PSI Persilakan Publik Kritik Program Makan Siang Gratis: Mumpung Belum Jalan
"Jadi tidak apa-apa kritik mumpung programnya belum jalan jadi punya banyak waktu untuk mempersiapkan," kata Grace
Grace menilai pada intinya program itu diadakan untuk menjawab perbaikan gizi anak
PSI Persilakan Publik Kritik Program Makan Siang Gratis: Mumpung Belum Jalan
Program andalan makan siang gratis paslon nomor urut 02, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka tengah mendapat kritik, setelah diisukan baru akan terealisasi 2029 serta ada rencana pemangkasan subsidi BBM.
Menanggapi itu, Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie tak ingin mempersoalkan isu yang beredar. Sebab dia menilai pada intinya program itu diadakan untuk menjawab perbaikan gizi anak.
"Pada intinya program makan siang gratis itu untuk meningkatkan gizinya anak-anak,” kata Grace kepada awak media, dikutip Sabtu (17/2).
Grace pun mempersilakan kepada berbagai pihak dan masyarakat untuk mengkritik teknis pelaksanaan program andalan paslon Prabowo-Gibran.
“Soal teknis tentu akan mendengarkan dari banyak pihak namanya juga program besar. Jadi kalo ada kritik ya tentu akan ditampung," kata dia.
Lanjut Grace, kritik terhadap sebuah rencana program memang harus dilakukan. Sebagai bentuk koreksi agar program tersebut bisa menjawab permasalahan gizi anak Indonesia.
"Jadi tidak apa-apa kritik mumpung programnya belum jalan jadi punya banyak waktu untuk mempersiapkan, kritik semua akan ditampung. Tapi tidak bisa tidak dilakukan peningkatan gizi anak-anak itu harus gitu," kata Grace.
Lebih Cepat Lebih Baik
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani menyampaikan bahwa program makan siang gratis akan segera direalisasikan setelah Prabowo- Gibran nantinya resmi menjabat sebagai Presiden dan Wakil Presiden.
Hal itu menjawab terkait isu yang beredar dengan menyebut program makan siang gratis yang menjadi unggulan Prabowo- Gibran itu baru mulai dilaksanakan pada 2029.
“Pak Prabowo harapannya akan lebih cepat lebih baik, karena rakyat juga mengharapkan program makan siang gratis bisa direalisasikan secepatnya,” kata Muzani kepada awak media, Jumat (16/2).
Namun demikian, Muzani tidak bisa memastikan kapan waktu pastinya program itu terealisasi. Sebab yang terpenting adalah proses keterpilihan secara resmi dahulu oleh KPU nanti.
“Ya, Pak Prabowo akan dilantik dulu sebagai presiden akan ditetapkan oleh KPU di bulan Maret. Setelah itu beliau akan dilantik pada 20 Oktober,” kata dia.
“Nanti setelah itu kita akan mulai membicarakan tentang skema dan sistematika bagaimana menjalankan program, apa yang menjadi prioritas dan apa yang menjadi awalan-awalan dari program Pak Prabowo,”
tambah Muzani.
Isu Potong Subsidi BBM
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Eddy Soeparno yang membantah rencana pemangkasan subsidi energi termasuk subsidi BBM untuk realisasi program makan gratis.
"Enggak seperti itu. Kita punya subsidi energi tahun lalu Rp500 triliun, tahun ini Rp350 triliun, dari total subsidi energi itu terbesar porsinya adalah untuk subsidi Pertalite dan subsidi LPG 3 kg, itu terbesar," ujar Eddy saat dikonfirmasi merdeka.com, Jumat (16/2).
Eddy menuturkan, jika melihat pemanfaatan subsidi BBM yaitu Pertalite, maka subsidi tersebut justru banyak yang tidak tepat sasaran.
"Yang hari ini membeli Pertalite, membeli LPG 3 kg itu 80 persen pembelinya adalah kaum mampu, bukan justru mereka mereka yang berhak membeli, yang mampu kan enggak berhak," ujar Eddy.
Kondisi ini yang nantinya akan dievaluasi oleh pemerintahan Prabowo-Gibran nanti jika dinyatakan secara sah terpilih menjadi presiden.
"Kalau ini kita evaluasi, kita tata untuk pemberian subsidinya tepat sasaran, anggaran subsidi energi kan tidak perlu sebesar itu. Jadi tidak ada memangkas BBM,"
Pungkas Eddy Soeparno.