Meski Pro Kontra, Program Makan Siang dan Susu Gratis Diyakini Berdampak Positif
Program makan siang dan susu gratis diyakini mampu meningkatkan kesehatan dan kecerdasan generasi muda
Meski Pro Kontra, Program Makan Siang dan Susu Gratis Diyakini Berdampak Positif
Program makan siang dan susu gratis yang menjadi unggulan presiden terpilih Prabowo Subianto, diyakini bakal berdampak positif bagi generasi muda.
Hal ini diungkapkan Ketua Umum Forum Aktivis Nasional (FAN), Bursah Zarnubi. Menurutnya, program yang diperkirakan akan menghabiskan anggaran Rp421 triliun ini, dalam rangka menciptakan 80 juta manusia unggul Indonesia di masa yang akan datang.
"Program ini senyatanya sangat mulia, mengapa? Karena program ini akan berdampak sangat positif pada pertumbuhan kesehatan dan kognitif-kecerdasan generasi muda kita. Dengan demikian, program ini bertujuan meningkatkan sumber daya anak anak sekolah kita dan pasti akan memajukan masa depan bangsa Indonesia, ini program Pembangunan Manusia Indonesia" ujar Bursah.
Hal tersebut diungkapkan Bursah dalam diskusi bertajuk 'Makan Siang dan Susu Gratis dalam Pelaksanaan dan Tantangan' di bilangan Tegal Parang, Jakarta Selatan, Kamis (16/5).
Narasumber diskusi Forum Aktivis Nasional (FAN) dihadiri ratusan aktivis lintas generasi adalah Anggota DPD Angelo Wake Kako, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi.
Anggota DPR Luluk Nur Hamidah, Peneliti Setyo Budiantoro, pengamat politik Ade Reza Hariyadi.
Menurut Bursah, program utama makan siang dan susu gratis Prabowo ini memang mendapat kritik dari berbagai kalangan dan menimbulkan perdebatan. Bagi Bursah, hal tersebut adalah sesuatu yang biasa karena ini mencerminkan negara demokratis.
Justru kritik dan perdebatan ini, lanjutnya, akan menambah khasanah intelektual agar memperoleh suatu perspektif dari sudut pandang positif dan konstruktif bagi keberlangsungan program yang mulia ini pada masa mendatang.
"Perdebatan muncul seputar dari mana anggaran Rp421 triliun itu. Sementara fiskal kita ruangnya semakin sempit, posturnya sudah tampak seperti anggaran sebelumnya, belum tampak anggaran Rp421 triliun itu. Sementara defisit kita semakin membengkak mendekati 3 persen. Apakah program ini akan dibiayai oleh utang?" katanya.
"Pertanyaan selanjutnya, badan atau lembaga apa yang akan melaksanakannya, bagaimana sumber dayanya, seperti apa manajemennya untuk memenuhi kebutuhan makan siang dan susu gratis ini, dari mana dan bagaimana menyiapkan sayur mayurnya, telurnya, dagingnya dan susunya bagi 80 juta orang anak-anak sekolah kita?" tanya Bursah.
Bursah menyampaikan bahwa program makan siang dan susu gratis menjadi kebutuhan karena ini akan memacu dampak positif bagi ekonomi Indonesia karena akan mendorong tumbuhnya peternak ayam potong, pertanian sayur mayur yang luas, ternak sapi potong, ternak sapi susu dan lain-lain. Dan hal ini akan banyak menyerap tenaga kerja.
"Kompleksitas dan tantangan lainnya adalah soal pengawasan alokasi dan penggunaan anggaran sebesar itu. Siapa yang bertanggung jawab dengan anggaran ini. Memang kompleks sekali masalahnya. Karena program ini harus kita kawal agar mencapai tujuannya, yaitu generasi yang sehat, kuat dan cerdas," tegas Bursah.
Hal senada disampaikan Angelo Wake Kako. Baginya, program makan siang dan susu gratis jangan sampai menjadi program elite.
Sebaliknya, program ini harus bermuara dan bermetamorfosa menjadi sebuah gerakan sosial.
"Kita semua harus terlibat ramai-ramai, yang kaya bisa membantu yang miskin dan bisa men-support satu sama lain," tambah dia.
Angelo juga meyakini bahwa program utama presiden terpilih Prabowo ini akan memberdayakan potensi-potensi lokal, seperti di bidang pangan dan sumber daya alam yang berada di daerah lainnya.
"Pak Prabowo luar biasa, dalam membentuk meningkatkan gizi dan membentuk manusia-manusia handal masa depan. Prabowo the real president. Pemimpin itu membangun manusia bukan infrastruktur dan kita menunggu pidato Bapak presiden Prabowo soal makan siang dan susu gratis ini, agar ini bermetamorfosa menjadi gerakan sosial," tukasnya.
Dia menjelaskan bahwa program makan siang dan susu gratis akan menciptakan kesetaraan antara anak orang kaya dan yang miskin.