipu dan Maling
Calon presiden (capres) nomor urut 02, Prabowo Subianto menilai strategi yang telah dijalankan Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk memajukan Indonesia sudah berada di jalur yang benar.
Namun, dia menyayangkan ada orang pintar yang tak memahami bagusnya strategi Jokowi.
"Strategi yang telah dirintis oleh Pak Joko Widodo adalah benar, strateginya benar, tapi masih ada, masih ada orang Indonesia yang katanya pinter tapi tidak mengerti," kata Prabowo dalam kampanye akbar bertajuk 'Kirab Kebangsaan' di Lapangan Simpang Lima, Kota Semarang, Jawa Tengah, Minggu (28/1).
Dia mengaku heran dengan pihak yang disebut pintar, namun tak mau membela rakyatnya sendiri. Prabowo juga menyentil orang-orang yang pintar berbohong dan maling.
"Katanya pinter tapi tidak mau membela rakyatnya sendiri, katanya pinter tapi keminter, dan minter-minterin, saking pinternya pinter nipu, pinter bohong, pinter maling," jelasnya.
Prabowo menyampaikan kekayaan alam Indonesia sudah dihitung. Dia memastikan akan menjaga kekayaan alam Indonesia yang selama ini banyak dicuri dan dibawa ke luar negeri.
"Saya dibantu Mas Gibran, dibantu dengan tokoh-tokoh koalisi Indonesia Maju, kami akan menyusun team yang paling pinter dan cakep, bukan minter-minterin," tutur dia.
"Dan kami akan menjaga kekayaan itu, dan kami akan mengelola kekayaan itu untuk sebesar-besarnya bisa dimanfaatkan, dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia," sambung Prabowo.
Prabowo Subianto mengaku sering ditegur oleh elite-elite di ibu kota karena kasar saat berbicara. Namun, Prabowo menyebut memang dirinya tak bisa dibuat-buat ketika bicara di hadapan publik.
"Saudara-saudara sekalian, saya sering ditegur oleh elite-elite Jakarta, 'Pak Prabowo kok ngomongnya kasar-kasar ya', aku ini mantan serdadu, ya ngomongnya kayak gitu," kata Prabowo saat orasi kampanye di Lapangan Simpang Lima Semarang, Jawa Tengah, Minggu (28/1).
Menteri Pertahanan tidak ingin berbicara yang manis-manis di depan publik. Dia menyindir hal itu seperti 'ngalor ngidul'.
"Enggak bisa ngomong manis-manis. Enggak bisa ngomong mbulet, ngalor ngidul, enggak jelas, kata-kata manis, omon-omon omon-omon terus," ujarnya.
Prabowo mengungkapkan, para pensihatnya sampai sering merasa khawatir ketika dia berbicara. Dia lantas menirukan gaya sarkas bicara bak seorang profesor.
"Saudara-saudara sekalian, penasihat-penasihat saya selalu waswas kalau saya bicara di depan rakyat, takutnya nanti 'Pak Prabowo kebablasan," ujarnya.
"Sekarang saya tanya, kau lebih suka pemimpin yang bicara halus-halus, bicara kayak profesor, jadi gini, gini. Kalau profesor gini, aku juga bisa kayak profesor," tambah Prabowo.
Nada bicara Prabowo kemudian langsung berubah layaknya seorang akademis.
Seakan dia menyindir hal tersebut seperti bualan.
"Saudara-saudara saya sekalian yang saya hormati, negara kita dalam keadaan sekarang akan meningkat ekonominya bla bla bla bla bla bla bla bla, atau kau ingin dengar saya bicara apa adanya?" ujar Prabowo.